Mikroalga
umumnya membutuhkan sejumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan
metabolismenya. Namun, kandungan logam yang tinggi dalam perairan justru dapat
menghambat pertumbuhan mikroalga (Noerdjito, 2019). Berdasarkan hasil studi kasus yang penulis lakukan di
salah satu sungai yang berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar
limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga
mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK. Berikut
merupakan gambaran perbandingan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga
berdasarkan intensitas aktivitas PESK per area pengamatan:
Tabel 1.
Kelimpahan dan Keanekaragaman Mikroalga Hasil Temuan
di Sungai X
Stasiun
|
Kelimpahan (N)
|
Indeks
Keanekaragaman (H’)
|
ST1 (Hulu-Non PESK)
|
80
|
2,52
|
ST2 (Low-PESK)
|
16
|
1,98
|
ST3 (High-PESK)
|
13
|
1,26
|
ST4 (Hilir- Non PESK)
|
43
|
1,49
|
- H’< 1 = Keanekaragaman Kecil, Tingkat Kestabilan Komunitas Rendah
- 1≤ H’≤ 3 = Keanekaragaman Sedang, Tingkat Kestabilan Komunitas Sedang
- H’ > 3 = Keanakaragaman Besar, Tingkat Kestabilan Komunitas Tinggi
- H’ > 2,0 = Perairan Belum Tercemar; H’ 1,6 - 2,0 = Tercemar Ringan; H’ 1,0 - 1,5 = Tercemar Sedang;
- H’ < 1,0 = Tercemar Berat
Tabel 2.
Konsentrasi Hg di Setiap Stasiun Pengamatan Sungai X
Stasiun
Pengamatan
|
Konsentrasi
Hg (mg/L)
|
ST1
|
4,29.10-4
|
ST2
|
4,64.10-4
|
ST3
|
6,54.10-4
|
ST4
|
4,65.10-4
|
(Sumber: Data Primer)
Untuk lebih mudah memahami kondisi sungai yang
tercemar Hg, penulis mengilustrasikan dampak yang terjadi dengan mengompilasi
data hasil temuan di atas dengan didukung oleh literatur relevan. Simak video
berikut!
Berdasarkan data dan vidio yang disajikan di atas, maka
analisis dan gunakanlah informasi yang anda peroleh tersebut untuk menjawab
pertanyaan berikut!
- Apakah yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga?
- Bagaimana status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga?
- Mengapa pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK?
- Apakah konsentrasi Hg yang terdeteksi masih tergolong
aman untuk ekosistem perairan?
- Bagaimana keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga?
- Bagaimana cara anda menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini?
Jawaban yang anda peroleh diposting di kolom komentar!
13_A.4
BalasHapus1. kandungan logam yang tinggi dalam perairan justru dapat menghambat pertumbuhan mikroalga (Noerdjito, 2019). Berdasarkan hasil studi kasus yang penulis lakukan di salah satu sungai yang berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK
2. ST1
4,29.10-4
ST2
4,64.10-4
ST3
6,54.10-4
ST4
4,65.10-4
Adanya aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus
3. karena walaupun bukan PESK tetapi masih terdapat aktivitas logam berat/hg disekitarnya
4. tidak, karena di beberapa titik konsentrasi hg lumayan tinggi
5. Berdasarkan hasil studi kasus yang penulis lakukan di salah satu sungai yang berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK, H’< 1 = Keanekaragaman Kecil, Tingkat Kestabilan Komunitas Rendah
1≤ H’≤ 3 = Keanekaragaman Sedang, Tingkat Kestabilan Komunitas Sedang
H’ > 3 = Keanakaragaman Besar, Tingkat Kestabilan Komunitas Tinggi
H’ > 2,0 = Perairan Belum Tercemar; H’ 1,6 - 2,0 = Tercemar Ringan; H’ 1,0 - 1,5 = Tercemar Sedang;
H’ < 1,0 = Tercemar Berat
ST1
4,29.10-4
ST2
4,64.10-4
ST3
6,54.10-4
ST4
4,65.10-4
Adanya aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus
6. ditegur/dinasehati mengenai dampak hg, jangan mudah terpengaruh oleh seseorang dan jangan meniru perilaku tersebut
04_A.4
BalasHapus1. Terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga dikarenakan kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK.
2. Status kualitas perairan pada ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Kemudian untuk Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di hilir sungai, dimana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus.
4. Tidak, Karena bagaimanapun apabila terdapat kandungan Hg pada salah satu biota laut yang nantinya dapat berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya, dan nantinya bermuara di tubuh manusia akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi dari ketiga ST. Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. Memberikan informasi mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan Hg terhadap kesehatan sehingga masyarakat dapat bersikap lebih bijak dalam menerima informasi
19_A.4
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga diakibatkan oleh kandungan logam tinggi yang berada diwilayah dekat aktivitas PESK.
2. Untuk status kualitas perairan ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Untuk ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Lalu untuk ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Terakhir pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
Pemggolongan ini merujuk berdasarkan 1≤ H’≤ 3 = Keanekaragaman Sedang, Tingkat Kestabilan Komunitas Sedang .
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan pada daerah ST4 masih terdapat logam berat Hg yang berasal dari stasiun yang sebelumnya atau disekitarnya yang masuk akibat aliran pergerakan arus air yang membawanya sampai pada ST4
4. Tidak, karena kehidupan dalam ekosistem tersebut akan terus memburuk akibat kandungan hg didalamnya.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6. Sikap saya yaitu dengan mengingatkan akan pentingnya menjaga lingkungan dari pencemaran hg serta sebaik mungkin menjadi role model yang peduli akan lingkungan
05_A.4
BalasHapus1. Penurunan jumlah dan keragaman mikroalga terjadi karena perairan tercemar limbah Hg.
2. Status kualitas perairan di ST1 belum tercemar limbah Hg, di ST2 tercemar ringan, di ST3 dan ST4 tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK sebab ST4 merupakan hilir sungai, dimana aliran sungai berakhir di sana sehingga air yang telah tercemar limbah Hg mengalir dari ST1 - ST3 dan menyebabkan ST4 ikut tercemar.
4. Tidak, sebab konsentrasi Hg yang sifatnya toksik dapat terus meningkat. Dimana Hg di perairan bersifat biomagnifikasi dan bioakumulasi.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga, yakni semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan maka semakin rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga.
6. Sikap saya adalah dengan memberikan wawasan mengenai bahayanya limbah Hg yang mencermari lingkungan dan mengajak orang-orang yang lainnya untuk lebih menjaga lingkungan dengan menggunakan segala sesuatu yang ramah lingkungan atau mendistribusikan bagaimana pengelolaan yang tepat terhadap limbah Hg.
31_B.6
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga adalah karena merkuri(Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
2. Pada stasiun 1 kualitas air dapat dikatakan bagus karena melihat indeks keanekaragaman stasiun pertama adalah yang paling besar dibandingkan dengan yang lain dan juga konsentrasi Hg nha paling rendah di antara yang lainnya. Sedangkan pada stasiun 2 dapat dikatakan belum terlalu buruk karena melihat dari indeks keanekaragaman nya masih cukup beragam walaupun sudah mendekati kategori yang hampir buruk sedangkan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 2 juga belum terlalu tercemar. Pada stasiun 3 adalah yang paling buruk karena indeks keanekaragaman nya adalah yg paling rendah dan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 3 adalah yang paling tercemar oleh merkuri. Lalu terakhir pada stasiun 4 kualitas airnya lebih baik dari stasiun 2 dan 3 dan dapat dikatakan cukup baik tetapi konsentrasi Hg nya dapat dikatakan cukup banyak.
3. Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Secara keseluruhan konsentrasi hg pada air sungai masih tergolong belum terlalu parah yang berarti bahwa air sungai masih aman untuk ekosistem kehidupan di perairan tersebut bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan, namun keberadaan Hg tersebut juga tidak bisa dianggap sepele juga karena dikhawatirkan semakin hari kandungannya akan semakin banyak yang nantinya akan merusak dan membuat air sungai tersebut menjadi tidak baik lagi untuk ekosistem yang ada.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Dalam situasi seperti ini, penting untuk berbicara dengan pelaku pencemar secara bijak dan terbuka, dengan tujuan untuk membangun pemahaman bersama tentang dampak negatif penggunaan Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Kita dapat menyampaikan informasi yang valid dan faktual tentang bahaya merkuri, serta mengajaknya untuk mempertimbangkan dampak tindakannya pada orang lain dan lingkungan sekitarnya. Jika pelaku pencemar masih bersikeras untuk mengabaikan bahaya penggunaan Hg, kita dapat mengajaknya untuk berdiskusi dengan ahli lingkungan atau dokter tentang dampak pencemaran merkuri dan cara untuk mengurangi risiko pencemaran. Kita juga dapat meminta dukungan dari organisasi lingkungan untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif dan membantu dalam menyelesaikan masalah ini. Sementara itu, penting juga untuk memberikan pemahaman pada orang-orang di sekitar pelaku pencemar, sehingga mereka tidak ikut bersikap apatis terhadap masalah ini. Kita dapat memberikan informasi yang sama pada orang-orang tersebut, sehingga mereka memahami bahaya pencemaran merkuri dan pentingnya untuk membatasi penggunaan Hg.
21_A.4
BalasHapus1. Kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. Status kualitas perairan ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. pada ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Karena ST4 berada di hilir sungai, dimana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus. sehingga masih ditemukan partikel Hg pada bagian ST4 yang bukan daerah PESK
4. Tidak, karena di beberapa titik konsentrasi hg lumayan tinggi,dan apabila terdapat kandungan Hg pada salah satu biota laut yang nantinya akan dapat berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya, sehingga nantinya biota laut yang sudah memakan hg tadi akan dikonsumsi oleh manusia dan zat hg tadi akan bermuara di tubuh manusia hal ini akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg sangat berpengaruh terhdap keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang terdapat dilingkungan tersebut, berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan didapatkan hasil Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah (4,29.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi, Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi (6,54.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6.Memberi informasi tentang dampak buruk yang ditimbulkan oleh hg yang tercemar didalam aliran sungai masyarakat, sehingga masyarakat lebih berhati-hati lagi dan bertindak lebih baik lagi untuk menjaga lingkungannya agar tidak tercemar, setelah itu diberi peringatan atau sanksi bagi pelaku pencemar agar tidak mengulangi tindakan tersebut, yang dapat merugikan banyak orang
15_A.6
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
a. Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
c. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
d. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST 4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK, karena ST 4 ini merupakan daerah hilir sungai, dimana daerah ini merupakan ujung akhir dari aliran sungai. Kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya akan ikut terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai dan membuat aliran sungai ini ikut tercemar. Hal inilah yang menyebabkan pada ST 4 tetap terdeteksi adanya Hg.
4. Menurut saya, konsentrasi Hg yang terdeteksi tetap tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan. Hal ini dikarenakan adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilihat dengan membandingkan konsentrasi Hg di setiap stasiun pengamatan dengan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di sungai. Dimana semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil. Hal ini dapat dilihat pada ST 3, dengan konsentrasi Hg 6,54.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 13 dan keragamannya sebanyak 1,26. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg di perairan, maka akan semakin tinggi dan banyak kelimpahan dan keragaman mikroalga. Hal ini dapat dilihat pada ST 1, dengan konsentrasi Hg 4,29.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 80 dan keragamannya sebanyak 2,52.
6. Menurut saya, terkait cara menyikapi sikap seseorang atau pelaku pencemaran yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg adalah dengan melakukan sosialiasi mengenai bahaya atau pengaruh yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Hg terhadap lingkungan serta kesehatan manusia. Serta dapat juga melakukan ajakan terhadap masyarakat yang berada disekitar daerah yang terdampak pencemaran Hg untuk ikut membantu dalam pengurangan penggunaan Hg dalam kegiatan industri.
21_B_4
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga terjadi akibat tingginya kandungan logam di perairan. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga ini disebabkan pula karna berada dekat dengan dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg.
2. Pada ST1 H' bernilai 2,52 sehingga perairan tsb belum tercemar dan memiliki keanekaragaman sedang serta tingkat kestabilan komunitas sedang. Pada ST2 H' bernilai 1,98 sehingga digolongkan tercemar ringan. Pada ST3 H' bernilai 1,26 digolongkan tercemar sedang. Pada ST4 H' bernilai 1,49 digolongkan tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan adanya aliran arus sehingga memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus.
4. Tidak hal ini dikarenakan Hg pada perairan akan bersifat biomagnifikasi dan bioakumulasi. Sehingga sekecil apapun Hg yang terdeteksi akan berpotensi untuk meningkat dan berpengaruh buruk karna mengandung toksin.
5. Semakin tinggi kadar Hg maka semakin kecil keragaman jenis dan kelimpahan makroalga di perairan.
6. Sikap yang saya ambil ialah memberi tau kepada kepala desa/ketua rt/rw (pimpinan setempat) bahwasannya adanya pencemaran tsb yang dapat merugikan banyak pihak. Sehingga pimpinan setempat dapat memberikan penyuluhan atau edukasi kepada warga terkait masalah yang ditimbulkan kelompok tsb.
19_B.4
BalasHapus1. Hal yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga ialah adanya penurunan jumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya atau adanya peningkatan kandungan logam dalam perairan yang menghambat pertumbuhan mikroalga. Selain itu, hal ini dapat disebabkan oleh keberadaan sungai yang dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg sehingga keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga ialah pada ST1 statusnya tergolong belum tercemar (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 2,52. Pada ST2 statusnya tergolong tercemar ringan (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,98. Pada ST3 statusnya tergolong tercemar sedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,26. Pada ST4 statusnya tergolong tercemar bsedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di hilir sungai di mana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Tidak, karena konsentrasi merkuri berdasarkan standar baku mutu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907/MENKES/SK/VII/2002 yaitu 0,001 mg/L. Oleh karena itu, konsentrasi Hg pada 4 stasiun terdeteksi tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ialah semakin berlimpah mikroalga semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi (peningkatan konsentrasi zat berbahaya di lingkungan saat zat tersebut melewati tingkat trofik berturut-turut dari rantai makanan dan jaring makanan) sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi (peningkatan konsentrasi racun berbahaya dalam suatu organisme)
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini ialah saya akan berusaha untuk berdiskusi dan memberikan informasi mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan Hg terhadap organisme perairan, lingkungan sekitar, bahkan kesehatan manusia sendiri dapat tergangu dengan mengonsumsi organisme perairan yang terdampak Hg di dalam tubuhnya. Selain itu, saya bisa melaporkan pelaku kepada pihak berwajib atas tindakannya sehingga pelaku dan masyarakat dapat bersikap lebih bijak dalam bersikap terhadap masalah
29_B.6
BalasHapus1. Penurunan diakibatkan dengan adanya kandungan logam yang cukup tinggi pada perairan yang dapat menjadi penghambat pertumbuhan mikroalga. Apalagi untuk sungai yang berada dekat dengan area pertambangan emas skala kecil (PESK) yang sudah tercemar limbah Hg. Berbagai jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga yang mengalami penurunan jumlah secara drastis.
2. Status kualitas perairan pada setiap stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, yaitu:
- ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih kedalam golongan perairan yang belum tercemar.
- ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 termasuk golongan perairan yang tercemar dalam kategori ringan.
- ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 termasuk pada golongan perairan tercemar dalam kategori sedang.
- ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 termasuk pada golongan perairan yang tercemar dalam kategori sedang.
3. Sebab stasiun 4 merupakan bagian hilir dari sungai yang tercemar, yang meskipun tidak ada aktivitas pertambangan emas skla kecil (PESK). Akan tetapi sungai di daerah hilir itu telah tercampur/terkontaminasi dari air yang dari hulu sungai yang sudah melawati bagian PESK yang sudah jelas air ini membawa Hg dari bagian sungai yang tercemar . Dan terdapat/terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Untuk keseluruhan konsentrasi hg air sungai tergolong kedalam kategori yang belum terlalu tinggi/parah, jadi air sungai masih terkategori aman untuk ekosistem pada kehidupan perairan itu. Dan juga untuk stasiun 3, yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar dengan indikator sedang yang berarti sungai itu masih cukup aman untuk ekosistem perairan. Tapi keberadaan Hg itu tidak bisa sepelekan karena dikhawatirkan kandungannya akan bertambah banyak yang mungkin Saja nanti akan dapat merusak dan menjadikan air sungai itu tidak baik lagi untuk ekosistem di perairan .
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg sangat berpengaruh terhdap keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang terdapat dilingkungan tersebut, berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan didapatkan hasil Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah (4,29.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi, Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi (6,54.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. Menurut saya, Hal ini sangat penting untuk dibicarakan/didiskusikan pada pelaku pencemar dengan tegas, bertujuan agar membangun/membuka/mengedukasi pemahaman pelaku mengenai dampak negatif/ akibat dari penggunaan Hg pada lingkungan dan kesehatan. Dalam menyampaikan informasi yang valid dan juga jelas mengenai bahaya dari merkuri, kemudian mengajak pelaku agar memikirkan akibat dari tindakannya untuk orang lain dan juga lingkungan sekitar . Apabila pelaku masih mengabaikan terguran Akan bahaya penggunaan Hg, diadakan diskusi lanjutan dengan ahli lingkungan/orang2 yg memang berwenang akan hal itu agar dapat dijelaskan lebih rinci dampak dari pencemaran merkuri tersebut. selanjutnya salah satu cara untuk mengurangi risiko pencemaran. dapat juga untuk meminta dukungan dari organisasi-organisasi lingkungan agar memberikan informasi yang lebih dalam dan dapat membantu dalam menyelesaikannya.
29_A.6
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga adalah karena merkuri (Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
2. Pada stasiun 1 kualitas air dapat dikatakan bagus karena melihat indeks keanekaragaman stasiun pertama adalah yang paling besar dibandingkan dengan yang lain dan juga konsentrasi Hg nha paling rendah di antara yang lainnya. Sedangkan pada stasiun 2 dapat dikatakan belum terlalu buruk karena melihat dari indeks keanekaragaman nya masih cukup beragam walaupun sudah mendekati kategori yang hampir buruk sedangkan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 2 juga belum terlalu tercemar. Pada stasiun 3 adalah yang paling buruk karena indeks keanekaragaman nya adalah yg paling rendah dan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 3 adalah yang paling tercemar oleh merkuri. Lalu terakhir pada stasiun 4 kualitas airnya lebih baik dari stasiun 2 dan 3 dan dapat dikatakan cukup baik tetapi konsentrasi Hg nya dapat dikatakan cukup banyak.
3. Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Secara keseluruhan konsentrasi hg pada air sungai masih tergolong belum terlalu parah yang berarti bahwa air sungai masih aman untuk ekosistem kehidupan di perairan tersebut bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan, namun keberadaan Hg tersebut juga tidak bisa dianggap sepele juga karena dikhawatirkan semakin hari kandungannya akan semakin banyak yang nantinya akan merusak dan membuat air sungai tersebut menjadi tidak baik lagi untuk ekosistem yang ada.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Cara saya menyikapi dalam kondisi seperti ini, penting untuk berbicara dengan pelaku pencemar secara bijak dan terbuka, dengan tujuan untuk membangun pemahaman bersama tentang dampak negatif penggunaan Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Kita dapat menyampaikan informasi yang valid dan faktual tentang bahaya merkuri, penting juga untuk memberikan pemahaman pada orang-orang di sekitar pelaku pencemar, sehingga mereka tidak ikut bersikap seenaknya terhadap masalah ini. Kita dapat memberikan informasi yang sama pada orang-orang tersebut, sehingga mereka memahami bahaya pencemaran merkuri dan pentingnya untuk membatasi penggunaan Hg.
12_A.4
BalasHapus1. Hal yang menyebabkan penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga karena adanya kandungan logam yang cukup tinggi pada perairan sehingga menghambat pertumbuhan mikroalga. Seperti pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, yaitu:
- ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih kedalam golongan perairan yang belum tercemar.
- ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 termasuk golongan perairan yang tercemar dalam kategori ringan.
- ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 termasuk pada golongan perairan tercemar dalam kategori sedang.
- ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 termasuk pada golongan perairan yang tercemar dalam kategori sedang.
3. Karena ST4 adalah hilir dari sungai yang tercemar, sehingga partikel Hg bergerak mengikuti arus aliran sungai sehingga daerah hilir telah tercampur/terkontaminasi dari air yang dari hulu sungai.
4. Tidak, titik konsentrasi hg di beberapa titik lumayan tinggi, sehingga jika terdapat kandungan Hg pada salah satu biota laut nantinya akan berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya. Jika biota laut yang sudah memakan Hg kemudian dikonsumsi oleh manusia menyebabkan zat Hg tersebut akan masuk kedalam tubuh manusia dan akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu, berdasarkan hasil studi kasus yang sudah dilakukan didapatkan hasil Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah (4,29.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi, Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi (6,54.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. Dengan menyampaikan informasi yang valid dan juga jelas mengenai bahaya dari merkuri, kemudian mengajak pelaku tersebut agar memikirkan akibat dari tindakannya untuk orang lain dan juga lingkungan sekitar. Apabila pelaku mengabaikan terguran terhadap bahaya penggunaan Hg, maka harus diadakan diskusi lanjutan dengan ahli lingkungan dan orang-orang yang memang berwenang akan hal itu sehingga dapat dijelaskan lebih rinci dampak dari pencemaran merkuri tersebut pada pelaku pencemaran.
10_A.4
BalasHapusJawab:
1. Faktor yang dapat menyebabakan penurunan keanekaragaman mikroalga yaitu salah satunya Kandungan logam yang tinggi dalam suatu perairan dimana hal ini menghambat pertumbuhan mikroalga dan contoh lainnya Sungai yang berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. Kualitas perairan pada ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 2,52. Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Adanya aliran arus seperti disungai yang sangat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus hingga sampai ke ST4 (hilir).
4. Tidak aman, karena konsentrasi Hg dalam kadar berapapun akan mengganggu pertumbuhan biota air maupun makhluk hidup lainnya, sehingga akan mengganggu ekosistem air dan berapapun jumlah kadar Hg bisa menyebar dengan mudah mengikuti arus air sungai.
5. Berdasarkan data diatas, tampak bahwa semakin tinggi konsentrasi Hg di suatu wilayah perairan semakin rendah keanekaragaman Mikroalga
6. Berusaha memberikan informasi yang benar mengenai dampak buruk pencemaran Hg terhadap lingkungan yang akan mengganggu kesehatan masyarakat dan juga dapat mengancam keanekaragaman organisme lainnya sehingga masyarakat bisa bersikap lebih bijak dalam bertindak.
18_A.4
BalasHapusJawaban :
1. Mikroalga umumnya membutuhkan sejumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya. Namun, kandungan logam yang tinggi dalam perairan justru dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Sehingga hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga.
2. Dari data yang didapatkan bahwa status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yaitu : Status kualitas perairan pada ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Kemudian untuk Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Karena dalam penelitian ini ST4 berada di hilir sungai, dan dimana aliran arus pada sungai dapat memungkinkan bahwa partikel Hg bergerak mengikuti arus sungai.
4. Konsentrasi Hg yang terdeteksi tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan, karena akan terjadi kerusakan pada kehidupan dalam ekosistem tersebut akibat adanya kandungan Hg. Karena kadar Hg ini mudah menyebar dan akan semakin banyak.
5. Dari data penelitian ini dapat disimpulkan bahwa senakin tinggi konsentrasi dari Hg ini maka akan semakin rendah keanekaragaman mikroalga, karena Hg dalam jumlah yang tinggi dapat bersifat toksik.
6. Cara saya menyikapi hal tersebut, yaitu menegur orang yang bersangkutan dengan cara yang baik lalu menjelaskan dampak dari Perilaku beliau yang sengaja untuk mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg. Serta mengingatkan bahwa menjaga kelestarian lingkungan itu memiliki dampak yang baik bagi semua makhluk hidup.
04_A.6
BalasHapus1. Penyebab penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga dikarenakan adanya kandungan logam yang tinggi pada perairan sehingga menghambat pertumbuhan mikroalga. Seperti pada area di wilayah dengan aktivitas PESK dan tercemar limbah Hg sehingga keragaman jenis dan kelimpahan individu perspesies mikroalga mengalami penurunan drastis.
2. Pada status ST1 (Hulu-Non PESK) kualitas perairan tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 2,52. Pada status kualitas perairan ST2 (Low-PESK) tergolong tercemar ringan, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3 (High-PESK) tergolong tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 (Hilir-Non SPEK) tergolong tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Karena stasiun 4 merupakan hilir dari sungai yang tercemar, karena adanya partikel Hg bergerak mengikuti arus aliran sungai sehingga daerah hilir terkontaminasi.
4. Tidak, dikarenakan konsentrasi Hg dalam konsentrasi berapapun dapat mempengaruhi pertumbuhan biota air dan makhluk hidup lainnya, sehingga mengganggu ekosistem perairan dan dapat dengan mudah menyebar bersama air sungai berapapun tingkat konsentrasi Hg nya.
5. Pada ST1 dengan konsentrasi Hg terendah menunjukkan keragaman spesies dan kelimpahan mikroalga tertinggi di antara ketiga ST tersebut. Sementara itu, ST3 dengan konsentrasi Hg tertinggi menunjukkan keragaman cekaman dan kelimpahan mikroalga terendah di antara ketiga ST tersebut. Dengan demikian, tingkat konsentrasi Hg di suatu perairan dapat menentukan jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada di perairan tersebut.
6. Cara saya menyikapi hal tersebut dengan cara memberikan informasi yang akurat dan jelas tentang bahaya merkuri dan mendorong mereka yang peduli untuk memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka terhadap orang lain dan lingkungan. Jika pelaku pencemar mengabaikan efek bahaya penggunaan Hg, diskusi lebih lanjut harus diatur dengan ahli lingkungan dan orang yang berwenang sehingga efek paparan merkuri terhadap pencemaran dapat dijelaskan lebih detail.
10A.6
BalasHapus1. Penurunan jumlah dan keragaman mikroalga terjadi karena perairan tercemar limbah Hg. dan juga Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2.pada stasiun 1 kualitas air dapat dikatakan bagus karena melihat indeks keanekaragaman stasiun pertama adalah yang paling besar dibandingkan dengan yang lain dan juga konsentrasi Hg nha paling rendah di antara yang lainnya. Sedangkan pada stasiun 2 dapat dikatakan belum terlalu buruk karena melihat dari indeks keanekaragaman nya masih cukup beragam walaupun sudah mendekati kategori yang hampir buruk sedangkan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 2 juga belum terlalu tercemar. Pada stasiun 3 adalah yang paling buruk karena indeks keanekaragaman nya adalah yg paling rendah dan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 3 adalah yang paling tercemar oleh merkuri. Lalu terakhir pada stasiun 4 kualitas airnya lebih baik dari stasiun 2 dan 3 dan dapat dikatakan cukup baik tetapi konsentrasi Hg nya dapat dikatakan cukup banyak.
3. Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4.Tidak, Karena bagaimanapun apabila terdapat kandungan Hg pada salah satu biota laut yang nantinya dapat berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya, dan nantinya bermuara di tubuh manusia akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6.saya akan bertindak, penting untuk berbicara dengan pelaku pencemar secara bijak dan terbuka, dengan tujuan untuk membangun pemahaman bersama tentang dampak negatif penggunaan Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Kita dapat menyampaikan informasi yang valid dan faktual tentang bahaya merkuri, penting juga untuk memberikan pemahaman pada orang-orang di sekitar pelaku pencemar, sehingga mereka tidak ikut bersikap seenaknya terhadap masalah ini. Kita dapat memberikan informasi yang sama pada orang-orang tersebut, sehingga mereka memahami bahaya pencemaran merkuri dan pentingnya untuk membatasi penggunaan Hg.
09_4A
BalasHapus1. Pada umumnya mikroalga membutuhkan sejumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya. Namun demikian jika kadar logam yang tinggi maka menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga karena menghambat pertumbuhan mikroalga. Seperti berdasarkan studi kasus yang dilakukan penulis bahwa keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK (pertambangan emas skla kecil).
2. status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga bahwasanya menunjukkan perairan belum tercemar. Adapun masing-masing diuraikan berdasaekan stasiun sebagai berikut :
• ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52.
• ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98.
• ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26.
• Status kualitas perairan pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan adanya pengaruh faktor lingkungan tadi yaitu aliran sungai, sebab aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan lokasi ST4 ini merupakan hilir sungai yang merupakan tempat ujung bermuaranya aliran arus sungai yang dibawa dari hulu sungai.
4. Tidak, konsentrasi Hg yang terdeteksi tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan. Karena seberapa kecil atau besarnya konsentrasi Hg yang terdeteksi maka akan sama bahaya nya bila tercemar pada semua organisme di ekosistem perairan, karena akan bermuara kepada manusia dan jika mengkonsumsinya maka akan berakibat fatal terutama bagi kesehatan. dan bila hal ini terjadi secara terus menerus maka akan bertambah besar konsentrasinya dan menambah bahaya pula bagi semua organisme.
5. keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg pada perairan maka semakin dikit atau rendah keragaman mikroalga di perairan tersebut karena menunjukkan konsentrasi Hg yang tinggi dapat membuat lingkungan tercemar dan membuat sedikit mikroalga yang ada pada perairan tersebut. dan begitupun juga sebaliknya.
6. cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini adalah dengan melakukan edukasi atau memberi informasi apalagi sebagai orang yang berkecimpung pada dunia pendidikan yaitu dengan mmeberi pemahaman bahaya Hg yang tercemar pada ekosistem perairan terutama berdampak pada kesehatan manusia. lalu untuk lebih lanjut dengan membuat penelitian mengenai kasus ini untuk menemukan solusi dibalik hal yang telah terjadi untuk mengurangi dampak Hg yang tercemar pada organisme. selain itu dengan Kita juga dapat meminta dukungan dari organisasi lingkungan untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif dan membantu dalam menyelesaikan masalah ini.
17_A.4.
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan logam berat yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain: Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena area ST4 berada di hilir sungai di mana aliran arus air dapat membuat partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Tidak, dikarenakan Hg pada perairan akan bersifat biomagnifikasi dan bioakumulasi. Sehingga sekecil apapun Hg yang terdeteksi akan berpotensi untuk meningkat dan berpengaruh buruk karna mengandung toksin.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ialah semakin berlimpah mikroalga semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi. Sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi.
6. Cara yang saya lakukan menyikapi dalam kondisi seperti ini, penting untuk berbicara dengan pelaku pencemar secara bijak dan terbuka, dengan tujuan untuk menjelaskan dampak negatif penggunaan Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu dapat menyampaikan informasi yang valid dan faktual tentang bahaya merkuri, penting juga untuk memberikan pemahaman pada masyarakat di sekitar pelaku pencemar, sehingga mereka sadar akan dampak negative dari Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia untuk waktu yang akan datang.
02_A.4
BalasHapus1.Yang menjadi penyebab penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yaitu karena kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
•Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
•Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
•Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
•Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Karena adanya pengaruh faktor lingkungan tadi yaitu aliran sungai, sebab aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan lokasi ST4 ini merupakan hilir sungai yang merupakan tempat ujung bermuaranya aliran arus sungai yang dibawa dari hulu sungai. Sehingga pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK.
4. Tidak,karena Konsentrasi Hg tidak aman dalam kadar berapapun,karena akan mengganggu pertumbuhan biota air maupun makhluk hidup lainnya, sehingga akan mengganggu ekosistem air dan berapapun jumlah kadar Hg bisa menyebar dengan mudah mengikuti arus air sungai.
5. pada hasil penelitian,keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg pada perairan maka semakin dikit atau rendah keragaman mikroalga di perairan tersebut karena menunjukkan konsentrasi Hg yang tinggi dapat membuat lingkungan tercemar dan membuat sedikit mikroalga yang ada pada perairan tersebut. dan begitupun juga sebaliknya.
6. Yang harus saya lakukan yaitu berusaha memberikan informasi yang benar mengenai dampak buruk pencemaran Hg terhadap lingkungan yang akan mengganggu kesehatan masyarakat dan juga dapat mengancam keanekaragaman organisme lainnya sehingga masyarakat bisa bersikap lebih bijak dalam bertindak.
01_B_6
BalasHapus1. Penurunan kelimpahan mikroalga penyebabnya yaitu karena merkuri (Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
2. Pada perairan pada ST1 kualitasnya masih tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 2,52. Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. ST4 berada di hilir sungai, dimana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus. sehingga masih ditemukan partikel Hg pada bagian ST4 yang bukan daerah PESK
4. Konsentrasi hg pada air sungai secara keseluruhan masih tergolong belum terlalu parah yang berarti bahwa air sungai masih aman untuk ekosistem kehidupan di perairan tersebut bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan, namun keberadaan Hg tersebut juga tidak bisa dianggap sepele juga karena dikhawatirkan semakin hari kandungannya akan semakin banyak yang nantinya akan merusak dan membuat air sungai tersebut menjadi tidak baik lagi untuk ekosistem yang ada.
5. Antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ada keterkaitan yaitu, berdasarkan hasil studi kasus yang sudah dilakukan didapatkan hasil Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah (4,29.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi, Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi (6,54.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. Menurut saya cara menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini adalah dengan melakukan edukasi atau memberi informasi apalagi sebagai orang yang berkecimpung pada dunia pendidikan yaitu dengan mmeberi pemahaman bahaya Hg yang tercemar pada ekosistem perairan terutama berdampak pada kesehatan manusia. lalu untuk lebih lanjut dengan membuat penelitian mengenai kasus ini untuk menemukan solusi dibalik hal yang telah terjadi untuk mengurangi dampak Hg yang tercemar pada organisme. selain itu dengan Kita juga dapat meminta dukungan dari organisasi lingkungan untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif dan membantu dalam menyelesaikan masalah ini.
07_A.4
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga adalah karena merkuri (Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
2. Pada stasiun 1 kualitas air dapat dikatakan bagus karena melihat indeks keanekaragaman stasiun pertama adalah yang paling besar dibandingkan dengan yang lain dan juga konsentrasi Hg nha paling rendah di antara yang lainnya. Sedangkan pada stasiun 2 dapat dikatakan belum terlalu buruk karena melihat dari indeks keanekaragaman nya masih cukup beragam walaupun sudah mendekati kategori yang hampir buruk sedangkan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 2 juga belum terlalu tercemar. Pada stasiun 3 adalah yang paling buruk karena indeks keanekaragaman nya adalah yg paling rendah dan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 3 adalah yang paling tercemar oleh merkuri. Lalu terakhir pada stasiun 4 kualitas airnya lebih baik dari stasiun 2 dan 3 dan dapat dikatakan cukup baik tetapi konsentrasi Hg nya dapat dikatakan cukup banyak.
3. Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Secara keseluruhan konsentrasi hg pada air sungai masih tergolong belum terlalu parah yang berarti bahwa air sungai masih aman untuk ekosistem kehidupan di perairan tersebut bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan, namun keberadaan Hg tersebut juga tidak bisa dianggap sepele juga karena dikhawatirkan semakin hari kandungannya akan semakin banyak yang nantinya akan merusak dan membuat air sungai tersebut menjadi tidak baik lagi untuk ekosistem yang ada.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Cara saya menyikapi dalam kondisi seperti ini, penting untuk berbicara dengan pelaku pencemar secara bijak dan terbuka, dengan tujuan untuk membangun pemahaman bersama tentang dampak negatif penggunaan Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Kita dapat menyampaikan informasi yang valid dan faktual tentang bahaya merkuri, penting juga untuk memberikan pemahaman pada orang-orang di sekitar pelaku pencemar, sehingga mereka tidak ikut bersikap seenaknya terhadap masalah ini. Kita dapat memberikan informasi yang sama pada orang-orang tersebut, sehingga mereka memahami bahaya pencemaran merkuri dan pentingnya untuk membatasi penggunaan Hg.
1. Terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga karena adanya kandungan logam yang cukup tinggi pada perairan sehingga menghambat pertumbuhan mikroalga. Seperti pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
BalasHapus2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
Pada status kualitas perairanST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar. Status kualitas perairan ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan. Pada status kualitas perairan ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang. Serta pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Karena ST4 merupakan hilir sungai, yang dimana aliran sungai berakhir di sana sehingga air yang telah tercemar limbah Hg mengalir dari ST1 - ST3 dan menyebabkan ST4 ikut tercemar.
4. Keseluruhan konsentrasi hg air sungai terdapat dalam kategori yang belum terlalu tinggi/parah, sehingga air sungai masih tergolong aman untuk ekosistem pada kehidupan perairan. Pada stasiun 3, yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar dengan indikator sedang yang berarti sungai itu masih cukup aman untuk ekosistem perairan. Tapi keberadaan Hg itu tidak bisa disepelekan karena dikhawatirkan kandungannya akan bertambah banyak yang mungkin Saja nanti dapat merusak dan menjadikan air sungai itu tidak baik lagi untuk ekosistem tersebut.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Yaitu dengan cara memberikan informasi yang jelas tentang bahayanya merkuri terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Jika pelaku pencemar mengabaikan efek bahaya penggunaan Hg, diskusi lebih lanjut harus diatur dengan ahli lingkungan dan orang yang berwenang sehingga efek paparan merkuri terhadap pencemaran dapat dijelaskan secara detail.
33_B_6
Hapus22_A.4
BalasHapusJawab:
1. Faktor yang dapat menyebabakan penurunan keanekaragaman mikroalga, yaitu Kandungan logam yang tinggi dalam suatu perairan dimana hal ini menghambat pertumbuhan mikroalga dan contoh lainnya Sungai yang berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. Dari data dan materi yang telah dipaparkan , dapat dilihat kualitas perairan pada ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 2,52. Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Jawabannya yaitu adanya aliran arus seperti disungai yang sangat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus hingga sampai ke ST4 (hilir).
4. Tidak aman, dikarenakan konsentrasi Hg dalam kadar berapapun akan mengganggu pertumbuhan biota air maupun makhluk hidup lainnya, sehingga akan mengganggu ekosistem air dan berapapun jumlah kadar Hg bisa menyebar dengan mudah mengikuti arus air sungai.
5. Berdasarkan data diatas, tampak bahwa semakin tinggi konsentrasi Hg di suatu wilayah perairan semakin rendah keanekaragaman Mikroalga.
6. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan informasi yang benar mengenai dampak buruk pencemaran Hg terhadap lingkungan yang akan mengganggu kesehatan masyarakat dan juga dapat mengancam keanekaragaman organisme lainnya sehingga masyarakat bisa bersikap lebih bijak dalam bertindak.
21_B_6
BalasHapus1. Terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga karena adanya kandungan logam yang cukup tinggi pada perairan sehingga menghambat pertumbuhan mikroalga. Seperti pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
Pada status kualitas perairanST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar. Status kualitas perairan ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan. Pada status kualitas perairan ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang. Serta pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Karena ST4 merupakan hilir sungai, yang dimana aliran sungai berakhir di sana sehingga air yang telah tercemar limbah Hg mengalir dari ST1 - ST3 dan menyebabkan ST4 ikut tercemar.
4. Keseluruhan konsentrasi hg air sungai terdapat dalam kategori yang belum terlalu tinggi/parah, sehingga air sungai masih tergolong aman untuk ekosistem pada kehidupan perairan. Pada stasiun 3, yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar dengan indikator sedang yang berarti sungai itu masih cukup aman untuk ekosistem perairan. Tapi keberadaan Hg itu tidak bisa disepelekan karena dikhawatirkan kandungannya akan bertambah banyak yang mungkin Saja nanti dapat merusak dan menjadikan air sungai itu tidak baik lagi untuk ekosistem tersebut.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Yaitu dengan cara memberikan informasi yang jelas tentang bahayanya merkuri terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Jika pelaku pencemar mengabaikan efek bahaya penggunaan Hg, diskusi lebih lanjut harus diatur dengan ahli lingkungan dan orang yang berwenang sehingga efek paparan merkuri terhadap pencemaran dapat dijelaskan secara detail.
32_B.6
BalasHapus1. Yang menjadi penyebab penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga dikarenakan adanya kandungan logam yang tinggi pada perairan sehingga menghambat pertumbuhan mikroalga. Kandungan logam yang tinggi akan menyebabkan pertumbuhan mikroalga yang ada di perairan, area di wilayah dengan aktivitas PESK dan tercemar limbah Hg sehingga keragaman jenis dan kelimpahan individu perspesies mikroalga mengalami penurunan drastis.
2. Status kualitas perairan:
- Pada ST1 (Hulu-Non PESK) kualitas perairan tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 2,52
.- Pada status kualitas perairan ST2 (Low-PESK) tergolong tercemar ringan, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 1,98.
- Pada status kualitas perairan pada ST3 (High-PESK) tergolong tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang H' sebesar 1,26.
- Sedangkan status kualitas perairan pada ST4 (Hilir-Non SPEK) tergolong tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada stasiun 4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non Hg PESK dikarenakan adanya merupakan hilir dari sungai yang tercemar, karena adanya partikel Hg bergerak mengikuti arus aliran sungai sehingga daerah hilir terkontaminasi.
4. Tidak, karena pada beberapa titik konsentrasi hg lumayan tinggi, apabila terdapat kandungan Hg pada salah satu biota laut yang nantinya akan dapat berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya, sehingga nantinya biota laut yang sudah memakan hg tadi akan dikonsumsi oleh manusia dan zat hg tadi akan bermuara di tubuh manusia hal ini akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6. Cara saya menyikapi hal tersebut dengan cara memberikan informasi yang akurat dan jelas tentang bahaya merkuri dan mendorong mereka yang peduli untuk memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka terhadap orang lain dan lingkungan.
1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga diakibatkan oleh kandungan logam tinggi yang berada diwilayah dekat aktivitas PESK.
BalasHapus2. Untuk status kualitas perairan ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Untuk ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Lalu untuk ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Terakhir pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
Pemggolongan ini merujuk berdasarkan 1≤ H’≤ 3 = Keanekaragaman Sedang, Tingkat Kestabilan Komunitas Sedang .
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan pada daerah ST4 masih terdapat logam berat Hg yang berasal dari stasiun yang sebelumnya atau disekitarnya yang masuk akibat aliran pergerakan arus air yang membawanya sampai pada ST4
4. Tidak, karena kehidupan dalam ekosistem tersebut akan terus memburuk akibat kandungan hg didalamnya.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6. Sikap saya yaitu dengan mengingatkan akan pentingnya menjaga lingkungan dari pencemaran hg serta sebaik mungkin menjadi role model yang peduli akan lingkungan
35_A_6
BalasHapus1. penyebab terjadinya penurunan jumlah alga pada perairan yaitu karen adanya limbah organik maupun anorganik pada merkuri (Hg) di sungai (perairan) yang disebabkan karena aktivitas pertambangan emas yang menggunakan Hg
2. status kualitas air pada ST1 hulu Non PESK konsentrasi Hg yang ditemukan sebesar 4,29.10-4, kemudian ST2 low PESK yaitu stasiun yang kontaminasi PESK nya masih rendah konsentrasi HG yang ditemukan sebesar 4,64.10-4, selanjutnya ST3 High PESK, yaitu stasiun yang kontaminasi PESK nya sudah sangat tinggi konsentrasi Hg yang ditemukan sebesar 6,54.10-4, dan ST4 hilir Non PESK, yaitu bagian hilir sungau stasiun yang tidak terkontaminasi PESK konsentrasi Hg yang ditemukan sebesar 4,65.10-4.
3. area ST4 merupakan area hilir sungai yang tidak terkontaminasi PESK pada area ini didapatkan bahwa masih terdekteksi limbah Hg karena pada dasarnya sungai akan terus mengalir pada bagian hulu sampai bagian hilir sungai, jadi walaupun PESK yang ada pada bagia tengah sungai, maka pada bagian hulu ataupun hilir sungai pastinya masih ditemukan komponen Hg, walaupun hanya sedikit kontaminasinya, tidak sebanyak di bagian sungai tempat utama PESK itu terkontaminasi
4. konsentrasi Hg yang terdeteksi pada penelitian yang dilakukan, sebenarnya sudah dikatakan berbahaya bagi ekosistem perairan, walupun di bagian hulu dan hilir sungai yang tidak ada Hg, tetapi saat dilakukan penelitian lagi, kawasan air yang tidak terkontaminasi Hg pun masih ditemukan Hg walaupun hanya sedikit, jadi konsentrasi Hg sudah tidak aman bagi ekosistem perairan
5. pada ST1 Non PESK bagian hulu sungai yang belum terkontaminasi PESK kelimpahan mikro alga masih sangat banyak yaitu kurang lebih terdapat sebanyak 80 mikro alga dengan indeks keragaman 2,52%, sedangkan ST2 low PESK yaitu stasiun yang kontaminasi PESK nya masih rendah ditemukan sebanyak kurang lebih 16 mikro alga dengan indeks keragaman 1,98%, kemudian pada ST3 High PESK, yaitu stasiun yang kontaminasi PESK nya sudah sangat tinggi ditemukan sebanyak kurang lebih 13 mikro alga dengan indeks keragaman 1,26%. Dan yang terakhir pada ST4 hilir Non PESK, yaitu bagian hilir sungau stasiun yang tidak terkontaminasi PESK ditemukan sebanyak kurang lebih 43 mikro alga dengan indeks keragaman 1,49%.
6. cara yang akan saya lakukan untuk menghadapi orang yang tidak peduli akan lingkungan yaitu, dengan cara memberi peringatan mengenai bahayanya jika sungai sudah tercemar, memberi tahu mengenai apa saja dampak yang akan terjadi jika hal tersebut terus dilakukan, dengan cara memberi tahu dengan cara baik-baik dan pelan, serta tidak melakukan tindak kekerasan
22_A.6
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
a. Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
c. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
d. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Dikarena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Keseluruhan konsentrasi hg air sungai terdapat dalam kategori yang belum terlalu tinggi/parah, sehingga air sungai masih tergolong aman untuk ekosistem pada kehidupan perairan. Pada stasiun 3, yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar dengan indikator sedang yang berarti sungai itu masih cukup aman untuk ekosistem perairan. Tapi keberadaan Hg itu tidak bisa disepelekan karena dikhawatirkan kandungannya akan bertambah banyak yang mungkin Saja nanti dapat merusak dan menjadikan air sungai itu tidak baik lagi untuk ekosistem tersebut.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Yaitu dengan cara memberikan informasi yang jelas tentang bahayanya merkuri terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Jika pelaku pencemar mengabaikan efek bahaya penggunaan Hg, diskusi lebih lanjut harus diatur dengan ahli lingkungan dan orang yang berwenang sehingga efek paparan merkuri terhadap pencemaran dapat dijelaskan secara detail.
12_B.6
BalasHapus1.terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK.
2. status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yaitu ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Untuk ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Lalu untuk ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Terakhir pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
Pemggolongan ini merujuk berdasarkan 1≤ H’≤ 3 = Keanekaragaman Sedang, Tingkat Kestabilan Komunitas Sedang .
3. Pada ST 4 tetap terdeteksi Hg meski merupakan area Non PESK, sebab pada ST 4 ini termasuk daerah hilir sungai, dimana letak daerah ini ujung akhir dari aliran sungai. Kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya akan terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai kemudian membuat aliran sungai ini ikut tercemar. Hal inilah yang membuat ST 4 tetap terdeteksi adanya Hg.
4. konsentrasi hg pada air sungai masih tergolong belum terlalu parah yang berarti bahwa air sungai masih aman untuk ekosistem kehidupan di perairan tersebut bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan, namun keberadaan Hg tersebut juga tidak bisa dianggap sepele juga karena dikhawatirkan semakin hari kandungannya akan semakin banyak yang nantinya akan merusak dan membuat air sungai tersebut menjadi tidak baik lagi untuk ekosistem yang ada.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Cara saya mungkin dengan Memberikan informasi mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan Hg terhadap kesehatan sehingga masyarakat dapat bersikap lebih bijak dalam menerima informasi
31. A.6
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga adalah karena merkuri(Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
2. Dari data dan materi diatas pada ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 2,52. Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49. status kualitas air pada ST1 hulu Non PESK konsentrasi Hg yang ditemukan sebesar 4,29.10-4, kemudian ST2 low PESK yaitu stasiun yang kontaminasi PESK nya masih rendah konsentrasi HG yang ditemukan sebesar 4,64.10-4, selanjutnya ST3 High PESK, yaitu stasiun yang kontaminasi PESK nya sudah sangat tinggi konsentrasi Hg yang ditemukan sebesar 6,54.10-4, dan ST4 hilir Non PESK, yaitu bagian hilir sungau stasiun yang tidak terkontaminasi PESK konsentrasi Hg yang ditemukan sebesar 4,65.10-4.
3. Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipun tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut. dimana letak daerah ini ujung akhir dari aliran sungai. Kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya akan terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai kemudian membuat aliran sungai ini ikut tercemar. Hal inilah yang membuat ST 4 tetap terdeteksi adanya Hg.
4. Tidak aman tetapi belum mencapai titik parah bagi ekosistem, bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan. tetapi jika dibiarkan hal ini akan berbahaya karena konsentrasi Hg akan terus bertambah dan akan mengganggu pertumbuhan biota air maupun makhluk hidup lainnya, sehingga akan mengganggu ekosistem air dan berapapun jumlah kadar Hg bisa menyebar dengan mudah mengikuti arus air sungai.
5. Antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ada keterkaitan yaitu, berdasarkan hasil studi kasus yang sudah dilakukan didapatkan hasil Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah (4,29.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi, Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi (6,54.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. dengan memberikan informasi yang jelas tentang bahayanya merkuri terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. agar masyarakat sekitar dapat lebih bijak dan paham mengenai lingkungannya. Jika pelaku pencemar mengabaikan efek bahaya penggunaan Hg, apa konsekuensi yang akan diterima dan harus memberi efek jera
02_B.6
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga adalah karena merkuri(Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
a. Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
c. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
d. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan ST4 adalah hilir dari sungai yang tercemar, sehingga partikel Hg bergerak mengikuti arus aliran sungai sehingga daerah hilir telah tercampur/terkontaminasi dari air yang dari hulu sungai. dan pada daerah ST4 pula masih terdapat logam berat Hg yang berasal dari stasiun yang sebelumnya atau disekitarnya yang masuk akibat aliran pergerakan arus air yang membawanya sampai pada ST4
4. Secara keseluruhan konsentrasi hg pada air sungai masih tergolong belum terlalu parah yang berarti bahwa air sungai masih aman untuk ekosistem kehidupan di perairan tersebut bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan, namun keberadaan Hg tersebut juga tidak bisa dianggap sepele juga karena dikhawatirkan semakin hari kandungannya akan semakin banyak yang nantinya akan merusak dan membuat air sungai tersebut menjadi tidak baik lagi untuk ekosistem yang ada.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga. Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi dari ketiga ST. Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. Menurut saya, cara yang dilakukan untuk menyikapi sikap seseorang atau pelaku pencemaran yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg adalah dengan melakukan sosialiasi mengenai bahaya atau pengaruh yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Hg terhadap lingkungan serta kesehatan manusia. Dan jika masyarakat masih mengabaikan bahaya dan tetap melakukan aktivitas yang dapat merusak lingkungan terutama mikroalga berarti perlu diberlakukannya sanksi sebagai bentuk jerah pelaku pencemaran.
19_B.6
BalasHapus1. Penyebab terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yaitu diakibatkan oleh kandungan logam yang berada diwilayah dekat dengan area PESK.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman antara lain yaitu :
a. Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
c. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
d. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena pada ST4 berada di hilir sungai, dan dimana aliran arus pada sungai dapat memungkinkan bahwa partikel Hg bergerak mengikuti arus sungai sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Konsentrasi Hg tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan karena konsentrasi Hg dalam konsentrasi berapapun dapat mempengaruhi pertumbuhan biota laut dan makhluk hidup lainnya, sehingga mengganggu ekosistem perairan dan dapat dengan mudah menyebar bersama air sungai berapapun tingkat konsentrasi Hg nya. dan apabila terdapat kandungan Hg pada salah satu biota laut yang nantinya dapat berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya, dan nantinya bermuara di tubuh manusia akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut. Konsentrasi Hg yang tinggi dapat membuat lingkungan tercemar dan membuat sedikit mikroalga yang ada pada perairan tersebuT dan juga sebaliknya.
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini adalah dengan menegur orang yang bersangkutan dengan cara yang baik lalu menjelaskan dampak dari Perilaku beliau yang sengaja untuk mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg, memberikan informasi yang akurat dan jelas tentang bahaya merkuri dan mendorong mereka yang peduli untuk memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka terhadap orang lain dan lingkungan, Serta mengingatkan bahwa menjaga kelestarian lingkungan itu memiliki dampak yang baik bagi semua makhluk hidup.
06.A.6
BalasHapus1.Penyebab terjadinya penurunan mikroalga karena perairan tercemar limbah Hg. dan juga Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
a. Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
c. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
d. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Karena ST 4 merupakan hilir dari sungai yang tercemar, karena adanya partikel Hg bergerak mengikuti arus aliran sungai sehingga daerah hilir terkontaminasi.
4. Tidak, Karena bagaimanapun apabila terdapat kandungan Hg yabg bersifat toksik pada salah satu organisme perairan yang nantinya dapat berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya, dan nantinya bermuara di tubuh manusia akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Apabila seseorang secara sengaja mengabaikan dampak pencemaran lingkungan khususnya merkuri dapat di laporkan sesuai dengan undang-undang yang ada, sebelum itu dapat di beri teguran terlebih dahulu
25_A.6
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga adalah kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. a. Pada status kualitas perairan ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52.
b. Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98.
c. ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26.
d. ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan adanya aliran arus sehingga memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus, hingga kebagian hilir sungai dan membuat aliran sungai ini ikut tercemar. Hal inilah yang menyebabkan pada ST 4 tetap terdeteksi adanya Hg.
4. konsentrasi hg air sungai tergolong kedalam kategori yang belum terlalu tinggi/parah, jadi air sungai masih terkategori aman untuk ekosistem pada kehidupan perairan itu. Dan juga untuk stasiun 3, yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar dengan indikator sedang yang berarti sungai itu masih cukup aman untuk ekosistem perairan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg sangat berpengaruh terhdap keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang terdapat dilingkungan tersebut, berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan didapatkan hasil Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah (4,29.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi, Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi (6,54.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. Menurut saya, dengan cara memberikan informasi yang jelas tentang bahayanya merkuri terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Jika pelaku pencemar mengabaikan efek bahaya penggunaan Hg, diskusi lebih lanjut harus diatur dengan ahli lingkungan dan orang yang berwenang sehingga efek paparan merkuri terhadap pencemaran dapat dijelaskan secara detail.
32_6 a
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga adalah karena merkuri(Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
2.Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
a. Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
c. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
d. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang
3.Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipun tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut. dimana letak daerah ini ujung akhir dari aliran sungai. Kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya akan terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai kemudian membuat aliran sungai ini ikut tercemar. Hal inilah yang membuat ST 4 tetap terdeteksi adanya Hg.
4.konsentrasi hg air sungai tergolong kedalam kategori yang belum terlalu tinggi/parah, jadi air sungai masih terkategori aman untuk ekosistem pada kehidupan perairan itu. Dan juga untuk stasiun 3, yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar dengan indikator sedang yang berarti sungai itu masih cukup aman untuk ekosistem perairan
5.Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga. Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi dari ketiga ST. Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut
6.dengan memberikan informasi yang jelas tentang bahayanya merkuri terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. agar masyarakat sekitar dapat lebih bijak dan paham mengenai lingkungannya. Jika pelaku pencemar mengabaikan efek bahaya penggunaan Hg, apa konsekuensi yang akan diterima dan harus memberi efek jera
005_6.A
BalasHapus1. Yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah adanya kandungan tinggi merkuri (Hg) yang mencemari perairan dan intensitas aktivitas PESK (Pertambahangan Emas Skala Kecil) yang tinggi.
2. Pada ST1 kualitas perairannya belum tercemar dengan nilai H’ = 2,25, pada ST2 kualitasnya perairan tergolong tercemar ringan dengan nilai H’ = 1,98, pada ST3 kualitas perairannya tercemar sedang dengan nilai H’ = 1,26 dan pada ST4 kualitas perairan tercemar sedang dengan nilai H’ = 1,49.
3. Karena adanya pengaruh dari aliran arus sungai yang membawa partikel partikel merkuri (Hg) ke daerah ST4 non PEST sehingga masih memungkinkan daerah tersebut terdektesi Hg. Selain itu bisa disebabkan karena jarak antara lokasi ST4 dengan jarak sumber pencemar (Hg). Dimana semakin dekat jarak sumber pencemarnya maka akan semakin tinggi konsentrasinya, sebaliknya semakin jauh jarak sumber pencemarnya maka akan semakin rendah konsentrasinya.
4. Konsentrasi Hg yang rendah hingga tinggi apabila masuk ke dalam perairan maka akan menyebabkan kerusakan pada ekosistem perairan. Mikroalga sebagai produsen primer pada kehidupan akuatik menerima dampak secara langsung dengan masuknya limbah merkuri (Hg) ke dalam perairan berupa penurunan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga secara drastis. Dan adanya beberapa ikan yang mati jika konsentrasi Hg di dalam perairan terlalu tinggi.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin banyak kandungan Hg yang masuk ke dalam perairan maka akan semakin sedikit keragaman jenis dan kelimpahan mikroalganya. Begitupun sebaliknya semakin sedikit kandungan Hg yang masuk ke dalam perairan maka akan semakin banyak keragaman jenis dan kelimpahan mikroalganya.
6. Cara menyikapinya adalah dengan memberikan nasehat atau teguran kepada pelaku pencemar, mengadakan sosialisasi tentang bahaya pembuangan limbah Hg ke perairan, dan memberikan sanksi kepada pelaku pencemar apabila masih melakukannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sehingga pelaku pencemar akan jera dan dengan harapan pelaku akan menjadi sadar dengan perbuatannya.
005_6.A
BalasHapus1. Alternatif yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah pencemaran Hg di perairan yaitu dengan cara bioremediasi. Bioremediasi merupakan suatu teknologi untuk mengatasi masalag pencemaran air menggunakan mikroorganisme sebagai pengurainya. Selain menggunakan mikroorganiseme, juga bioremediasi menggunakan bisa memanfaatkan fungi, alga atau tanaman lainnya untuk menguraikan bahan pencemar. Leung (2004) mengatakan bahwa bioremediasi adalah transformasi atau degradasi pencemar menjadi senyawa yang tidak berbahaya, utamanya menggunakan bakteri, selain itu juga fungi, alga dan tanaman. Bioremediasi menggunakan tanaman disebut fitoremediasi. Hal serupa dijelaskan oleh Brook dkk (1998) fitoremediasi dapat didefinisikan sebagai pemanfaatan tanaman baik liar maupun budidaya untuk memindahkan, mendegradasi dan mengasingkan (sequester) pencemar dari lingkungannya.
2. Upaya untuk merealisasikan solusi fitoremediasi sebagai strategi penyelesaian masalah pencemaran Hg yaitu dengan menanam atau membudidayakan tanaman eceng gondok ke perairan yang tercemar. Setyowati (2015) mengatakan bahwa eceng gondok merupakan gulma air karena pertumbuhannya yang begitu cepat. Karena pertumbuhan yang cepat maka eceng gondok dapat menutupi permukaan air dan menimbulkan masalah lainnya. Namun disisi lain, eceng gondok dapat bermanfaat karena mampu menyerap zat organik, zat anorganik serta logam berat yang merupakan bahan pencemar. Eceng gongok termasuk tumbuhan yang memiliki toleransi tinggi terhadap logam berat karena memiliki kemampuan membentuk fitokelatin dimana senyawa peptide yang dihasilkan oleh tanaman mampu mengkhelat logam dalam jumlah yang besar. Diperkuat dengan pendapat Djo, dkk (2017) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa sistem fitoremediasi dengan eceng gondok selama 14 hari dapat menurunkan nilai COD sebesar 20,7 mg/L, logam Cu dan Cr masing masing sebesar 0,264 dan 0,86 mg/L dengan efektivitas penurunan berturut-turut sebesar 38,15%, 63,06% dan 36,48%. Daya serap eceng gondok dalam sistem fitoremediasi untuk COD sebesar 0,1232 mg/g eceng gondok, logam Cu dan Cr masing masing 0,0016 mg/g eceng gondok dan 0,0051 mg/g eceng gondok.
3. Institusi pemerintahan/lembaga yang diajukan untuk berkolaborasi mengatasi pencemaran limbah yaitu lembangan pemerintah POPAL (Penanggungjawab Operasional Pengolahan Air Limbah) dan PPPA (Penanggungjawab Pengendalian Pencemaran Air).
36_A.6
BalasHapus1. Penurunan jumlah dan keragaman mikroalga terjadi karena perairan tercemar limbah Hg. dan juga Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. Pada stasiun 1 kualitas air dapat dikatakan bagus karena melihat indeks keanekaragaman stasiun pertama adalah yang paling besar dibandingkan dengan yang lain dan juga konsentrasi Hg nha paling rendah di antara yang lainnya. Sedangkan pada stasiun 2 dapat dikatakan belum terlalu buruk karena melihat dari indeks keanekaragaman nya masih cukup beragam walaupun sudah mendekati kategori yang hampir buruk sedangkan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 2 juga belum terlalu tercemar. Pada stasiun 3 adalah yang paling buruk karena indeks keanekaragaman nya adalah yg paling rendah dan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 3 adalah yang paling tercemar oleh merkuri. Lalu terakhir pada stasiun 4 kualitas airnya lebih baik dari stasiun 2 dan 3 dan dapat dikatakan cukup baik tetapi konsentrasi Hg nya dapat dikatakan cukup banyak.
3. Karena pada Stasiun 4 merupakan hilir dari sungai tersebut, yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air tersebut telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air tersebut juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Tidak, titik konsentrasi hg di beberapa titik lumayan tinggi, sehingga jika terdapat kandungan Hg pada salah satu biota laut nantinya akan berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya. Jika biota laut yang sudah memakan Hg kemudian dikonsumsi oleh manusia menyebabkan zat Hg tersebut akan masuk kedalam tubuh manusia dan akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6. Menurut saya, terkait dengan cara menyikapi sikap seseorang atau pelaku pencemaran yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg adalah dengan melakukan sosialiasi/memberikan pemahaman mengenai bahaya atau pengaruh yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Hg terhadap lingkungan serta kesehatan manusia. Dengan tujuan untuk membangun pemahaman bersama tentang dampak negatif penggunaan Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Kita juga dapat menyampaikan informasi yang valid dan faktual tentang bahaya merkuri, penting juga untuk memberikan pemahaman pada orang-orang di sekitar pelaku pencemar, sehingga mereka tidak ikut bersikap seenaknya terhadap masalah ini. Kita dapat memberikan informasi yang sama pada orang-orang tersebut, sehingga mereka memahami bahaya pencemaran merkuri dan pentingnya untuk membatasi penggunaan Hg.
16_6B
BalasHapus1. Apakah yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga?
Jawaban: penyebabnya ialah kandungan logam yang tinggi
2. Bagaimana status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga?
Jawaban :
Stasiun Kelimpahan (N) Indeks Keanekaragaman (H’)
ST1 (Hulu-Non PESK) 80 2,52
ST2 (Low-PESK) 16 1,98
ST3 (High-PESK) 13 1,26
ST4 (Hilir- Non PESK) 43 1,49
H’< 1 = Keanekaragaman Kecil, Tingkat Kestabilan Komunitas Rendah
1≤ H’≤ 3 = Keanekaragaman Sedang, Tingkat Kestabilan Komunitas Sedang
H’ > 3 = Keanakaragaman Besar, Tingkat Kestabilan Komunitas Tinggi
H’ > 2,0 = Perairan Belum Tercemar; H’ 1,6 - 2,0 = Tercemar Ringan; H’ 1,0 - 1,5 = Tercemar Sedang;
H’ < 1,0 = Tercemar Berat
3. Mengapa pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK?
Jawaban: karena adanya proses melalui pesk sehingga masih ada tercampurnya meski kandungannya sangat kecil
4. Apakah konsentrasi Hg yang terdeteksi masih tergolong aman untuk ekosistem perairan?
Jawaban: tidak, karena Hg terlalu berbahaya pada ligkungan
5. Bagaimana keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga?
Jawaban: Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ialah semakin banyak kandungan Hg yang masuk ke dalam air maka akan semakin sedikit keragaman jenis dan kelimpahan mikroalganya dan begitu uga sebaliknya
6. Bagaimana cara anda menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini?
Jawaban: perlu adanya suatu komunikasi/diskusi baik dengan orang yang bersangkutan agar kritik dan saran kita di dengar dan menjadikan suatu pelajaran bagi diri sendiri dan untuk orang sekitar bahwasannya melakukan hal semacam itu tidak diperbolehkan,.
maaf nomor absen saya salah ,seharusnya 04_6B
Hapus08_4.A
BalasHapus1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah karena kandungan logam yang tinggi dalam perairan, disebabkan pula karna berada dekat dengan area Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) yang terindikasi tercemar limbah Hg.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga adalah pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) yaitu 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar dan memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) yaitu 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan dan memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) yaitu 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang dan memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) yaitu 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang dan memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang.
3. ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan ST4 adalah hilir dari sungai tersebut, walaupun tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir akan terkontaminasi oleh air yang terbawa arus sungai dari hulu dan air itu juga telah melawati area-area PESK, hal itu memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan stasiun 4 tetap terdeteksi Hg.
4. Tidak, konsentrasi Hg yang terdeteksi tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan, hal ini dikarenakan pada ke-4 stasiun sungai memiliki kadar konsentrasi Hg yang lumayan tinngi ditambah lagi dengan adanya aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan menyebarkan Hg keseluruh stasiun sungai, selain itu Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi dan bioakumulasi, sehingga dapat menyebabkan bahaya pada semua organisme di ekosistem perairan karena tercemar Hg.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilihat dengan membandingkan konsentrasi Hg di setiap stasiun pengamatan dengan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di sungai, dimana jika semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil.
6. Menurut saya cara menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah tersebut adalah berusaha untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada mereka semua mengenai bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan dan pencemaran Hg, baik itu untuk lingkungan maupun terhadap Kesehatan masyarakat itu sendiri, Langkah selanjutnya jika masih belum ada perubahan dan belum menemukan jalan keluar terhadap permasalahan tersebut maka saya akan menyerahkannya kepada pihak yang lebih berwenang agar dapat diatasi secara tuntas sehingga pelaku dan masyarakat dapat lebih bijak lagi dalam mengatasi limbah penggunaan Hg.
07_B.4
BalasHapusJawaban :
1. Yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah akibat kandungan logam yang tinggi diperairan. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga ini disebabkan pula karna berada dekat dengan dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain :
- Status kualitas perairan pada ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52.
- Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98.
- Status kualitas perairan pada ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26.
- Status kualitas perairan pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di hilir sungai, dimana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus. Oleh karena itu, walaupun tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang mengadung Hg dari daerah sungai tersebut.
4. Menurut saya tidak aman, karena beberapa titik konsentrasi Hg lumayan tinggi dan pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Sehingga apabila terdapat kandungan Hg pada salah satu biota laut yang nantinya akan dapat berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya, sehingga nantinya biota laut yang sudah memakan Hg tadi akan dikonsumsi oleh manusia dan zat Hg tadi akan bermuara di tubuh manusia hal ini akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilihat dengan membandingkan konsentrasi Hg di setiap stasiun pengamatan dengan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di sungai. Misalnya pada ST3, dengan konsentrasi Hg 6,54.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 13 dan keragamannya sebanyak 1,26. Sedangkan pada ST1, dengan konsentrasi Hg 4,29.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 80 dan keragamannya sebanyak 2,52. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil begitu juga sebaliknya.
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini adalah dengan memberikan informasi yang benar dan jelas mengenai bahaya dari merkuri dan mengajak pelaku tersebut agar memikirkan akibat dari tindakannya untuk orang lain dan juga lingkungan sekitar mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan Hg terhadap kesehatan. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang dampak buruk yang ditimbulkan oleh Hg yang tercemar di dalam aliran sungai, sehingga masyarakat dapat bersikap lebih bijak dan tidak mudah terpengaruh oleh para pelaku pencemaran.
18_B.4
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan karena adanya kandungan logam (salah satunya Hg) yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
a. ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’)
2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b. ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98
tergolong perairan yang tercemar ringan.
c. ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26
tergolong perairan yang tercemar sedang.
d. ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49
tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST 4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK, karena pada ST 4 ini merupakan daerah hilir sungai, dimana daerah ini adalah ujung akhir dari aliran sungai. Kontaminasi Hg yang terjadi pada aliran sungai sebelumnya akan terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai dan membuat aliran sungai ini ikut tercemar. Hal inilah yang menyebabkan pada ST 4 tetap terdeteksi adanya Hg.
4. Menurut saya, konsentrasi Hg yang terdeteksi tetap tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan. Hal ini dikarenakan adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilihat dengan membandingkan konsentrasi Hg pada setiap stasiun pengamatan dengan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di sungai. Dimana semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil. Hal ini dapat dilihat pada ST 3, dengan konsentrasi Hg 6,54.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 13 dan keragamannya sebanyak 1,26. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg di perairan, maka akan semakin tinggi dan banyak kelimpahan dan keragaman mikroalga. Hal ini dapat dilihat pada ST 1, dengan konsentrasi Hg 4,29.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 80 dan keragamannya sebanyak 2,52.
6. Menurut saya, cara menyikapi sikap seseorang atau pelaku pencemaran yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg adalah dengan melakukan sosialiasi mengenai bahaya atau pengaruh yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Hg terhadap lingkungan serta kesehatan manusia. Serta dapat mengajak masyarakat yang berada disekitar daerah yang terdampak pencemaran Hg untuk membantu dalam pengurangan penggunaan Hg dalam kegiatan industri.
7_A.6
BalasHapus1. yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah kandungan logam yang tinggi dalam perairan justru dapat menghambat pertumbuhan mikroalga (Noerdjito, 2019). Berdasarkan hasil studi kasus yang penulis lakukan di salah satu sungai yang berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, diantaranya yaitu :
* ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih kedalam golongan perairan yang belum tercemar.
* ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 termasuk golongan perairan yang tercemar dalam kategori ringan.
* ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 termasuk pada golongan perairan tercemar dalam kategori sedang.
* ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 termasuk pada golongan perairan yang tercemar dalam kategori sedang.
3. Karena, pada ST4 ini merupakan tempah hilir sungai yang tercemar, dimana tidak adanya aktivitas PESK disini, tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Menurut pendapat saya, apabila masih terdapat konsentrasi Hg yang terdeteksi itu tetap tergolong tidak aman untuk ekosistem di perairan. Hal ini dikarenakan adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak kepada kehidupan organisme yang lain karena berkaitan dengan rantai makanan yang dimana mulai dari hewan yang ada di sungai tersebut seperti ikan jika manusia memakan ikan tersebut maka otomatis akan berdampak juga kepada manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu dapat kita lihat pada suatu ekosistem. Dimana Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Menurut pendapat saya, dalam menyikapi hal tersebut untuk memberikan kesadaran pada setiap orang itu mungkin akan sulit, terlebih lagi sikap setiap orang itu berbeda-beda, dimana orang yang memang sudah terbiasa mengabaikan lingkungan disekitarnya yang tercemar, maka untuk selanjutnya orang tersebut tetap akan mengabaikannya. tetapi tidak ada salahnya juga kita untuk mencoba memberikan saran dan masukan Dengan menyampaikan informasi yang valid dan juga jelas mengenai bahaya dari merkuri, kemudian mengajak pelaku pencemaran tersebut agar memikirkan akibat dari tindakannya untuk orang lain dan juga lingkungan sekitar. Apabila pelaku pencemaran mengabaikan teguran terhadap bahaya penggunaan Hg, maka harus diadakan diskusi lanjutan dengan ahli lingkungan dan orang-orang yang memang berwenang akan hal itu sehingga dapat dijelaskan lebih rinci dampak dari pencemaran merkuri tersebut pada pelaku pencemaran.
50_A.6
BalasHapus1. Terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga karena adanya kandungan logam yang cukup tinggi pada perairan sehingga menghambat pertumbuhan mikroalga. Seperti pada area di wilayah dengan aktivitas PESK
2. Pada perairan pada ST1 kualitasnya masih tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 2,52. Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Tidak, Karena bagaimanapun apabila terdapat kandungan Hg yabg bersifat toksik pada salah satu organisme perairan yang nantinya dapat berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya, dan nantinya bermuara di tubuh manusia akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga. Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi dari ketiga ST. Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut
6. Cara menyikapinya adalah dengan memberikan nasehat atau teguran kepada pelaku pencemar, mengadakan sosialisasi tentang bahaya pembuangan limbah Hg ke perairan, dan memberikan sanksi kepada pelaku pencemar apabila masih melakukannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sehingga pelaku pencemar akan jera dan dengan harapan pelaku akan menjadi sadar dengan perbuatannya
19_A.6
BalasHapus1. menurut saya yang menyebabkan penurunanya mikroalga dikarenakan pencemaran dari air tersebut dimamana kandungan logam yang tinggi dalam perairan justru dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Berdasarkan hasil studi kasus yang penulis lakukan di salah satu sungai yang berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. berdasarkan status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, diantaranya yaitu :
* ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih kedalam golongan perairan yang belum tercemar.
* ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 termasuk golongan perairan yang tercemar dalam kategori ringan.
* ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 termasuk pada golongan perairan tercemar dalam kategori sedang.
* ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 termasuk pada golongan perairan yang tercemar dalam kategori sedang
3. Karena stasiun 4 atau ST4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Menurut saya pada konsentrasi Hg yang terdeteksi tetap tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan. Hal ini dikarenakan adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak kepada kehidupan organisme yang lain karena berkaitan dengan rantai makanan yang dimana mulai dari hewan yang ada di sungai tersebut seperti ikan jika manusia memakan ikan tersebut maka otomatis akan berdampak juga kepada manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut. begitu pula dengan Konsentrasi Hg yang tinggi dapat membuat lingkungan tercemar dan membuat sedikit mikroalga yang ada pada perairan tersebut dan juga sebaliknya.
6. menurut saya dalam menanggapi hal tersebut dimana seseorang yang melakukan tindak pencemaran harus segera di tindak dan di beri peringatan atau hukuman yang tegas bagi mereka, kemudian memberi kesadaran pada setiap masyarakat akan tetapi mungkin hal tersebut akan sulit mengingat bahwa sikap dari setiap masyarakat tersebut berbeda-beda. tetapi tidak ada salahnya juga kita untuk mencoba memberikan saran dan masukan Dengan menyampaikan informasi yang valid dan juga jelas mengenai bahaya dari merkuri, kemudian mengajak pelaku pencemaran tersebut agar memikirkan akibat dari tindakannya untuk orang lain dan juga lingkungan sekitar. Serta dapat mengajak masyarakat yang berada disekitar daerah yang terdampak pencemaran Hg untuk membantu dalam pengurangan penggunaan Hg dalam kegiatan industri.
11_B.4
BalasHapus1. Yang menyebabkan penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah tingginya kandungan logam dalam suatu perairan.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun berdasarkan index keanekaragaman mikroalga yakni: Pada ST 1 (Hulu-Non PESK) dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong kedalam perairan yang belum tercemar, pada ST 2 (Low PESK) dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong kedalam perairan yang tercemar ringan, pada ST 3 (High PESK) dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong kedalam perairan yang tercemar sedang, serta pada ST 4 (Hilir-Non PESK) dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong kedalam perairan yang tercemar sedang.
3. Karena ST 4 merupakan daerah hilir sungai, daerah ini merupakan akhir dari aliran sungai. Kontaminasi Hg dari aliran sungai sebelumnya akan terbawa oleh arus hingga kebagian hilir sungai, hal ini yang membuat aliran sungai di hilir ikut tercemar.
4. Tidak, karena adanya pencemaran Hg di perairan masih akan terus bertambah dan akan terus meningkat jika tidak ditindak lanjuti atau ditangani. Hal ini nantinya akan berdampak pada hilangnya keanekaragaman mikroalga di perairan dan juga dapat berdampak pada kehidupan organisme lainnya karena berkaitan dengan rantai makanan.
5. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka keragaman dan kelimpahan mikroalga akan semakin sedikit. Sebaliknya jika semakin rendah konsentrasi Hg diperairan, maka akan semakin tinggi dan banyak keragaman dan kelimpahan mikroalganya.
6. Yang akan saya lakukan adalah mengedukasi secara bertahap dan memberikan informasi mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan akibat dari penggunaan Hg pada lingkungan dan Kesehatan.
1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga dikarenakan kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK. Dan terindikasi tercemar limbah Hg.
BalasHapus2. Status kualitas perairan pada ST1(Hulu non-PESK) tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Kemudian untuk Status kualitas perairan pada ST2(Low-PESK) tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3(High-PESK) tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4(Hilir-Non PESK)tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Karena pada ST4 daerah hilir sungai, memungkinkan kontaminasi hg yang terbawa ke aliran sungai hingga ke hilir sungai.
4. Tidak, karena dibeberapa titik sungai Hg nya tergolong tinggi dan akan ada kemungkinan terus menerus bertambah akibat aktivitas PESK
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6. Tentunya akan memberikan teguran kepada orang yg apatis terhadap keberlangsungan hidup dilingkungan karena dampak yg dilakukan tersebut akan buruk kedepannya. Selain ditegur juga akan memberikan pemahaman lebih atau edukasi terkait dampak yang berbahaya tersebut.
25_A.4
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga dikarenakan kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK. Dan terindikasi tercemar limbah Hg.
2. Status kualitas perairan pada ST1(Hulu non-PESK) tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Kemudian untuk Status kualitas perairan pada ST2(Low-PESK) tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3(High-PESK) tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4(Hilir-Non PESK)tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan pada ST4 daerah hilir sungai, memungkinkan kontaminasi hg yang terbawa ke aliran sungai hingga ke hilir sungai.
4. Tidak, karena dibeberapa titik sungai Hg nya tergolong tinggi dan akan ada kemungkinan terus menerus bertambah akibat aktivitas PESK dan pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6. Tentunya akan memberikan teguran kepada orang yg apatis terhadap keberlangsungan hidup dilingkungan karena dampak yg dilakukan tersebut akan buruk kedepannya. Selain ditegur juga akan memberikan pemahaman lebih atau edukasi terkait dampak yang berbahaya tersebut.
27_A.6 1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah pencemaran air seperti kandungan logam yang tinggi akibat aktivitas PESK. Hal tersebut dapat dilihat denan adanya penurunan keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga. Selain itu penyebab yang lain adalah perubahan suhu dan pH, perubahan salinitas, dan gangguan ekosistem seperti alih fungsi lahan atau pembangunan infrastruktur.
BalasHapus2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun sebagai berikut:
a. ST1 (Hulu-Non PESK) perairannya belum tercemar dengan indeks keanekaragamannya 2,52
b. ST2 (Low-PESK), perairannya tergolong tercemar ringan dengan indeks keanekaragaman 1,98
c. ST3 (High-PESK) perairannya tergolong kedalam tercemar sedang dengan indeks keanekaragamannya 1,26
d. ST4 (Hilir-Non Pesk) tercemar sedang dengan indek keanekaragamanya 1,49
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun termasuk area non-pesk karena area ini termasuk ke hilir sungai yang menjadi akhir dari ujung aliran sungai sehingga aliran arus masih membawa air-air yang sudah tercemar oleh Hg dari aliran sungai sebeumnya dan terjadi kontaminasi.
4. Menurut saya Konsentrasi Hg yang terdeteksi tetap tergolong tidak aman. Karena adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Air sungai yang tercampur Hg tersebut akan selalu dibawa oleh aliran arus air. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilhat dengan membandingkan indeks keanerakragaman mikroalga di setiap stasiun yang diamati. Konsentrasi tinggi Hg dalam lingkungan air dapat menjadi toksik bagi mikroalga. Merkuri dapat menekan pertumbuhan dan reproduksi mikroalga, sehingga mengurangi kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di suatu ekosistem perairan. Dan juga bioakumulasi, yang dimana mikroalga memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengakumulasi merkuri dari lingkungannya. Jika konsentrasi Hg dalam air tinggi, mikroalga dapat mengumpulkan merkuri dalam tubuh mereka. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem karena mikroalga adalah dasar rantai makanan di banyak ekosistem perairan. Dimana semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil. Hal ini dapat dilihat pada ST 3, dengan konsentrasi Hg 6,54.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 13 dan keragamannya sebanyak 1,26. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg di perairan, maka akan semakin tinggi dan banyak kelimpahan dan keragaman mikroalga
6. menurut saya cara untuk menyikapi hal tersebut yakni dengan cara melakukan sosialisasi untuk menyampaikan informasi secara jelas mengenai dampak negative penggunaan Hg, berikan faktah ilmiah dan bukti yang kuat tentang bahaya merkuri bagi kesehatan manusia. Terus lakukan upaya edukasi dengan memberikan informasi terbaru mengenai resiko penggunaan Hg dan alterative yang baik.
54_6.A
BalasHapus1. Penyebab turunnya jumlah keanekaragaman dan kelimpahan mikroalga adalah adanya aktivitas pertambangan skala kecil (PESK) karena menggunakan merkuri (Hg). Kemudian limbah hasil PESK tidak diolah dengan baik sehingga akan merusak dan mengganggu keseimbangan ekosistem perairan.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, yaitu pada ST1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar. Untuk ST2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan. Kemudian pada ST3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang. Serta pada ST4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK, karena ST4 merupakan daerah yang terletak di hilir sungai atau ujung akhir dari aliran sungai. Sehingga aliran arus dapat menyebabkan kontaminasi Hg dari aliran sungai sebelumnya ikut bergerak dan terbawa mengikuti arus dan mengakibatkan aliran sungai menjadi tercemar.
4. Konsentrasi Hg yang terdeteksi sudah tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan. Karena kandungan Hg yang ada dalam ekosistem ini semakin lama akan semakin menumpuk sehingga akan semakin memperparah tingkat pencemaran air sungai dan menyebabkan turunnya keanekaragaman mikroalga. Kemudian akan berdampak pada organisme lain yang ada dalam ranta dan jaring makanan serta menyebabkan dampak yang berkelanjutan lainnya.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat diketahui melalui hasil pengamatan konsentrasi Hg di setiap stasiun pengamatan pada keanekaragaman mikroalga. Dimana semakin tinggi konsentrasi Hg maka kelimpahan dan keanekaragaman mikroalga akan semakin menurun dan berjumlah sedikit. Sebaliknya semakin rendah konsentrasi Hg maka kelimpahan dan keanekaragaman mikroalga akan semakin banyak keanekaragaman mikroalganya.
6. Menurut saya untuk menyikapi situasi tersebut sebaiknya pelaku pencemara diberi peringatan dan di berikan edukasi tentang bahaya serta dampak dari pencemaran terhadap lingkungan dan manusia. Kemudian mengajaknya untuk ikut membantu dalam mencegah pencemaran lingkungan. Selain itu juga bisa dberi sanksi bagi pelaku pencemar agar tidak mengulangi tindakan yang berulang.
28_A.6
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga adalah karena merkuri(Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
2. Pada stasiun 1 kualitas air dapat dikatakan bagus karena melihat indeks keanekaragaman stasiun pertama adalah yang paling besar dibandingkan dengan yang lain dan juga konsentrasi Hg nha paling rendah di antara yang lainnya. Sedangkan pada stasiun 2 dapat dikatakan belum terlalu buruk karena melihat dari indeks keanekaragaman nya masih cukup beragam walaupun sudah mendekati kategori yang hampir buruk sedangkan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 2 juga belum terlalu tercemar. Pada stasiun 3 adalah yang paling buruk karena indeks keanekaragaman nya adalah yg paling rendah dan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 3 adalah yang paling tercemar oleh merkuri. Lalu terakhir pada stasiun 4 kualitas airnya lebih baik dari stasiun 2 dan 3 dan dapat dikatakan cukup baik tetapi konsentrasi Hg nya dapat dikatakan cukup banyak.
3. Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Secara keseluruhan konsentrasi hg pada air sungai masih tergolong belum terlalu parah yang berarti bahwa air sungai masih aman untuk ekosistem kehidupan di perairan tersebut bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan, namun keberadaan Hg tersebut juga tidak bisa dianggap sepele juga karena dikhawatirkan semakin hari kandungannya akan semakin banyak yang nantinya akan merusak dan membuat air sungai tersebut menjadi tidak baik lagi untuk ekosistem yang ada.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Dalam situasi seperti ini, penting untuk berbicara dengan pelaku pencemar secara bijak dan terbuka, dengan tujuan untuk membangun pemahaman bersama tentang dampak negatif penggunaan Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Kita dapat menyampaikan informasi yang valid dan faktual tentang bahaya merkuri, serta mengajaknya untuk mempertimbangkan dampak tindakannya pada orang lain dan lingkungan sekitarnya. Jika pelaku pencemar masih bersikeras untuk mengabaikan bahaya penggunaan Hg, kita dapat mengajaknya untuk berdiskusi dengan ahli lingkungan atau dokter tentang dampak pencemaran merkuri dan cara untuk mengurangi risiko pencemaran. Kita juga dapat meminta dukungan dari organisasi lingkungan untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif dan membantu dalam menyelesaikan masalah ini. Sementara itu, penting juga untuk memberikan pemahaman pada orang-orang di sekitar pelaku pencemar, sehingga mereka tidak ikut bersikap apatis terhadap masalah ini. Kita dapat memberikan informasi yang sama pada orang-orang tersebut, sehingga mereka memahami bahaya pencemaran merkuri dan pentingnya untuk membatasi penggunaan Hg.
04_B.4
BalasHapusJawaban :
1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan karena adanya kandungan logam yang tinggi didalam perairan tersebut, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Selain itu, jika perairan tersebut dekat dengan area PESK maka akan meyebabkan penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga karena air tersebut tercemar limbah Hg.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, yaitu sebagai berikut :
1) Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 tergolong perairan yang belum tercemar.
2) Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
3) Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
4) Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 ini berada di hilir sungai, dimana daerah hilir sungai ini merupakan ujung akhir dari aliran sungai. Aliran arus di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus. Kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya akan ikut terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai dan membuat aliran sungai itu ikut tercemar. Hal inilah yang menyebabkan ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK.
4. Menurut saya, konsentrasi Hg yang terdeteksi tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan. Hal ini dikarenakan adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Selain itu, apabila terdapat kandungan Hg pada salah satu biota laut maka nantinya kandungan Hg itu dapat berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya, sehingga akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilihat dengan membandingkan konsentrasi Hg pada setiap stasiun pengamatan dengan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di perairan sungai. Dimana semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil. Hal ini dapat kita lihat pada ST3, dengan konsentrasi Hg 6,54.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 13 dan keragamannya sebanyak 1,26. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg di perairan maka akan semakin tinggi dan banyak kelimpahan dan keragaman mikroalga. Hal ini dapat kita lihat pada ST1, dengan konsentrasi Hg 4,29.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 80 dan keragamannya sebanyak 2,52.
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang atau pelaku pencemaran yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg yaitu saya akan melakukan kegiatan sosialiasi mengenai bahaya atau pengaruh yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Hg terhadap lingkungan serta kesehatan manusia sehingga nantinya masyarakat dapat bersikap lebih bijak dalam menerima informasi. Selain itu, saya juga akan mengajak masyarakat disekitar daerah yang terdampak pencemaran Hg untuk ikut membantu mengurangi penggunaan Hg dalam kegiatan industri.
25_B.4
BalasHapusJawaban:
1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga diakibatkan oleh kandungan logam tinggi yang berada diwilayah dekat aktivitas PESK.
2. Status kualitas perairan pada ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52.
ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98.
ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26.
ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Tidak, berdasarkan data yang ada konsentrasi hg pada air sungai masih tergolong belum terlalu parah yang berarti bahwa air sungai masih aman untuk ekosistem kehidupan di perairan tersebut bahkan stasiun 3 yang merupakan stasiun yang paling tercemar masih tergolong tercemar Hg dengan skala yang sedang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan, namun keberadaan Hg tersebut juga tidak bisa dianggap sepele juga karena dikhawatirkan semakin hari kandungannya akan semakin banyak yang nantinya akan merusak dan membuat air sungai tersebut menjadi tidak baik lagi untuk ekosistem yang ada sehingga perlu upaya secepatnya agar pencemaran Hg tidak semakin parah.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan didapatkan hasil Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah (4,29.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi, Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi (6,54.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. Hal yang perlu dilakukan adalah memberitahu/menegur secara bijak serta memebrikan informasi berupa pemahaman bersama tentang dampak negatif penggunaan Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Kita dapat menyampaikan informasi yang valid dan faktual tentang bahaya merkuri, serta mengajaknya untuk mempertimbangkan dampak tindakannya pada orang lain dan lingkungan sekitarnya. Jika pelaku pencemar masih bersikeras untuk mengabaikan bahaya penggunaan Hg, kita dapat mengajaknya untuk berdiskusi dengan ahli lingkungan atau dokter tentang dampak pencemaran merkuri dan cara untuk mengurangi risiko pencemaran. Kita juga dapat meminta dukungan dari organisasi lingkungan untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif dan membantu dalam menyelesaikan masalah ini.
1. Penurunan dan kelimpahan mikroalga disebabkan rusaknya ekositem mikroalga karena adanya kandungan merkuri(Hg) di suatu perairan karena peningkatan aktivitas PESK. Mikroalga umumnya membutuhkan sejumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya. Namun, kandungan logam yang tinggi dalam perairan justru dapat menghambat pertumbuhan mikroalga (Noerdjito, 2019)
BalasHapus2. Berdasarkan stasiun pengamatan mikroalga, jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga ter
dapat 4 mcam stasiun yaitu stasiun 1(ST1), stasiun 2(ST2), stasiun 3(ST3), dan stasiun 4(ST4). Pada stasiun 1 termasuk dalam kategori belum tercemar karena memiliki indeks keanekaragaman(H') sebesar 2.52, ada stasiun 2 termasuk dalam kategori tercemar ringan karena memiliki indeks keanekaragaman(H') sebesar1.98, ada stasiun 3 termasuk dalam kategori tercemar sedang karena memiliki indeks keanekaragaman(H') sebesar 1.26, dan ada stasiun 4 termasuk dalam kategori tercemar sedang karena memiliki indeks keanekaragaman(H') sebesar 1.49.
3. Stasiun 4 atau daerah hilir sungai ini, merupakan ujung akhir dari aliran sungai. Aliran arus di sungai dapat memungkinkan partikel Hg yang berasal dari sisi sungai lain ikut bergerak mengikuti arus hingga menuju hilir sungai. Sehingga membuat aliran hilir sungai itu ikut tercemar.
4. Setiap harinya pasti kandungan konsentrasi Hg pada sungai akan terus bertambah selama aktivitas PESK masih tetap dilakukan. Jika sedikit saja kandungan konsentrasi Hg ini dikonsumsi oleh organisme apapun akan berpengaruh pada kesehatan tubuhnya, apalagi jika terdapat banyaknya kandungan Hg pada suatu organisme lain seperti ikan yang biasa kita konsumsi maka akan dapat menyebabkan keracunan hingga kematian manusia.
5. Semakin tinggi tingkat konsentrasi Hg pada suatu perairan, maka akan semakin rendah pula kelimpahan dan indek keanekaragaman suatu di mikroalga di perairan. Contohnya pada stasiun 3 yang memiliki konsentrasi Hg sebesar 6,52.10^-4, hanya memiliki kelimpahan sebesar 13 dan indeks keanekaragamannya 1,29.
6. Sikap saya terhadap keadaan tersebut ialah dengan melakukan penyuluhan mengenai dampak negatif dari aktifitas PESK kepada masyarakat, dan mengajak masyarakat agar menjaga lingkungan sekitar seperti perairan karena sebagian berperan dalam kehidupan masyarakat yang bertempat tingkat didaerah yang terdampak dari aktivitas negatif ini yang dapat sangat merugikan.
11_6B
Hapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. Status kualitas perairan pada setiap stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, yaitu:
a). ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih kedalam golongan perairan yang belum tercemar.
b). ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 termasuk golongan perairan yang tercemar dalam kategori ringan.
c). ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 termasuk pada golongan perairan tercemar dalam kategori sedang.
d). ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 termasuk pada golongan perairan yang tercemar dalam kategori sedang.
3. Pada ST 4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK, karena ST 4 ini merupakan daerah hilir sungai, dimana daerah ini merupakan ujung akhir dari aliran sungai. Kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya akan ikut terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai dan membuat aliran sungai ini ikut tercemar.
4. Menurut saya tidak, karena konsentrasi Hg yang terdeteksi tetap tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan. Hal ini dikarenakan adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilihat dengan membandingkan konsentrasi Hg di setiap stasiun pengamatan dengan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di sungai. Dimana semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil. Hal ini dapat dilihat pada ST 3, dengan konsentrasi Hg 6,54.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 13 dan keragamannya sebanyak 1,26. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg di perairan, maka akan semakin tinggi dan banyak kelimpahan dan keragaman mikroalga. Hal ini dapat dilihat pada ST 1, dengan konsentrasi Hg 4,29.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 80 dan keragamannya sebanyak 2,52.
6. Menurut saya, terkait cara menyikapi sikap seseorang atau pelaku pencemaran yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg adalah dengan melakukan sosialiasi mengenai bahaya atau pengaruh yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Hg terhadap lingkungan serta kesehatan manusia. Serta dapat juga melakukan ajakan terhadap masyarakat yang berada disekitar daerah yang terdampak pencemaran Hg untuk ikut membantu dalam pengurangan penggunaan Hg dalam kegiatan industri.
12_B.4
BalasHapus1. Hal yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah kandungan logam yang tinggi pada suatu perairan karena berada diwilayah dekat dengan aktivitas PESK.
2. Status kualitas perairan pada ST1 tergolong bagus dan belum tercemar dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas mikroalga tergolong sedang karena memiliki indeks keanekaragaman (H’) sebesar 2,52. Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas mikroalga tergolong sedang karena memiliki indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3 tergolong tercemar sedang dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas mikroalga tergolong sedang karena memiliki indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tergolong tercemar sedang dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas mikroalga tergolong sedang karena memiliki indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,49.
3. Hal ini karena pada ST4 berada di wilayah hilir sungai, dimana aliran air terus mengalir yang memungkinkan partikel Hg dari stasiun yang sebelumnya atau disekitarnya bergerak mengikuti arus air yang membawanya sampai pada ST4
4. Tidak, karena meskipun secara keseluruhan konsentrasi hg pada air sungai masih tergolong belum terlalu parah bahkan pada ST3 yang merupakan stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan. Akan tetapi, keberadaan Hg dalam suatu perairan tetap dapat merusak ekosistem karena adanya proses bioakumulasi dan biomagnifikasi. Ketika organisme pada tingkat trofik yang lebih rendah dimakan oleh organisme pada tingkat trofik yang lebih tinggi, Hg yang terakumulasi dalam tubuh organisme yang lebih rendah akan ditransfer ke organisme tingkat trofik yang lebih tinggi. Efek toksin tersebut juga menjadi lebih besar dan akan terus berlanjut pada tingkat trofik berikutnya. Misalnya, ketika ikan yang lebih besar memakan zooplankton kecil, maka ikan tersebut mengandung racun dalam jumlah yang lebih besar lagi di dalam tubuhnya. Pada saat predator tingkat atas mengkonsumsi ikan tersebut, maka tubuh predator tersebut menjadi sangat beracun yang menyebabkan fungsi dan kerja tubuh terganggu. Jika hal tersebut terus terjadi, maka akan menyebabkan kepunahan, yang dapat menyebabkan terganggunya ekosistem perairan.
5. Semakin rendah konsentrasi Hg maka akan semakin tinggi tingkat keanekaragaman dan kelimpahan mikroalga. Sebaliknya, semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin rendah tingkat keanekaragaman dan kelimpahan mikroalga dalam suatu perairan
6. Menasehati dengan cara memberikan penjelasan tentang dampak dari penggunaan Hg dan logam berat lainnya yang dapat mengancam keseimbangan ekosistem dan keselamatan hidup manusia.
14_B.4
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga di sebabkan oleh aktivitas pertambangan emas skala kecil (PESK) yang meningkat sehingga terjadi juga peningkatan konsentrasi limbah yang mengandung merkuri (Hg) di perairan yang dicemari, sehingga berdampak pada penurunan jumlah keragaman mikroalga di perairan tersebut.
2. Pada ST1 (Hulu, non PESK) indeks keragaman (H') mikroalga adalah 2,52, angka ini menunjukkan perairan belum tercemar (H’ > 2,0)
Pada ST2 (Low-PESK) indeks keragaman (H') mikroalga adalah 1,98 angka ini menunjukkan perairan Tercemar Ringan (H’ 1,6 - 2,0)
Pada ST3 (High-PESK) indeks keragaman (H') mikroalga adalah 1,26 angka ini menunjukkan perairan Tercemar Sedang (H’ 1,0 - 1,5)
Pada ST4 (Hilir- Non PESK) indeks keragaman (H') mikroalga adalah 1,49 angka ini menunjukkan perairan Tercemar Sedang (H’ 1,0 - 1,5)
Dari indeks keragaman mikroalga di ke empat tempat tersebut, ST1 merupakan tempat yang perairannya belum tercemar dan pada ST3 merupakan tempat dimana perairannya memiliki tingkat pencemaran paling tinggi.
3. Hal ini disebabkan oleh karna adanya aliran arus seperti di sungai yang dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus, sehingga sampai di ST4 meskipun ST4 merupakan area Non PESK
4. Tidak, karena merkuri sangat berbahaya bagi organisme, mikroalga sebagai produsen primer pada kehidupan perairan menerima dampak secara langsung dengan masuknya limbah merkuri (Hg) ke dalam perairan, merkuri yang masuk dan terakumulasi ke dalam tubuh salah satu biota air juga dapat berpindah ke organisme lain yang mengonsumsi melalui rantai makanan (Biomagnifikasi) sehingga nantinya juga akan bermuara dan berdampak pada tubuh manusia.
5. Dari tabel konsentrasi Hg, keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang dibuat penulis sudah terlihat keterkaitan antara kedua hal tersebut, dimana konsentrasi Hg mempengaruhi kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di suatu perairan. Jika suatu perairan memiliki konsetrasi Hg yg tinggi maka keanekaragaman dan kelimpahan mikroalga akan menurun, seperti pada ST3 konsentrasi Hg nya paling tinggi dibanding stasiun lain yaitu 6,54.10-4 dan indeks keanekaragaman dan kelimpahan mikroalganya paling sedikit (mengalami penurunan) yaitu keanekaragaman menunjukan angka 1,26 dan kelimpahan 13.
6. Memberikan suatu pengajaran dan informasi bahwa merkuri (Hg) merupakan at beracun dan berbahaya serta menjelaskan bagaimana limbah Hg dapat merusak kehidupan organisme perairan, bahkan dapat berdampak pada kehidupan manusia jika tingkat pencemaran sudah tinggi.
01_4A
BalasHapus1.Yang menyebabkan penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yaitu adanya penurunan jumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolisme nya atau adanya peningkatan kandungan logam dalam perairan yang menghambat pertumbuhan mikroalga. Selain itu, juga disebabkan oleh keberadaan sungai yang dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg sehingga mengakibatkan keberagaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area diwilayah dengan aktivitas PESK
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga bahwasanya menunjukkan perairan belum tercemar. Adapun masing-masing diuraikan berdasarkan stasiun yaitu :
• ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52.
• ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98.
• ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26.
• Status kualitas perairan pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49
3. Karena ST4 berada di hilir sungai dimana aliran arus sungai seperti disungai telah terkontaminasi dari air yang dari hulu sungai yang sudah melewati bagian PESK yang sudah jelas air ini membawa Hg dari bagian sungai yang tercemar dan memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg meskipun tidak ada aktivitas pertambangan emas skala kecil (PESK)
4. Tidak, konsentrasi Hg yang terdeteksi tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan. Karena seberapa kecil atau besarnya konsentrasi Hg yang terdeteksi maka akan sama bahaya nya bila tercemar pada semua organisme di ekosistem perairan, karena akan bermuara kepada manusia dan jika mengkonsumsinya maka akan berakibat fatal terutama bagi kesehatan. dan bila hal ini terjadi secara terus menerus maka akan bertambah besar konsentrasinya dan menambah bahaya pula bagi semua organisme.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin berlimpah mikroalga maka semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi (peningkatan konsentrasi zat berbahaya dilingkungan saat zat tersebut melewati tingkat trofik berturut-turut dari rantai makanan dan jaring makanan) sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg maka kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi (peningkatan konsentrasi racun berbahaya dalam suatu organisme)
6. Cara saya dalam menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan mempengaruhi orang -orang disekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini yaitu saya akan berdiskusi pada pelaku pencemar tersebut mengenai dampak negatif yang akan terjadi akibat penggunaan Hg pada lingkungan terutama kesehatan. Saya juga akan menyampaikan informasi yang jelas mengenai bahaya dari merkuri dan memberikan pemahaman pada orang-orang disekitar pelaku pencemar sehingga mereka tidak ikut bersikap seenaknya terhadap masalah ini. Serta dapat juga untuk meminta dukungan dari organisasi-organisasi lingkungan agar mampu memberikan informasi yang lebih dalam dan dapat membantu dalam menyelesaikannya
6_B.4
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga karena merkuri(Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
a. Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
c. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
d. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Hal ini diKarena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Tidak, Karena bagaimanapun apabila terdapat kandungan Hg pada salah satu biota laut yang nantinya dapat berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya, dan nantinya bermuara di tubuh manusia akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg sangat berpengaruh terhadap keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang terdapat dilingkungan tersebut, berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan didapatkan hasil Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah (4,29.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi, Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi (6,54.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. Sikap saya dengan memberikan pengetahuan mengenai pengaruh Hg terhadap lingkungan serta dampak negatif terhadap kesehatan manusia jika hal tersebut terjadi. Serta memberikan teguran keras jika orang tersebut masih lalai dalam menjaga lingkungan sekitar. Selain itu, saya bisa melaporkan pelaku kepada pihak berwajib atas tindakannya sehingga pelaku dan masyarakat dapat bersikap lebih bijak dalam bersikap terhadap masalah
02_A.6
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga adalah karena merkuri (Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
a. Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
c. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
d. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST 4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK, karena ST 4 ini merupakan daerah hilir sungai, dimana daerah ini merupakan ujung akhir dari aliran sungai. Kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya akan ikut terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai dan membuat aliran sungai ini ikut tercemar. Hal inilah yang menyebabkan pada ST 4 tetap terdeteksi adanya Hg.
4. Konsentrasi Hg yang terdeteksi tetap tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan. Hal ini dikarenakan adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilihat dengan membandingkan konsentrasi Hg di setiap stasiun pengamatan dengan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di sungai. Dimana semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil. Hal ini dapat dilihat pada ST 3, dengan konsentrasi Hg 6,54.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 13 dan keragamannya sebanyak 1,26. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg di perairan, maka akan semakin tinggi dan banyak kelimpahan dan keragaman mikroalga.
6. Menurut saya, terkait cara menyikapi sikap seseorang atau pelaku pencemaran yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg adalah dengan melakukan sosialiasi mengenai bahaya atau pengaruh yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Hg terhadap lingkungan serta kesehatan manusia.
25_B.6
BalasHapus1. penurunan dapat terjadi dikarenakan kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK.
2. Status kualitas perairan pada ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Kemudian untuk Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 Hg tetap terdeteeksi meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di hilir atau pinggir sungai, dimana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus.
4. Tidak, Karena bagaimanapun jima terdapat kandungan Hg pada salah satu biota laut yang nantinya dapat berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya, dan nantinya bermuara di tubuh manusia akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi dari ketiga ST. Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. Memberikan informasi mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan Hg terhadap kesehatan sehingga masyarakat dapat bersikap lebih bijak dalam menerima informasi
14_A.6
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan merkuri (Hg) yang tinggi dalam perairan sehingga secara drastis mengalami penurunan. Mikroalga sebagai produsen primer pada perairan menerima dampaknya secara langsung. Biasanya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yang sangat drastis ini berada di area perairan yang dekat dengan aktivitas PESK (Penambangan Emas Skala Kecil).
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, yaitu sebagai berikut:
1) ST1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 perairan belum tercemar atau keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga tergolong tinggi.
2) ST2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 perairan tercemar ringan.
3) ST3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 perairan tercemar sedang.
4) ST4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 perairan tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg walaupun bukan area PESK, karena ST4 merupakan daerah hilir sungai. Daerah ini merupakan aliran dari hulu sungai. Kontaminasi Hg pada aliran hulu sungai akan ikut terbawa mengikuti arus hingga ke bagian hilir sungai dan membuat aliran sungai juga ikut tercemar oleh limbah Hg ini. Hal inilah yang menyebabkan pada ST4 tetap terdeteksi adanya Hg.
4. Menurut saya konsentrasi Hg yang terdeteksi tidak tergolong aman pada perairan tersebut, hal ini karena pencemaran Hg di perairan akan terus meningkat. Dampak dari peningkatan konsentrasi Hg tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga pada kehidupan organisme lainnya melalui rantai makanan atau jaring makanan hingga bermuara pada tubuh manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga akan semakin sedikit atau menurun. Hal ini sesuai dengan data pada ST3, dengan konsentrasi Hg 6,54.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 13 dan indeks keragaman sebanyak 1,26. Begitupun sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg di perairan, maka akan semakin tinggi dan banyak kelimpahan dan keragaman mikroalga. Hal ini sesuai dengan data pada ST1, dengan konsentrasi Hg 4,29.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 80 dan indeks keragaman sebanyak 2,52.
6. Menurut saya cara menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini yaitu dengan memberikan edukasi terlebih dahulu dan jika masih mengabaikan maka secara hukum harus ditegakkan atau diberikan sanksi.
07_B.6
BalasHapus1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah pencemaran air seperti kandungan logam yang tinggi akibat aktivitas PESK. Selain itu penyebab yang lain adalah perubahan suhu dan pH, perubahan salinitas, dan gangguan ekosistem seperti alih fungsi lahan atau pembangunan infrastruktur.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun sebagai berikut:
a. ST1 (Hulu-Non PESK) perairannya belum tercemar dengan indeks keanekaragamannya 2,52
b. ST2 (Low-PESK), perairannya tergolong tercemar ringan dengan indeks keanekaragaman 1,98
c. ST3 (High-PESK) perairannya tergolong kedalam tercear sedang dengan indeks keanekaragamannya 1,26
d. ST4 (Hilir-Non PESK) perairannya tergolong kedalam recemar sedang dengan indeks keanekaragaman 1,49
3. Karena ST4 termasuk ke hilir sungai, sehingga aliran arus masih membawa air-air yang sudah tercemar oleh Hg dari aliran sungai sebeumnya dan terjadi kontaminasi.
4. Tidak, karena adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Air sungai yang tercampur Hg tersebut akan selalu dibawa oleh aliran arus air. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilhat dengan membandingkan indeks keanerakragaman mikroalga di setiap stasiun yang diamati. Konsentrasi tinggi Hg dalam lingkungan air dapat menjadi toksik bagi mikroalga. Merkuri dapat menekan pertumbuhan dan reproduksi mikroalga, sehingga mengurangi kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di suatu ekosistem perairan. Dan juga bioakumulasi, yang dimana mikroalga memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengakumulasi merkuri dari lingkungannya. Jika konsentrasi Hg dalam air tinggi, mikroalga dapat mengumpulkan merkuri dalam tubuh mereka. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem karena mikroalga adalah dasar rantai makanan di banyak ekosistem perairan.
6. Cara saya menyikapi hasl tersebut yakni dengan menyampaikan informasi secara jelas mengenai dampak negative penggunaan Hg, berikan faktah ilmiah dan bukti yang kuat tentang bahaya merkuri bagi kesehatan manusia. Terus lakukan upaya edukasi dengan memberikan informasi terbaru mengenai resiko penggunaan Hg dan alterative yang baik.
10_B.6
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga diakibatkan oleh kandungan logam tinggi yang berada diwilayah dekat aktivitas PESK.
2.Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga ialah pada ST1 statusnya tergolong belum tercemar (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 2,52. Pada ST2 statusnya tergolong tercemar ringan (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,98. Pada ST3 statusnya tergolong tercemar sedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,26. Pada ST4 statusnya tergolong tercemar bsedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,49.
3.Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Tidak, karena merkuri sangat berbahaya bagi organisme, mikroalga sebagai produsen primer pada kehidupan perairan menerima dampak secara langsung dengan masuknya limbah merkuri (Hg) ke dalam perairan, merkuri yang masuk dan terakumulasi ke dalam tubuh salah satu biota air juga dapat berpindah ke organisme lain yang mengonsumsi melalui rantai makanan (Biomagnifikasi) sehingga nantinya juga akan bermuara dan berdampak pada tubuh manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin berlimpah mikroalga maka semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi (peningkatan konsentrasi zat berbahaya dilingkungan saat zat tersebut melewati tingkat trofik berturut-turut dari rantai makanan dan jaring makanan) sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg maka kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi (peningkatan konsentrasi racun berbahaya dalam suatu organisme)
6.Menurut saya, salah satu cara untuk menghadapi situasi tersebut adalah dengan melakukan sosialisasi yang melibatkan penyampaian informasi yang jelas mengenai dampak negatif penggunaan Hg. Sosialisasi ini harus didasarkan pada fakta ilmiah dan bukti yang kuat mengenai bahaya merkuri terhadap kesehatan manusia. Selain itu, perlu dilakukan upaya edukasi secara berkelanjutan dengan memberikan informasi terbaru tentang risiko penggunaan Hg dan alternatif yang lebih baik.
1_A.6
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga karena merkuri(Hg) yang tidak tertangani dengan baik, adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
2. Pada ST1 kualitas perairannya belum tercemar dengan nilai H’ = 2,25, pada ST2 kualitasnya perairan tergolong tercemar ringan dengan nilai H’ = 1,98, pada ST3 kualitas perairannya tercemar sedang dengan nilai H’ = 1,26 dan pada ST4 kualitas perairan tercemar sedang dengan nilai H’ = 1,49.
3. Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir terkontaminasi oleh air yang melewati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. kandungan konsentrasi Hg pada sungai akan terus bertambah selama aktivitas PESK masih tetap dilakukan. Jika kandungan konsentrasi Hg ini dikonsumsi oleh organisme apapun akan berpengaruh pada kesehatan tubuhnya.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilihat dengan membandingkan konsentrasi Hg pada setiap stasiun pengamatan dengan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di perairan sungai. Dimana semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil.
6. Menurut saya cara menyikapi adalah dengan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah tersebut adalah berusaha untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada mereka semua mengenai bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan dan pencemaran Hg, baik itu untuk lingkungan maupun terhadap Kesehatan masyarakat itu sendiri, Langkah selanjutnya jika masih belum ada perubahan dan belum menemukan jalan keluar terhadap permasalahan tersebut maka saya akan menyerahkannya kepada pihak yang lebih berwenang agar dapat diatasi secara tuntas sehingga pelaku dan masyarakat dapat lebih bijak lagi dalam mengatasi limbah
30_A.6
BalasHapus1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah pencemaran air seperti kandungan logam yang tinggi akibat aktivitas PESK. Selain itu penyebab yang lain adalah perubahan suhu dan pH, perubahan salinitas, dan gangguan ekosistem seperti alih fungsi lahan atau pembangunan infrastruktur.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun sebagai berikut:
a. ST1 (Hulu-Non PESK) perairannya belum tercemar dengan indeks keanekaragamannya 2,52
b. ST2 (Low-PESK), perairannya tergolong tercemar ringan dengan indeks keanekaragaman 1,98
c. ST3 (High-PESK) perairannya tergolong kedalam tercear sedang dengan indeks keanekaragamannya 1,26
d. ST4 (Hilir-Non PESK) perairannya tergolong kedalam recemar sedang dengan indeks keanekaragaman 1,49
3. Karena ST4 termasuk ke hilir sungai, sehingga aliran arus masih membawa air-air yang sudah tercemar oleh Hg dari aliran sungai sebeumnya dan terjadi kontaminasi.
4. Tidak, karena adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Air sungai yang tercampur Hg tersebut akan selalu dibawa oleh aliran arus air. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilhat dengan membandingkan indeks keanerakragaman mikroalga di setiap stasiun yang diamati. Konsentrasi tinggi Hg dalam lingkungan air dapat menjadi toksik bagi mikroalga. Merkuri dapat menekan pertumbuhan dan reproduksi mikroalga, sehingga mengurangi kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di suatu ekosistem perairan. Dan juga bioakumulasi, yang dimana mikroalga memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengakumulasi merkuri dari lingkungannya. Jika konsentrasi Hg dalam air tinggi, mikroalga dapat mengumpulkan merkuri dalam tubuh mereka. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem karena mikroalga adalah dasar rantai makanan di banyak ekosistem perairan.
6. Cara saya menyikapi hasl tersebut yakni dengan menyampaikan informasi secara jelas mengenai dampak negative penggunaan Hg, berikan faktah ilmiah dan bukti yang kuat tentang bahaya merkuri bagi kesehatan manusia. Terus lakukan upaya edukasi dengan memberikan informasi terbaru mengenai resiko penggunaan Hg dan alterative yang baik.
3_A.6
BalasHapus1. Masuknya limbah Hg (merkuri) ke dalam perairan menyebabkan penurunan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga secara drastis
2. Pada ST1 (Hulu-Non PESK) didapatkan indeks keanekaraamannya 2,52 artinya perairan belum tercemar, keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga tergolong tinggi. Pada ST2 (Low-PESK) didapatkan indeks keanekaragamannya 1,98 artinya tercemar ringan, dimana terjadi penurunan drastis pada keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga. Pada ST3 (High-PESK) didapatkan indeks keanekaragamannya 1,26 artinya tercemar sedang, dimana terjadi penurunan namun tidak terlalu signifikan dari ST2. Pada ST4 (Hilir-Non PESK) indeks keanekaragamannya 1,49 artinya tercemar sedang.
3. ST4 masih terdeteksi Hg walaupun bukan area Non PESK karena adanya aliran arus pada perairan yang dimulai dari hulu-hilir memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus tersebut.
4. Konsentrasi Hg yang paling tinggi ditemukan pada perairan ini adalah 6,54.10−4 artinya tercemar sedang. Sehingga untuk ekosistem perairan masih tergolong aman untuk ekosistem perairan. Namun, jika PESK terus berlanjut konsentrasi Hg akan semakin meningkat dan akan membahayakan ekosistem perairan karena dapat menurunkan keragaman jenis di dalamnya.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan maka semakin rendah pula keragaman jenis di dalamnya. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan maka akan semakin tinggi keanekaragaman jenis yang ditemukan pada perairan tersebut.
6. Sikap saya adalah memberikan nasehat kepada seseorang (pelaku pencemar) untuk tidak membuang limbah Hg ke perairan. Saya juga akan menegaskan kepada pelaku untuk tidak mengajak atau mempengaruhi orang-orang sekitar untuk turut bersikap apatis dengan mencemari lingkungan.
13_B.6
BalasHapus1. Yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah karena adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan justru dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan mikroalga yaitu faktor perubahan lingkungan, pencemaran (pencemaran air limbah industri), persaingan dengan spesies lain, dan gangguan ekosistem.
2. Tingkat keanekaragaman yang tinggi menunjukkn adanya berbagai spesies mikroalga yang ada diperairan tersebut. Status kualitas perairan pada ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Kemudian untuk status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. ST4 berada di hilir sungai, dan dimana aliran arus pada sungai dapat
memungkinkan bahwa partikel Hg bergerak mengikuti arus sungai, dan
kosentrasi Hg terendah menunjukkan keragaman spesies dan kelimpahan
mikroalga tertinggi di antara ketiga ST tersebut. Sementara itu, ST3 dengan konsentrasi Hg tertinggi menunjukkan keragaman cekaman dan kelimpahan mikroalga terendah di antara ketiga ST tersebut.
4. konsentrasi hg pada air sungai masih tergolong belum terlalu parah yang berarti bahwa air sungai masih aman untuk ekosistem kehidupan di perairan tersebut bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan, namun keberadaan Hg tersebut juga tidak bisa dianggap sepele juga karena dikhawatirkan semakin hari kandungannya akan semakin banyak yang nantinya akan merusak dan membuat air sungai tersebut menjadi tidak baik lagi untuk ekosistem yang ada.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg sangat berpengaruh terhdap keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang terdapat dilingkungan tersebut, berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan didapatkan hasil Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah (4,29.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi, Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi (6,54.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut. Tingginya konsentrasi Hg dapat menyebabkan perubahan ekosistem air yang mempengaruhi mikroalga.
(lanjutan isian nomor 6 di komentar baru krn tidak muat)
13_B.6
BalasHapuslanjutan
6. Ketika menghadapi seseorang yang dengan sengaja mengabaikan dampak
negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk
bersikap apatis terhadap masalah ini, ada beberapa pendekatan yang dapat
dipertimbangkan:
-Edukasi: Salah satu pendekatan yang penting adalah memberikan
informasi yang akurat dan menyeluruh tentang dampak negatif
penggunaan Hg. Dengan memberikan pengetahuan yang tepat, pelaku
pencemar dan orang-orang di sekitarnya dapat memahami konsekuensi
dari tindakan mereka. Sampaikan fakta dan bukti ilmiah yang jelas
mengenai risiko kesehatan dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan
oleh merkuri, serta alternatif yang lebih ramah lingkungan.
-Komunikasi Terbuka: Buka dialog dengan pelaku pencemar dan orangorang di sekitarnya. Dengarkan dengan empati kekhawatiran dan
perspektif mereka. Cobalah untuk memahami mengapa mereka
mengabaikan dampak negatif tersebut. Dalam percakapan tersebut,
sampaikan kepedulian Anda terhadap masalah tersebut dan mengapa
penting bagi semua orang untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan.
-Ajak Kolaborasi: Ajak pelaku pencemar dan orang-orang di sekitarnya
untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah ini. Jelaskan bagaimana
dampak negatif penggunaan Hg tidak hanya mempengaruhi mereka
secara individu, tetapi juga lingkungan dan masyarakat secara
keseluruhan. Diskusikan alternatif yang dapat mengurangi penggunaan
Hg dan menekankan manfaat jangka panjang dari perubahan perilaku.
-Berbagi Studi Kasus dan Contoh Sukses: Berbagi cerita tentang upaya
pengurangan penggunaan Hg dan kesuksesan yang dicapai di tempat
lain. Hal ini dapat membantu membangkitkan kesadaran dan inspirasi
bagi pelaku pencemar dan orang-orang di sekitarnya untuk mengubah
sikap mereka dan mengambil tindakan yang bertanggung jawab terhadap
lingkungan.
-Melibatkan Otoritas atau Organisasi Terkait: Jika upaya pendekatan yang
lebih persuasif tidak berhasil, melibatkan otoritas atau organisasi terkait
yang memiliki tanggung jawab dalam pengawasan dan penegakan
hukum terhadap aktivitas pencemaran. Mereka dapat memberikan
penegakan hukum yang tepat terhadap pelanggaran dan membantu
mengedukasi dan membangun kesadaran pada skala yang lebih luas.
18_B.6
BalasHapus1. Penyebab terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah karena adanya aktivitas pertambangan emas skala kecil (PESK) berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem perairan karena penggunaan merkuri (Hg) untuk mengikat emas. Masuknya merkuri (Hg) inilah yang menyebabkan penurunan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga secara drastis.
2. Pada ST1 (non-PESK) adanya keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga tergolong tinggi, dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar. Pada ST2 (low-PESK) terjadi penurunan drastis keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga, dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan. Pada ST3 (high-PESK) terjadi penurunan yang tidak terlalu signifikan dari ST2, dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang. Dan pada ST4 (Hilir-Non PESK), indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK, hal tersebut dikarenakan stasiun 4 merupakan bagian hilir dari sungai yang tercemar, yang meskipun tidak ada aktivitas pertambangan emas skla kecil (PESK). tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Konsentrasi Hg yang terdeteksi terdapat dalam kategori yang belum terlalu tinggi/parah, sehingga air sungai masih tergolong aman untuk ekosistem pada kehidupan perairan. Pada stasiun 3, yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar dengan indikator sedang hal tersebut berarti sungai masih cukup aman untuk ekosistem perairan. Namun dengan bertambahnya konsentrasi Hg yang semakin tinggi akan menyebabkan pencemaran kerusakan pada air sungai sehingga tidak baik bagi ekosistem air sungai tersebut.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga, terjadi karena adanya penurunan keanekaragaman dan kelimpahan mikrooalga yang akan berdampak pada kehidupan organisme karena berkaitan dengan rantai makanan berdasarkan tingkat trofik. semakin berlimpah mikroalga semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi (peningkatan konsentrasi zat berbahaya di lingkungan saat zat tersebut melewati tingkat trofik berturut-turut dari rantai makanan dan jaring makanan) sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi (peningkatan konsentrasi racun berbahaya dalam suatu organisme).
6. Menurut saya, jika ada seseorang yang sengaja sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini, orang tersebut harus di beri arahan agar tidak melakukan hal tersebut bahkan sampai mempengaruhi orang lain. Hal yang bisa dilakukan seperti memberikan informasi mengenai dampak yang akan terjadi terhadap permasalahan ini. Baik dampak bagi diri sendiri, bagi orang lain, dan bagi lingkungan. Dengan itu, orang tersebut akan memikirkan lebih jauh agar tidak melakukan hal buruk untuk kedepannya.
03_B.4
BalasHapus1. Turunnya jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan logam yang tinggi pada perairan. Selain itu, wilayah sungai yang berada dekat dengan area PESK menyebabkan perairan tersebut tercemar limbah Hg, menyebabkan keragaman jenis mikroalga mengalami penurunan yang sangat banyak.
2. Kualitas perairan pada setiap stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, memiliki status sebagai berikut:
Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar, Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan, Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang, Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST 4 tetap terdeteksi Hg walaupun merupakan are Non PESK, Karena ST 4 merupakan daerah hilir sungai, daerah ini merupakan akhir dari aliran sungai. Kontaminasi Hg dari aliran sungai sebelumnya akan terbawa oleh arus hingga kebagian hilir sungai, hal ini yang membuat aliran sungai di hilir ikut tercemar oleh kandungan merkuri atau logam berat.
4. Tidak, karena konsentrasi Hg yang terdeteksi tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan. Dikarenakan pencemaran Hg di perairan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilihat dengan membandingkan konsentrasi Hg di setiap stasiun pengamatan dengan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di sungai. Dimana semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil. Hal ini dapat dilihat pada ST 3, dengan konsentrasi Hg 6,54.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 13 dan keragamannya sebanyak 1,26. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg di perairan, maka akan semakin tinggi dan banyak kelimpahan dan keragaman mikroalga. Hal ini dapat dilihat pada ST 1, dengan konsentrasi Hg 4,29.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 80 dan keragamannya sebanyak 2,52.
6. Cara saya menikapi perbuatan orang tersebut ialah dengan menegur dan memberikan pemahaman terhadap pelaku pencemaran, agar orang lain tidak terprofokasi dengan segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh sang pelaku pencemar. Selain itu saya akan mengedukasi dan memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan dampak negatif penggunaan Hg untuk kesehatan dan lingkungan sekitar tersebut.
20_B.6
BalasHapus1.) Jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga menurun disebabkan oleh tercemarnya peraian oleh limbah logam berat seperti merkuri (Hg), sehingga kandungan logam dalam peraian itu sangat tinggi atau berlebihan. Hal ini yang justru berdampak pada pertumbuhan mikroalga menjadi terhambat.
2.) Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, yaitu:
a) ST1 (Hulu-Non PESK), Indeks H’ = 2,52. Tergolong perairan belum tercemar.
b) ST2 (Low-PESK), Indeks H’ = 1,98. Tergolong perairan tercemar ringan.
c) ST3 (High-PESK), Indeks H’ = 1,26. Tergolong perairan tercemar sedang.
d) ST4 (Hilir- PESK), Indeks H’ = 1,49. Tergolong perairan tercemar sedang.
3.) ST4 merupakan bagian hilir sungai atau bagian ujung akhir dari aliran sungai. Meskipun tidak ada aktivitas PESK disana, tapi tetap terdeteksi Hg karena cemaran partikel Hg tersebut bergerak mengikuti arus sungai yang ada. Sehingga bagian hilir sungai ikut tercemar Hg.
4.) Berdasarkan tabel 2 diatas, diketahui bahwa konsentrasi Hg setiap stasiun berada pada rentang nilai 4,29. 10-4 – 6,54. 10-4 mg/L atau sama dengan 0,000429 – 0,000654 mg/L. Dimana menurut Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualiatas air, kadar merkuri (Hg) dalam air minum tidak boleh lebih dari 0,001000 mg/L. Sehingga dari nilai tersebut dapat dikatakan bahwa konsentrasi Hg pada setiap stasiun masih tergolong aman. Konsentrasi merkuri di perairan yang sangat kecil belum berbahaya bagi kehidupuan biota, baik yang memiliki habitat pada wilayah sungai maupun laut.
5.) Konsentrasi Hg tentu berkaitan erat dengan keragaman dan kelimpahan jenis mikroalga. Hal ini dikarenakan konsentrasi Hg yang terlalu tinggi mencemari perairan, mengakibatkan terjadinya biomagnifikasi dan bioakumulasi serta menghambat pertumbuhan pada mikroalga. Kaitannya berdasarkan data tabel kelimpahan, dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi Hg pada suatu perairan maka semakin sedikit kelimpahan mikroalga yang ada. Sebaliknya, semakin kecil kecil tingkat konsentrasi Hg maka semakin banyak kelimpahan mikroalga yang ditemukan. Data ini membuktikan kondisi perairan yang tidak tercemar memiliki kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga yang lebih besar dibandingkan dengan perairan yang sudah tercemar Hg.
6.) Menurut saya, hal pertama yang akan saya lakukan untuk menyikapi sikap pelaku pencemar yang sengaja mengabaikan dampak negatif penggunaan Hg adalah dengan memberikan informasi atau edukasi dan mengingatkan kembali dengan tegas terkait dampak negatif dan bahaya Hg bagi kesehatan dan lingkungan. Menyampaikan bahwa kerugian yang ditimbulkan dari tindakannya bukan hanya dirasakan oleh satu individu tetapi berdampak buruk bagi orang-orang disekitarnya, lingkungan dan kehidupan organisme lainnya. Saya juga akan berusaha untuk berdiskusi dan memberikan peringatan dengan hati-hati terkait sikap mempengaruhi yang dilakukan pelaku pencemaran, menyampaikan bahwa hal tersebut jelas salah. Jika cara diatas tidak berhasil, maka tindak selanjutnya adalah melaporkan pada pihak yang berwenang dalam mengatasi permasalahan lingkungan.
25_6 A
BalasHapus1. Hal yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga ialah adanya penurunan jumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya atau adanya peningkatan kandungan logam dalam perairan yang menghambat pertumbuhan mikroalga. Selain itu, hal ini dapat disebabkan oleh keberadaan sungai yang dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg sehingga keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga ialah pada ST1 statusnya tergolong belum tercemar (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 2,52. Pada ST2 statusnya tergolong tercemar ringan (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,98. Pada ST3 statusnya tergolong tercemar sedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,26. Pada ST4 statusnya tergolong tercemar bsedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di hilir sungai di mana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Tidak, karena konsentrasi merkuri berdasarkan standar baku mutu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907/MENKES/SK/VII/2002 yaitu 0,001 mg/L. Oleh karena itu, konsentrasi Hg pada 4 stasiun terdeteksi tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ialah semakin berlimpah mikroalga semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi (peningkatan konsentrasi zat berbahaya di lingkungan saat zat tersebut melewati tingkat trofik berturut-turut dari rantai makanan dan jaring makanan) sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi (peningkatan konsentrasi racun berbahaya dalam suatu organisme)
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini ialah saya akan berusaha untuk berdiskusi dan memberikan informasi mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan Hg terhadap organisme perairan, lingkungan sekitar, bahkan kesehatan manusia sendiri dapat tergangu dengan mengonsumsi organisme perairan yang terdampak Hg di dalam tubuhnya. Selain itu, saya bisa melaporkan pelaku kepada pihak berwajib atas tindakannya sehingga pelaku dan masyarakat dapat bersikap lebih bijak dalam bersikap terhadap masalah
04_6B
BalasHapusmaaf mengirim ulang soalnya di tanggal 18 mei saya salah nomor absen (16_6B seharusnya 04_6B)
1. Bagaimana suatu spesies dapat dikategorikan sebagai spesies yang resisten?
Jawaban: karena jenis spesies ini mampu bertahan di tempat yang sangat ekstrim
2. Mengapa kelompok Diatom cenderung banyak di perairan?
Jawaban: karena Diatom ganggang silikat berukuran kecil. Secara fungsional, mereka adalah sel tunggal meskipun dapat muncul sebagai filamen, rantai, atau koloni, baik di kolom air (fitoplankton) atau melekat pada substrat tunggal (benthos). Dinding sel yang mengandung silika membungkus organ-organ sel dan memiliki struktur yang rumit dan berornamen. Dinding silika transparan, memungkinkan masuknya cahaya, dan berlubang, memungkinkan material difusi dan ekskresi. Diatom melimpah di hampir semua habitat dari air tawar hingga air payau. Diatom membelah secara vegetatif, dan ketika sumber daya tidak terbatas, dengan kecepatan tinggi.Diatom merespons sejumlah variabel lingkungan dan biologi (cahaya, suhu udara, jenis substratum, kecepatan udara, komposisi dan kandungan mineral, ketersediaan nutrisi, penggembalaan) dengan komposisi mengubah komunitas dan membentuk pertumbuhannya. Karena sensitivitasnya, mereka mungkin merupakan salah satu indikator yang andal. Variasi dalam komposisi komunitas diatom dan nilai indikatornya dapat dirangkum melalui fungsi transfer, pendekatan multivariat, atau indeks diatom.
3. Kontribusi apa yang dapat anda berikan terkait upaya untuk menjaga kestabilan komunitas mikroalga di ekosistem perairan? Anda dapat mengaitkan jawaban anda dengan hal-hal yang menjadi faktor pembatas keberadaan mikroalga seperti yang telah dijabarkan pada materi sebelumnya!
Jawaban: kontribusi yang akan saya lakukan adalah mencerminkan suatu tindakan kita agar di tiru dengan baik oleh masyarakat seperti menjaga kesetabilan komunitas mikroalga yang ada diperairan
24_A.6
BalasHapus1. Adapun hal yang menjadi penyebab dalam penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah akibat tingginya kandungan logam di perairan. Selain itu, disebabkan pula karena berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, yakni:
a. Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
c. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
d. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Karena pada stasiun 4 merupakan hilir dari sungai tersebut. Dimana, meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai.
4. Konsentrasi hg yang terdeteksi pada air sungai secara keseluruhan masih tergolong belum terlalu parah. Ini berarti air sungai masih aman untuk ekosistem di perairan tersebut. Bahhkan stasiun 3 yang dikatakan stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan. Namun, keberadaan Hg tersebut tidak bisa dianggap sepele karena dikhawatirkan akan merusak dan membuat air sungai menjadi tidak aman lagi untuk ekosistem yang ada di dalamnya.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis mikroalga adalah hg sangat berpengaruh terhdap keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang terdapat dilingkungan tersebut. Dimana, berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan didapatkan hasil Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah (4,29.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi, Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi (6,54.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. Menurut saya, cara saya menyikapi seorang pelaku pencemaran yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg adalah pemberian sanksi yang tegas terhadap pelaku pencemaran yang mengabaikan dampak negatif Hg dan mempengaruhi orang-orang sekitar untuk bersikap apatis. Selain itu, dapat juga dilpaorkan kepada pihak yang berwajib untuk menangani masalah ini.
26_A.4
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga ialah pada ST1 statusnya tergolong belum tercemar (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 2,52. Pada ST2 statusnya tergolong tercemar ringan (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,98. Pada ST3 statusnya tergolong tercemar sedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,26. Pada ST4 statusnya tergolong tercemar bsedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan adanya pengaruh faktor lingkungan tadi yaitu aliran sungai, sebab aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan lokasi ST4 ini merupakan hilir sungai yang merupakan tempat ujung bermuaranya aliran arus sungai yang dibawa dari hulu sungai.
4. Tidak aman tetapi belum mencapai titik parah bagi ekosistem, bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan. tetapi jika dibiarkan hal ini akan berbahaya karena konsentrasi Hg akan terus bertambah dan akan mengganggu pertumbuhan biota air maupun makhluk hidup lainnya, sehingga akan mengganggu ekosistem air dan berapapun jumlah kadar Hg bisa menyebar dengan mudah mengikuti arus air sungai.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg sangat berpengaruh terhdap keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang terdapat dilingkungan tersebut, berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan didapatkan hasil Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah (4,29.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi, Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi (6,54.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. Menurut saya, Cara menyikapinya adalah dengan memberikan nasehat atau teguran kepada pelaku pencemar, mengadakan sosialisasi tentang bahaya pembuangan limbah Hg ke perairan, dan memberikan sanksi kepada pelaku pencemar apabila masih melakukannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sehingga pelaku pencemar akan jera dan dengan harapan pelaku akan menjadi sadar dengan perbuatannya.
21_A.6
BalasHapus1. Penurunan jumlah dan keragaman mikroalga terjadi karena perairan tercemar limbah Hg. dan juga Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. Pada ST1 (non-PESK) adanya keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga tergolong tinggi, dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar. Pada ST2 (low-PESK) terjadi penurunan drastis keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga, dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan. Pada ST3 (high-PESK) terjadi penurunan yang tidak terlalu signifikan dari ST2, dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang. Dan pada ST4 (Hilir-Non PESK), indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST 4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK, karena pada ST 4 ini merupakan daerah hilir sungai, dimana daerah ini adalah ujung akhir dari aliran sungai. Kontaminasi Hg yang terjadi pada aliran sungai sebelumnya akan terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai dan membuat aliran sungai ini ikut tercemar. Hal inilah yang menyebabkan pada ST 4 tetap terdeteksi adanya Hg.
4. Menurut saya tidak, karena konsentrasi Hg yang terdeteksi tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan, hal ini dikarenakan pada ke-4 stasiun sungai memiliki kadar konsentrasi Hg yang lumayan tinngi ditambah lagi dengan adanya aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan menyebarkan Hg keseluruh stasiun sungai, selain itu Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi dan bioakumulasi, sehingga dapat menyebabkan bahaya pada semua organisme di ekosistem perairan karena tercemar Hg.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilhat dengan membandingkan indeks keanerakragaman mikroalga di setiap stasiun yang diamati. Konsentrasi tinggi Hg dalam lingkungan air dapat menjadi toksik bagi mikroalga. Merkuri dapat menekan pertumbuhan dan reproduksi mikroalga, sehingga mengurangi kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di suatu ekosistem perairan. Dan juga bioakumulasi, yang dimana mikroalga memiliki kemampuan untuk menyerap dan mengakumulasi merkuri dari lingkungannya. Jika konsentrasi Hg dalam air tinggi, mikroalga dapat mengumpulkan merkuri dalam tubuh mereka. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem karena mikroalga adalah dasar rantai makanan di banyak ekosistem perairan.
6. Cara menyikapinya adalah dengan memberikan nasehat atau teguran kepada pelaku pencemar, mengadakan sosialisasi tentang bahaya pembuangan limbah Hg ke perairan, dan memberikan sanksi kepada pelaku pencemar apabila masih melakukannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sehingga pelaku pencemar akan jera dan dengan harapan pelaku akan menjadi sadar dengan perbuatannya serta tidak lagi melakukan pencemaran.
9.B)_6. Khairunnisa Amelia (A1D020022)
BalasHapus1. Penyebabnya adalah meningkatnya kadar merkuri di perairan akibat tidak diolah oleh PESK. PESK memanfaatkan merkuri sebagai pengikat emas. Akhirnya alga-alga yang terkontaminasi mengalami kesulitan meningkatkan populasi sehingga terjadi penurunan kelimpahan mikroalga.
2. Status perairan 1 baik dan sehat karena wilayah tersebut bebas dari PESK sehingga merkuri tidak mengalami peningkatan dalam jumlah yang membahayakan. Wilayah ini memiliki konsentrasi Hg 4,29×10-4mg/L dan indeks mikroalga 2,52. Hal ini membuat keragaman mikroalga terkategori tinggi. Status perairan 2 sangat jauh keragaman mikroalganya dibanding perairan 1 karena terdapat penggunaan merkuri meskipun jumlah PESK tidak terlalu banyak. Wilayah ini memiliki konsentrasi Hg 4,64×10-4mg/L dan indeks mikroalga 1,98. Status perairan 3 memiliki keragam mikroalga paling rendah dan dapat dikatakan perairan snagat tidak sehat untuk kehidupan organisme. Wilayah ini memiliki konsentrasi Hg 6,54×10-4mg/L dan indeks mikroalga 1,26. Status perairan ke 4 mengalami peningkatan keragaman mikroalga karena wilayah ini berada pada hilir sungai dan fase pemulihan (recovery) dari logam berat merkuri. Hal ini tampak kurva keragaman yang mengalami kenaikan. Wilayah ini memiliki konsentrasi Hg 4,65×10-4mg/L dan indeks mikroalga 1,49.
3. Karena salah satu faktornya dalah air dari hulu yang mengandung merkuri akan terbawa arus ke hilir. Hal ini menyebabkan terjadi pencemaran dan penurunan keragaman mikroalga.
4. Konsentrasi merkuri cukup berbahaya bagi lingkungan, terutama jika kadarnya terus meningkat. Namun konsentrasi ini masih memungkinkan untuk dijadikan sebagai ekosistem. SNI untuk batas maksimal logam berat dalam pangan/air mineral alami yaitu 1×10-3mg/L.
5. Korelasi antara konsentrasi Hg dan keragaman mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg maka keragaman mikroalga semakin tinggi. Mikroalga yang lebih toleran logam berat (contohnya Hg) kemungkinan lebih dapat bertahan sehingga wilayah tersebut akan didominasi oleh jenis mikroalga tertentu.
6. Menurut saya hal yang dapat dilakukan adalah menegur pelaku pencemaran dan menjelaskan dampak buruk jangka panjang dari pencemaran tersebut. Selain itu, dapat dilakukan sosialisasi dan memberikan contoh atau model dari kerusakan lingkungan seperti berupa foto, video, atau miniatur lingkungan yang rusak. Apabila pencemaran tetap berlanjut, dapat dilaporkan kepada pihak berwajib dengan Pasal 374 : “Setiap orang yang karena kealpaannya melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran atau perusakan lingkungan hidup dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau pidana denda paling banyak kategori III”.
32_B.6
BalasHapus1. Yang menjadi penyebab penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga dikarenakan adanya kandungan logam yang tinggi pada perairan sehingga menghambat pertumbuhan mikroalga. Kandungan logam yang tinggi akan menyebabkan pertumbuhan mikroalga yang ada di perairan, area di wilayah dengan aktivitas PESK dan tercemar limbah Hg sehingga keragaman jenis dan kelimpahan individu perspesies mikroalga mengalami penurunan drastis.
2. Status kualitas perairan:
- Pada ST1 (Hulu-Non PESK) kualitas perairan tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 2,52
.- Pada status kualitas perairan ST2 (Low-PESK) tergolong tercemar ringan, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 1,98.
- Pada status kualitas perairan pada ST3 (High-PESK) tergolong tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang H' sebesar 1,26.
- Sedangkan status kualitas perairan pada ST4 (Hilir-Non SPEK) tergolong tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada stasiun 4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non Hg PESK dikarenakan adanya merupakan hilir dari sungai yang tercemar, karena adanya partikel Hg bergerak mengikuti arus aliran sungai sehingga daerah hilir terkontaminasi.
4. Tidak, karena pada beberapa titik konsentrasi hg lumayan tinggi, apabila terdapat kandungan Hg pada salah satu biota laut yang nantinya akan dapat berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya, sehingga nantinya biota laut yang sudah memakan hg tadi akan dikonsumsi oleh manusia dan zat hg tadi akan bermuara di tubuh manusia hal ini akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6. Cara saya menyikapi hal tersebut dengan cara memberikan informasi yang akurat dan jelas tentang bahaya merkuri dan mendorong mereka yang peduli untuk memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka terhadap orang lain dan lingkungan.
15_B.6
BalasHapus1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah pencemaran air seperti kandungan logam yang tinggi akibat aktivitas PESK. Selain itu penyebab yang lain adalah perubahan suhu dan pH, perubahan salinitas, dan gangguan ekosistem seperti alih fungsi lahan atau pembangunan infrastruktur.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga ialah pada ST1 statusnya tergolong belum tercemar (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 2,52. Pada ST2 statusnya tergolong tercemar ringan (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,98. Pada ST3 statusnya tergolong tercemar sedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,26. Pada ST4 statusnya tergolong tercemar bsedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir terkontaminasi oleh air yang melewati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Tidak, karena adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Air sungai yang tercampur Hg tersebut akan selalu dibawa oleh aliran arus air. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan maka semakin rendah pula keragaman jenis di dalamnya. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan maka akan semakin tinggi keanekaragaman jenis yang ditemukan pada perairan tersebut.
6. Sikap saya adalah memberikan nasehat kepada seseorang (pelaku pencemar) untuk tidak membuang limbah Hg ke perairan. Saya juga akan menegaskan kepada pelaku untuk tidak mengajak atau mempengaruhi orang-orang sekitar untuk turut bersikap apatis dengan mencemari lingkungan.
71_A.6
BalasHapus1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah pencemaran air seperti kandungan logam yang tinggi akibat aktivitas PESK. Selain itu penyebab yang lain adalah perubahan suhu dan pH, perubahan salinitas, dan gangguan ekosistem seperti alih fungsi lahan atau pembangunan infrastruktur.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga ialah pada ST1 statusnya tergolong belum tercemar (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 2,52. Pada ST2 statusnya tergolong tercemar ringan (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,98. Pada ST3 statusnya tergolong tercemar sedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,26. Pada ST4 statusnya tergolong tercemar bsedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir terkontaminasi oleh air yang melewati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Tidak, karena adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Air sungai yang tercampur Hg tersebut akan selalu dibawa oleh aliran arus air. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan maka semakin rendah pula keragaman jenis di dalamnya. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan maka akan semakin tinggi keanekaragaman jenis yang ditemukan pada perairan tersebut.
6. Sikap saya adalah memberikan nasehat kepada seseorang (pelaku pencemar) untuk tidak membuang limbah Hg ke perairan. Saya juga akan menegaskan kepada pelaku untuk tidak mengajak atau mempengaruhi orang-orang sekitar untuk turut bersikap apatis dengan mencemari lingkungan.
42_B.6
BalasHapus1.Terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga dikarenakan adanya kandungan merkuri (Hg) yang tinggi dalam perairan sehingga secara drastis mengalami penurunan. Mikroalga sebagai produsen primer pada perairan menerima dampaknya secara langsung. Pada dasarnya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yang sangat drastis ini berada di area perairan yang dekat dengan aktivitas PESK (Penambangan Emas Skala Kecil).
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, yaitu sebagai berikut:
1) ST1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 perairan belum tercemar atau keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga tergolong tinggi.
2) ST2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 perairan tercemar ringan.
3) ST3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 perairan tercemar sedang.
4) ST4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 perairan tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg walaupun bukan area PESK, disebabkan ST4 merupakan daerah hilir sungai yang mana daerah ini merupakan aliran dari hulu sungai. Kontaminasi Hg pada aliran hulu sungai akan ikut terbawa mengikuti arus hingga ke bagian hilir sungai dan membuat aliran sungai juga ikut tercemar oleh limbah Hg ini yang menyebabkan pada ST4 tetap terdeteksi adanya Hg.
4. Menurut pendapat saya konsentrasi Hg yang terdeteksi sepertinya tidak aman pada perairan tersebut, dikarenakan pencemaran Hg di perairan akan terus meningkat. Maka nantinya akan berdampak dari peningkatan konsentrasi Hg tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga pada kehidupan organisme lainnya yang menyebar melalui rantai makanan atau jaring makanan hingga bermuara pada tubuh manusia.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga karena semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan maka hal ini akan mengakibatkan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga akan semakin sedikit atau menurun.
6. Hal yang dapat kita lakukan dalam upaya pencegahan penggunaan Hg dan menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini yaitu dengan memberikan edukasi terlebih dahulu dan jika masih mengabaikan maka secara hukum harus ditegakkan atau diberikan sanksi.
06_B.6
BalasHapus1. Penurunan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh merkuri yang tidak ditangani dengan baik. Merkuri banyak dimanfaatkan salah satunya digunakan dalam kegiatan menambang emas, merkuri dimanfaatkan untuk mengikat emas. Dalam proses perindustrian yang menghasilkan limbah dengan kandungan merkuri ini dibuang ke perairan tanpa diproses terlebih dahulu. Sehingga kelimpahan mikroalga menurun
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
a. Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
c. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
d. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan ST4 adalah hilir dari sungai yang tercemar, sehingga partikel Hg bergerak mengikuti arus aliran sungai sehingga daerah hilir telah tercampur/terkontaminasi dari air yang dari hulu sungai. dan pada daerah ST4 pula masih terdapat logam berat Hg yang berasal dari stasiun yang sebelumnya atau disekitarnya yang masuk akibat aliran pergerakan arus air yang membawanya sampai pada ST4
4. konsentrasi hg air sungai tergolong kedalam kategori yang belum terlalu tinggi/parah, jadi air sungai masih terkategori aman untuk ekosistem pada kehidupan perairan itu. Dan juga untuk stasiun 3, yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar dengan indikator sedang yang berarti sungai itu masih cukup aman untuk ekosistem perairan.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga. Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi dari ketiga ST. Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut
6. Cara saya menyikapi pelaku pencemar yang disengaja adalah mengajak pelaku untuk berbicara dan berdiskusi dengan baik, hal ini bertujuan untuk membangun pemahaman bersama tentang dampak negatif penggunaan merkuri terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Memberikan edukasi dan jika pelaku enggan dan mengabaikan maka dapat ditegakkan secara hukum
14_B.6
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya penurunan jumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya atau adanya peningkatan kandungan logam dalam perairan yang menghambat pertumbuhan mikroalga. Selain itu, hal ini dapat disebabkan oleh keberadaan sungai yang dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg sehingga keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. Pada status kualitas perairan masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yaitu ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Untuk ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Lalu untuk ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Terakhir pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49. Penggolongan ini merujuk berdasarkan 1≤ H’≤ 3 = Keanekaragaman Sedang, Tingkat Kestabilan Komunitas Sedang .
3. Hal ini dikarenakan ST4 adalah hilir dari sungai tersebut, walaupun tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir akan terkontaminasi oleh air yang terbawa arus sungai dari hulu dan air itu juga telah melawati area-area PESK, hal itu memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan stasiun 4 tetap terdeteksi Hg.
4. Konsentrasi Hg yang terdeteksi tetap tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan. Hal ini dikarenakan adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga akan semakin sedikit atau menurun. Hal ini sesuai dengan data pada ST3, dengan konsentrasi Hg 6,54.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 13 dan indeks keragaman sebanyak 1,26. Begitupun sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg di perairan, maka akan semakin tinggi dan banyak kelimpahan dan keragaman mikroalga. Hal ini sesuai dengan data pada ST1, dengan konsentrasi Hg 4,29.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 80 dan indeks keragaman sebanyak 2,52.
6. Cara saya menyikapi yaitu dengan memberikan nasehat kepada seseorang (pelaku pencemar) untuk tidak membuang limbah Hg ke perairan. Saya juga akan menegaskan kepada pelaku untuk tidak mengajak atau mempengaruhi orang-orang sekitar untuk turut bersikap apatis dengan mencemari lingkungan. Saya juga akan menyampaikan informasi secara jelas mengenai dampak negative penggunaan Hg, berikan faktah ilmiah dan bukti yang kuat tentang bahaya merkuri bagi kesehatan manusia. Terus lakukan upaya edukasi dengan memberikan informasi terbaru mengenai resiko penggunaan Hg dan alterative yang baik.
23_A.6
BalasHapus1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelkmpauan mikroalga di perairan itu disebabkan oleh kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang menghambat pertumbuhan mikroalga. Kandungan logam itu sendiri berasal dari limbah-limbah industri yang di buang ke perairan
2.Dilihat dari tabel pada stasiun satu perairan dapat dikatakan keanekaragaman nya sedang karna untuk indeks yang dimiliki oleh stasiun satu itu lebih dari satu dan hampir mendekati 3 jadi perairan tersebut belum terlalu tercemari. Sedangkan untuk stasiun 2 itu nilai indahnya 1,98 itu yang artinya berada pada rentan H' 1,6 - 2,0 yang artinya tercemar ringan jadi perairan pada stasiun kedua tersebut sudah mulai tercemari. Dan untuk stasiun terakhir memiliki nilai indeks 1,49 itu artinya perairan tersebut tercemari sedang. .
3. Ini bisa terjadi karena aliran pada air sungai itu air bergerak dari hulu ke hilir, maka dari itulah partikel yang terdapat ada area PESK yang berada di hulu sungai bisa jadi terbawa oleh arus sungai hingga sampai ke hilir yang mana area non-PESK
4. Seperti yang dapat dilihat rentan indeks dari ke-4 stasiun tersebut masih dikategorikan tingkatan tercemar sedang dan juga ringan jadi mungkin masih bisa dikondisikan kembali
5.Keterkaitan antara konsentrasi Hg yang dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem itu sendiri yaitu dimana Hg itu sendiri merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup begitupun juga bagi keanekaragaman jumlah dan kelimpahan mikroalga yang ada dilaut. Tingginya kadar logam di laut data mengakibatkan mati nya mikroalga yang tak dapat bertahan ada konsentrasi tinggi dari kadar logam tersebut.
6. Cara meningkatkan kesadarannya yaitu dengan memberikan sosialisasi akan dampak yang dihasilkan dari penggunaan Hg tersebut. Kita harus memberikan kesadaran dan menekankan kepada pelaku elaku tersebut juga bisa memberikan sanksi sebagai efek jera untuk para pelakunya.
16_A.6
BalasHapus1. Salah satu penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah limbah merkuri (Hg) yang masuk ke dalam perairan.
2. Status kualitas perairan pada ST1 belum tercemar, memiliki H’ 2,52 yang mana hal ini menandakan bahwa pada ST1 keanekaragaman dan tingkat kestabilan tergolong sedang. Kemudian pada ST2 status perairan tercemar ringan, H’ 1,98 tergolong keanekaragaman dan tingkat kestabilan sedang. Lalu pada ST3 dan ST4 status perairan tercemar sedang. Pada ST3 memiliki H’ 1,26 dan pada ST4 dengan H’ 1,49 yang menandakan keanekaragaman dan tingkat kestabilan sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan posisi ST4 berada di daerah hilir sungai, sehingga Hg yang berada di ST sebelumnya terbawa oleh arus atau aliran air dan menyebabkan Hg tersebut sampai pada ST4.
4. Tidak, karena jika terdapat kandungan Hg pada ekosistem perairan tetap berbahaya. Hal ini dikarenakan Hg pada salah satu organisme laut tersebut nantinya akan dapat berpindah ke organisme lain. Sehingga apabila dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan dampat negatif terutama bagi kesehatan manusia itu sendiri.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut. Begitupun sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg maka akan semakin tinggi dan meningkat keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6. Cara saya menyikapi hal tersebut yaitu dengan memberi peringatan pelaku bahwa kegiatan yang ia lakukan merupakan kegiatan yang salah dan dapat merugikan orang lain bahkan lingkungan. Kemudian mengajak pelaku tersebut berbincang-bincang secara terbuka dari hati ke hati agar pikirannya kembali menuju ke arah atau kegiatan yang positif. Kemudian saya juga akan memberikan penjelasan terkait beberapa dampak dari kegiatan yang ia lakukan. Selain itu juga, saya akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak buruk dari Hg itu sendiri sehingga jika ada orang yang apatis ingin mempengaruhi orang lain agar mengikuti tindakan yang tidak benar tersebut, masyarakat tidak akan terpengaruh karena sudah mengetahui bahaya atau dampak negatif dari Hg. Jika memang hal ini tidak berhasil, maka hal yang dilakukan adalah melaporkannya ke pihak yang berwajib.
16_B.4
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga adalah karena merkuri(Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
2. Adapun masing-masing diuraikan berdasaekan stasiun sebagai berikut :
- ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52.
- ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98.
- ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26.
- Status kualitas perairan pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di hilir sungai di mana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Menurut pendapat saya tidak aman, karena beberapa titik konsentrasi Hg lumayan tinggi dan pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Sehingga apabila terdapat kandungan Hg pada salah satu biota laut yang nantinya akan dapat berpindah ke organisme lain yang mengkonsumsinya, sehingga nantinya biota laut yang sudah memakan Hg tadi akan dikonsumsi oleh manusia dan zat Hg tadi akan bermuara di tubuh manusia hal ini akan menyebabkan banyak hal negatif terutama dari segi kesehatan manusia.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Menurut pendapat saya dalam menyikapi seseorang yang melakukan pencemaran secara sengaja dan mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan mempengaruhi orang-orang untuk bersikap apatis yakni dengan melakukan sosialisasi memberikan edukasi pemahaman tentang bahayanya bahan yang terkandung di dalam Hg yang akan mengakibatkan dampak buruk bagi disekitar lingkungan kita sehingga masyarakat dapat bersikap lebih bijak dan tidak mudah terpengaruh oleh para pelaku pencemaran. Apabila tidak ada perubahan maka akan saya berikan tindak lanjut kepada orang yang berwenang agar mendapatkan efek jera.
6_A.4
BalasHapus1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yaitu penggunaan merkuri (Hg) yang tanpa melalui proses penghilangan senyawa toksik/beracun terlebih dahulu yang kemudian masuk ke perairan yang dimana pada perairan tersebut terdapat mikroalga yang sebagai produsen primer(menerima dampak langsung), dan masuknya Hg ini ke perairan mempengaruhi penurunan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga secara drastis.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga.
-ST1 (Hulu-Non PESK) = IK: 2,52. Artinya perairan belum tercemar, tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang.
-ST2 (Low-PESK) = IK: 1.98. Artinya keanekaragaman sedang dan tingkat kestabilan komunitas sedang, tercemar ringan.
-ST3 (High-PESK) = IK: 1,26. Artinya tercemar sedang, keanekaragaman sedang dan tingkat kestabilan komunitas sedang.
ST4 (Hilir-Non PESK) = IK: 1,49. Artinya Tercemar sedang, keanekaragaman sedang dan tingkat kestabilan komunitas sedang.
3. Pada ST4 terdeteksi Hg meskipun di area Non-PESK karena ST4 merupakan hilir sungai, yang mana seperti kita ketahui tadi bahwa terjadi pergerakan arus sungai yang menyebabkan daerah ini juga terdeteksi Hg.
4. Konsentrasi Hg yang terdeteksi tidak aman untuk perairan karena jika Hg sudah masuk ke perairan maka akan berdampak juga secara tingkat trofik rendah ke tingkat selanjutnya melalui rantai makanan. Apalagi yang seperti kita ketahui bahwa konsentrasi Hg dapat berubah sewaktu-waktu dilihat dalam berbagai macam kondisi yang menyebabkannya. Maka dari itu bagi saya konsentrasi Hg yang terdeteksi tersebut tidak aman untuk ekosistem perairan.
5. Keterkaitan ini dapat dilihat dari tabel hasil yang tertera di atas bahwa pada ST1 dikategorikan perairan belum tercemar dan kelimpahan mikroalga yang ditunjukkan yaitu 80, sedangkan pada ST2, ST3, dan ST4 menunjukkan kelimpahan mikroalga yang sedikit yaitu 16,13, dan 43 karena mereka dikategorikan tercemar sedang. Jadi dapat mudah di tarik kesimpulannya bahwa konsentrasi Hg memiliki keterkaitan dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga.
6. Cara saya menyikapi sikap pelaku pencemar yang dengan sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg adalah perlunya berkomunikasi secara tegas bahwa kita harus menjelaskan bahwa apabila jika terus mengabaikan dampak-dampak negatif tersebut maka nantinya itu akan merugikan ia sendiri, jika ia tidak mau hal itu terjadi, ia harus mau untuk bertindak sebelum dia menyesal di kemduian hari.
1. Penurunan kelimpahan mikroalga adalah karena merkuri(Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
BalasHapus2. Pada stasiun 1 kualitas air dapat dikatakan bagus karena melihat indeks keanekaragaman stasiun pertama adalah yang paling besar dibandingkan dengan yang lain dan juga konsentrasi Hg nha paling rendah di antara yang lainnya. Sedangkan pada stasiun 2 dapat dikatakan belum terlalu buruk karena melihat dari indeks keanekaragaman nya masih cukup beragam walaupun sudah mendekati kategori yang hampir buruk sedangkan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 2 juga belum terlalu tercemar. Pada stasiun 3 adalah yang paling buruk karena indeks keanekaragaman nya adalah yg paling rendah dan jika melihat konsentrasi Hg stasiun 3 adalah yang paling tercemar oleh merkuri. Lalu terakhir pada stasiun 4 kualitas airnya lebih baik dari stasiun 2 dan 3 dan dapat dikatakan cukup baik tetapi konsentrasi Hg nya dapat dikatakan cukup banyak.
3. Karena stasiun 4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipin tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Secara keseluruhan konsentrasi hg pada air sungai masih tergolong belum terlalu parah yang berarti bahwa air sungai masih aman untuk ekosistem kehidupan di perairan tersebut bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan, namun keberadaan Hg tersebut juga tidak bisa dianggap sepele juga karena dikhawatirkan semakin hari kandungannya akan semakin banyak yang nantinya akan merusak dan membuat air sungai tersebut menjadi tidak baik lagi untuk ekosistem yang ada.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Dalam situasi seperti ini, penting untuk berbicara dengan pelaku pencemar secara bijak dan terbuka, dengan tujuan untuk membangun pemahaman bersama tentang dampak negatif penggunaan Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Kita dapat menyampaikan informasi yang valid dan faktual tentang bahaya merkuri, serta mengajaknya untuk mempertimbangkan dampak tindakannya pada orang lain dan lingkungan sekitarnya. Jika pelaku pencemar masih bersikeras untuk mengabaikan bahaya penggunaan Hg, kita dapat mengajaknya untuk berdiskusi dengan ahli lingkungan atau dokter tentang dampak pencemaran merkuri dan cara untuk mengurangi risiko pencemaran. Kita juga dapat meminta dukungan dari organisasi lingkungan untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif dan membantu dalam menyelesaikan masalah ini. Sementara itu, penting juga untuk memberikan pemahaman pada orang-orang di sekitar pelaku pencemar, sehingga mereka tidak ikut bersikap apatis terhadap masalah ini. Kita dapat memberikan informasi yang sama pada orang-orang tersebut, sehingga mereka memahami bahaya pencemaran merkuri dan pentingnya untuk membatasi penggunaan Hg.
17_B.4
BalasHapus1. Hal yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga pada suatu perairan adalah adanya kandungan logam berat yang tinggi dalam perairan tersebut. Kandungan logam berat yang tinggi dalam suatu perairan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada mikroalga sehingga di suatu perairan yang mengandung logam berat yang tinggi keberadaan mikroalga cenderung sedikit/menurun. Misalnya pada aliran sungai yang dekat dengan aktivitas pertambangan emas skala kecil (PESK) yang mengandung logam berat yang tinggi sehingga berbagai jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga yang mengalami penurunan jumlah secara drastis.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yakni pada ST1 Non PESK masih banyak ditemukan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut, yakni sekitar 80 spesies mikroalga yang ditemukan. Hal ini menunjukan bahwa kualitas air pada ST1 masih baik karena ditemukan banyak spesies mikroalga yang menunjukan daerah tersebut belum tercemar. Selanjutnya adalah ST2 low PESK, pada ST2 termasuk golongan perairan yang tercemar dalam kategori ringan. Sementara pada ST3 High PESK termasuk ke dalam pencemaran air berat dimana hanya sedikit kelimpahan mikroalga yang ditemukan pada perairan ini yakni kurang lebih hanya 13 spesies. Hal ini menunjukan bahwa semakin tercemarnya suatu perairan maka terjadi penurunan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut. Sementara pada ST4 tergolong pencemaran air tingkat sedang
3. Area ST4 masih terdeteksi Hg karena area tersebut berada pada hilir sungai. Dimana Kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya akan ikut terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai dan membuat aliran sungai ini ikut tercemar.
4. Menurut saya konsentra Hg yang terdeteksi pada perairan tergolong tidak aman bagi ekosistem. Karena hal ini dapat di lihat dari ST4 yang merupakan area hilir sungai yang menunjukan tingkat pencemaran yang cukup tinggi. Hg yang bersifat biomagnifikasi dan bioakumulasi dalam perairan dapat mencemari ekosistem. Selain itu, seiring berjalannya waktu apabila pencemaran ini tidak ditindaklanjuti akan membaww dampak yang lebih besar lagi bagi ekosistem.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Semakin tinggi konsentrasi Hg dalam suatu ekosistem (perairan) maka semakin menurunn kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga dalam ekosistem tersebut. Sebaliknya semakin rendah konsentrasi Hg maka semakin tinggi kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga pada ekosistem tersebut. Hal ini dapat dilihat dari data yang disajikan penulis dimana ST1 yang tidak tercemar logam menunjukan keragaman mikroalga yang tinggi dibandingkan pada ST3 yang tercemar logam berat, menunjukan tingkat keragaman mikroalga yang rendah.
6. Cara saya menyikapi pelaku yang melakukan pencemaran lingkungan dengan sengaja yaitu dengan berbicara dengan orang tersebut secara bijak agar orang tersebut memahami bahaya yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan tersebut. Selain itu, saya akan melakukan kegiatan sosialisasi yang berisikan informasi dampak pencemaran lingkungan terhadap kehidupan masyarakat yang ada disekitar lingkungan tersebut. Tidak lupa saya juga akan mengajak masyarakat bersama-sama untuk mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas Industri.
08_A.6
BalasHapus1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah masuknya limbah merkuri (Hg) ke dalam perairan
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga adalah sebagai berikut:
1) ST1 (Hulu-Non PESK) Indeks keragaman mikroalga sedang, tingkat kestabilan komunitas sedang. Berdasarkan indeks keanekaragaman yang didapat sebesar 2,52 status kualitas perairan belum tercemar.
2) ST2 (Low-PESK) Indeks keragaman sedang, tingkat kestabilan komunitas sedang tetapi berdasarkan indeks keragaman yang didapat sebesar 1,98 status kualitas perairan tercemar ringan
3) ST 3(High-PESK) Indeks keragaman sedang, tingkat kestabilan komunitas sedang, tetapi berdasarkan indeks keragaman yang didapat sebesar 1,26 status kualitas perairan tercemar sedang
4) ST 4(Hilir-Non PESK) Indeks keragaman sedang, tingkat kestabilan komunitas sedang, tetapi berdasarkan indeks keragaman yang didapat sebesar 1,49 status kualitas perairan tercemar sedang
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena arus perairan air mengalir dari hulu ke hilir. Arus perairan ini akan mengalir dari hulu membawa zat toksin (Hg) dari ST2 dan ST3 yang merupakan area PESK ke ST4 (non PESK). Hal ini akan menyebabkan area ST4 terdetaksi Hg meskipun bukan area PESK dan menyebabkan konsentrasi Hg pada ST4 lebih besar dibandingkan konsentrasi Hg pada ST2.
4. Konsentrasi Hg yang paling tinggi ditemukan pada perairan 6,54-10-4 artinya tercemar sedang, sehingga untuk ekosistem perairan masih tergolong aman untuk ekosistem perairan. Namun, jika PESK terus berlanjut konsentrasi Hg akan semakin meningkat dan akan membahayakan ekosistem perairan karena dapat menurunkan keragaman jenis didalamnya.
5. keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga terjadi Penurunan tingkat keragaman dan kelimpahan mikroalga sejalan dengan peningkatan konsentrasi limbah yang mengandung Hg di perairan. Kondisi perairan non PESK terdapat keanekaragaman jenis dan kelimpahan mikro alga yang tergolong tinggi karena kandungan Hg yang lebih rendah, sementara kondisi perairan PESK menyebabkan penurunan drastis pada keragaman dan kelimpahan mikroalga karena kandungan hg yang lebih tinggi
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang yang sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang disekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini adalah dengan melakukan sosialisasi mengenai tentang pengolahan limbah berbahaya dan efek yang ditimbulkan ketika limbah berbahaya mencemari perairan. Selain itu, mengajak orang lain dan orang disekitar lingkungan kita untuk tidak membuang limbah berbahaya secara sembarangan.
24_A.4
BalasHapus1. adapun yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yaitu adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. apalagi sungai yang berada dekat dengan area pertambangan emas kecil (PESK) yang sudah tercemar limbah Hg. berbagai jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga yang mengalami penurunan jumlah secara dratis.
2. status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga menunjukkan perairan belum tercemar. adapun masing-masing diuraikan berdasarkan stasiun yaitu :
- ST1 (Hulu-Non PESK) tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52.
- ST2 (Low-PESK) tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98.
- ST3 (High-PESK) tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26.
- ST4 (Hilir- Non PESK) tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. karena pada ST4 adalah hilir dari sungai tersebut yang mana meskipun tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi dengan air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melewati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung pada area hilir sungai tersebut.
4. tidak, karena konsentrasi Hg yang terdeteksi tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan, dikarenakan pencemaran Hg di perairan akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan.
5. adapun keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg pada perairan maka semakin sedikit keragaman mikroalga di perairan tersebut karena menunjukkan konsentrasi Hg yang tinggi dapat membuat lingkungan tercemar dan membuat mikroalga yang ada diperairan menjadi sedikit, dan begitupun sebaliknya.
6. adapun cara saya menyikapi seseorang (perilaku tercemar)' yang sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang disekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini yaitu dengan cara memberitahu kepada orang- orang tersebut bahwa banyak sekali bahaya dari dampak negatif tersebut yang akan berpengaruh pada kehidupan dikemudian hari, lalu membuat sosialisasi mengenai apa saja dampak negatif dari penggunaan Hg dan cara mengatasi dampak negatif tersebut.
03_A.4
BalasHapus1. Hal yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga ialah adanya penurunan jumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya atau adanya peningkatan kandungan logam dalam perairan yang menghambat pertumbuhan mikroalga. Selain itu, hal ini dapat disebabkan oleh keberadaan sungai yang dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg sehingga keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. Kualitas perairan pada setiap stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, memiliki status sebagai berikut:
Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar, Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan, Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang, Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di hilir sungai di mana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Menurut saya konsentrasi Hg yang terdeteksi tidak aman untuk perairan karena jika Hg sudah masuk ke perairan maka akan berdampak juga secara tingkat trofik rendah ke tingkat selanjutnya melalui rantai makanan. Ditambah lagi kegiatan pertambangan yang terus terjadi sehingga kemungkinan konsentrasi Hg yang terus bertambah sehingga dapat mengakibatkan dampak yang lebih buruk bagi lingkungan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilihat dengan membandingkan konsentrasi Hg di setiap stasiun pengamatan dengan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di sungai. Dimana semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil.
6. Cara saya menyikapi nya mungkin dengan memberikan contoh-contoh nyata tentang dampak buruk dari penggunaan Hg, baik berupa kisah nyata maupun berita terkini, dapat membantu mereka melihat dan merasakan dampaknya secara lebih konkret. Menyadarkan mereka dengan menunjukkan bagaimana penggunaan Hg dapat merugikan kesehatan manusia, lingkungan, dan keberlanjutan masa depan.
BalasHapus24_B.6
1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelkmpauan mikroalga di perairan itu disebabkan oleh kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang menghambat pertumbuhan mikroalga. Kandungan logam itu sendiri berasal dari limbah-limbah industri yang di buang ke perairan 2.Dilihat dari tabel pada stasiun satu perairan dapat dikatakan keanekaragaman nya sedang karna untuk indeks yang dimiliki oleh stasiun satu itu lebih dari satu dan hampir mendekati 3 jadi perairan tersebut belum terlalu tercemari. Sedangkan untuk stasiun 2 itu nilai indahnya 1,98 itu yang artinya berada pada rentan H' 1,6 - 2,0 yang artinya tercemar ringan jadi perairan pada stasiun kedua tersebut sudah mulai tercemari. Dan untuk stasiun terakhir memiliki nilai indeks 1,49 itu artinya perairan tersebut tercemari sedang. . 3. Ini bisa terjadi karena aliran pada air sungai itu air bergerak dari hulu ke hilir, maka dari itulah partikel yang terdapat ada area PESK yang berada di hulu sungai bisa jadi terbawa oleh arus sungai hingga sampai ke hilir yang mana area non-PESK 4. Seperti yang dapat dilihat rentan indeks dari ke-4 stasiun tersebut masih dikategorikan tingkatan tercemar sedang dan juga ringan jadi mungkin masih bisa dikondisikan kembali 5.Keterkaitan antara konsentrasi Hg yang dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem itu sendiri yaitu dimana Hg itu sendiri merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup begitupun juga bagi keanekaragaman jumlah dan kelimpahan mikroalga yang ada dilaut. Tingginya kadar logam di laut data mengakibatkan mati nya mikroalga yang tak dapat bertahan ada konsentrasi tinggi dari kadar logam tersebut. 6. Cara saya menyikapi hal tersebut yaitu dengan memberi peringatan pelaku bahwa kegiatan yang ia lakukan merupakan kegiatan yang salah dan dapat merugikan orang lain bahkan lingkungan. Kemudian mengajak pelaku tersebut berbincang-bincang secara terbuka dari hati ke hati agar pikirannya kembali menuju ke arah atau kegiatan yang positif. Kemudian saya juga akan memberikan penjelasan terkait beberapa dampak dari kegiatan yang ia lakukan. Selain itu juga, saya akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak buruk dari Hg itu sendiri sehingga jika ada orang yang apatis ingin mempengaruhi orang lain agar mengikuti tindakan yang tidak benar tersebut, masyarakat tidak akan terpengaruh karena sudah mengetahui bahaya atau dampak negatif dari Hg. Jika memang hal ini tidak berhasil, maka hal yang dilakukan adalah melaporkannya ke pihak yang berwajib.
BalasHapus24_B.6
1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelkmpauan mikroalga di perairan itu disebabkan oleh kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang menghambat pertumbuhan mikroalga. Kandungan logam itu sendiri berasal dari limbah-limbah industri yang di buang ke perairan 2.Dilihat dari tabel pada stasiun satu perairan dapat dikatakan keanekaragaman nya sedang karna untuk indeks yang dimiliki oleh stasiun satu itu lebih dari satu dan hampir mendekati 3 jadi perairan tersebut belum terlalu tercemari. Sedangkan untuk stasiun 2 itu nilai indahnya 1,98 itu yang artinya berada pada rentan H' 1,6 - 2,0 yang artinya tercemar ringan jadi perairan pada stasiun kedua tersebut sudah mulai tercemari. Dan untuk stasiun terakhir memiliki nilai indeks 1,49 itu artinya perairan tersebut tercemari sedang. . 3. Ini bisa terjadi karena aliran pada air sungai itu air bergerak dari hulu ke hilir, maka dari itulah partikel yang terdapat ada area PESK yang berada di hulu sungai bisa jadi terbawa oleh arus sungai hingga sampai ke hilir yang mana area non-PESK 4. Seperti yang dapat dilihat rentan indeks dari ke-4 stasiun tersebut masih dikategorikan tingkatan tercemar sedang dan juga ringan jadi mungkin masih bisa dikondisikan kembali 5.Keterkaitan antara konsentrasi Hg yang dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem itu sendiri yaitu dimana Hg itu sendiri merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup begitupun juga bagi keanekaragaman jumlah dan kelimpahan mikroalga yang ada dilaut. Tingginya kadar logam di laut data mengakibatkan mati nya mikroalga yang tak dapat bertahan ada konsentrasi tinggi dari kadar logam tersebut. 6. Cara saya menyikapi hal tersebut yaitu dengan memberi peringatan pelaku bahwa kegiatan yang ia lakukan merupakan kegiatan yang salah dan dapat merugikan orang lain bahkan lingkungan. Kemudian mengajak pelaku tersebut berbincang-bincang secara terbuka dari hati ke hati agar pikirannya kembali menuju ke arah atau kegiatan yang positif. Kemudian saya juga akan memberikan penjelasan terkait beberapa dampak dari kegiatan yang ia lakukan. Selain itu juga, saya akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak buruk dari Hg itu sendiri sehingga jika ada orang yang apatis ingin mempengaruhi orang lain agar mengikuti tindakan yang tidak benar tersebut, masyarakat tidak akan terpengaruh karena sudah mengetahui bahaya atau dampak negatif dari Hg. Jika memang hal ini tidak berhasil, maka hal yang dilakukan adalah melaporkannya ke pihak yang berwajib.
69_B.6
BalasHapus1. yang menjadi penyebab terjadinta penurunan jumlah keanekaragaman dan kelimpahan mikrooalga antara lain:
- adanya faktor PESK, pada ST2 (Low-PESK) dan ST3 (High-PESK) terdapat aktivitas pertambangan emas. Kegiatan pertambangan tersebut dapat menyebabkan pencemaran logam berat seperti merkuri (Hg) ke perairan selain itu juga dapat mengubah kondisi fisik dan kimia perairan serta menimbulkan kerusakan habitat perairan. Konsentrasi Hg yang tinggi dapat menjadi toksin bagi mikrooalga, sehingga menghambat pertumbuhan dan mengurangi kelimpahan mikroalga.
- Peningkatan konsentrasi logam berat seperti Hg dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan, menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman mikroalga.
2. - ST1 (Hulu-Non PESK: indeks keanekaragaman mikroalga sebesar 2,52. Status kualitas perairan dapat dikategorikan sebagai tinggi karena memiliki indeks yang tinggi, menunjukkan adanya keanekaragaman spesies mikroalga yang signifikan
- ST2(Low-PESK): indeks keanekaragaman mikroalha sebesar 1,98. Status kualitas perairan dapat dikategorikan sebagai sedang karena memiliki nilai indeks yang lebih rendah disbanding ST1, menunjukkan tingkat keragaman spesies yang cukup
- ST3(High-PESK): indeks keanekaragamn mikroalga sebesar 1,26. Status kualitas perairan dapat dikategorikan sebagai rendah karena memiliki nilai indeks yang rendah, menunjukkan keanekaragaman spesies yang minimum
- ST4(Hilir-Non PESK): indeks keanekaragaman mikroalga sebesar 1,49. Status kualitas perairan dapat dikategorikan sebagai sedang karena mmeiliki nilai indeks yang sedikit lebih tinggai disbanding ST3, menunjukkan tingkat keanekaragaman spesies yang cukup
3. Meskipun ST4 merupakan area Non PESK, tetapi terdeteksi konsentrasi Hg bisa disebebakan oleh beberapa faktor:
- Sumber lainnya yang menghasilkan konsentrasi Hg di perairan, seperti polusi industry, limbah pertanian, atau aktivitas manusia lainnya
- Meskipun ST4 berada di hilir, ada kemungkinan adanya arus air yang membawa Hg dari sumber yang jauh ke daerah tersebut.
- Hg memiliki sifat biomagnifikasi dan bioakumulasi, artinya konsentrasi Hg cenderung meningkat seiring dengan perpindahan melalui tingkat trofik dalam rantai makanan. Mikroalga sebagau organisme dasar dalam rantai makanan perairan dapat menyerap Hg dari air dan kemudian ditransfer ke organisme lain yang memakan mikroalga, termasuk ikan atau organisme akuantik lainnya. Oleh karena itu, meskipun konsentrasi Hg rendah di perairan, masih dapat terdeteksi pada organisme tertentu.
69_B.6 (lanjutan)
BalasHapus4. Tidak, karena Hg dapat bermuara di suatu organisme dan dapat di transfer pada organime lain yang memakannya sehingga dapat meinimbulkan efek yang buruk. Untuk suatu ekosistem perairan dapat dilihat dari data mikroalga bahwa semakin tinggi Hg, maka keanekgaraman semakin sedikit yang menandakan Hg memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan dan kelimpahan. Namun, hal ini tergantung pada suatu ekosistem itu sendiri yang masing-masing memiliki kadar Hg tersendiri.
5. Konsentrasi Hg dapat berpengaruh terhadap keanekaragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam ekosistem perairan. Konsentrasi Hg yang tinggi dalam perairan dapat memiliki efek toksik pada mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitive tergadap Hg dapat mengalami penurunan kelimpahan dan keanekaraman jenis yang terpapar konsentrasi yang tinggi
- Hg dapat mengganggu proses metabolic dalam mikroalga, termasuk fotosintesis, respirasi, dan reoroduksi.
- Konsentrasi Hg yang tinggi dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi beberapa jenis mikroalga yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap logam berat. Hal ini dapat mengakibatkan dominasi jenis mikroalga yang toleran terhadap Hg dan penurunan keragaman jenis mikroalga yang toleran secara keseluruhan.
- Jika konsentrasi Hg tinggi, mikroalga yang terpapar Hg dapat ditransfer ke organisme konsumen launnya termasuk organisme akuantik yang lebih tinggi dalam rantai makanan.
6. Menyampaikan informasi akurat dan factual mengenai dampak negative penggunaan Hg pada lingkungan dan kesehatan manusia. Membantu orng tersebut menyadari bagaimana dampak negative penggunaan Hg juga dapat mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan orang-orang terdekat. Mengajak mereka melihat masalah ini dengan tanggung jawab bersama dan pentingnya berkolaborasi untuk menyelesaikannya. Serta mengajak berpartisipasi dalam kelompok atau organisasi yang peduli dengan lingkungan atau ikut serta dalam kampanye lingkungan.
02_A.4
BalasHapus1.Yang menjadi penyebab penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yaitu karena kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK.
2.Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
•Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
•Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
•Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
•Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3.Karena adanya pengaruh faktor lingkungan tadi yaitu aliran sungai, sebab aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan lokasi ST4 ini merupakan hilir sungai yang merupakan tempat ujung bermuaranya aliran arus sungai yang dibawa dari hulu sungai. Sehingga pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK.
4.Tidak,karena Konsentrasi Hg tidak aman dalam kadar berapapun,karena akan mengganggu pertumbuhan biota air maupun makhluk hidup lainnya, sehingga akan mengganggu ekosistem air dan berapapun jumlah kadar Hg bisa menyebar dengan mudah mengikuti arus air sungai.
5. pada hasil penelitian,keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg pada perairan maka semakin dikit atau rendah keragaman mikroalga di perairan tersebut karena menunjukkan konsentrasi Hg yang tinggi dapat membuat lingkungan tercemar dan membuat sedikit mikroalga yang ada pada perairan tersebut. dan begitupun juga sebaliknya.
6. Yang harus saya lakukan yaitu berusaha memberikan informasi yang benar mengenai dampak buruk pencemaran Hg terhadap lingkungan yang akan mengganggu kesehatan masyarakat dan juga dapat mengancam keanekaragaman organisme lainnya sehingga masyarakat bisa bersikap lebih bijak dalam bertindak.
02_A.4
BalasHapus1.Yang menjadi penyebab penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yaitu karena kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK.
2.Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
•Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
•Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
•Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
•Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3.Karena adanya pengaruh faktor lingkungan tadi yaitu aliran sungai, sebab aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan lokasi ST4 ini merupakan hilir sungai yang merupakan tempat ujung bermuaranya aliran arus sungai yang dibawa dari hulu sungai. Sehingga pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK.
4.Tidak,karena Konsentrasi Hg tidak aman dalam kadar berapapun,karena akan mengganggu pertumbuhan biota air maupun makhluk hidup lainnya, sehingga akan mengganggu ekosistem air dan berapapun jumlah kadar Hg bisa menyebar dengan mudah mengikuti arus air sungai.
5. pada hasil penelitian,keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg pada perairan maka semakin dikit atau rendah keragaman mikroalga di perairan tersebut karena menunjukkan konsentrasi Hg yang tinggi dapat membuat lingkungan tercemar dan membuat sedikit mikroalga yang ada pada perairan tersebut. dan begitupun juga sebaliknya.
6. Yang harus saya lakukan yaitu berusaha memberikan informasi yang benar mengenai dampak buruk pencemaran Hg terhadap lingkungan yang akan mengganggu kesehatan masyarakat dan juga dapat mengancam keanekaragaman organisme lainnya sehingga masyarakat bisa bersikap lebih bijak dalam bertindak.
23_B.4
BalasHapus1. Salah satu parameter yang berpengaruh adalah curah hujan, arus air, dan arah angin juga mempengaruhi kelimpahan mikroalga dalam perairan. adapun yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yaitu adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. apalagi sungai yang berada dekat dengan area pertambangan emas kecil (PESK) yang sudah tercemar limbah Hg. berbagai jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga yang mengalami penurunan jumlah secara dratis.
2. Status kualitas perairan pada ST1 belum tercemar, memiliki H’ 2,52 yang mana hal ini menandakan bahwa pada ST1 keanekaragaman dan tingkat kestabilan tergolong sedang. Kemudian pada ST2 status perairan tercemar ringan, H’ 1,98 tergolong keanekaragaman dan tingkat kestabilan sedang. Lalu pada ST3 dan ST4 status perairan tercemar sedang. Pada ST3 memiliki H’ 1,26 dan pada ST4 dengan H’ 1,49 yang menandakan keanekaragaman dan tingkat kestabilan sedang.
3. Hg masih terdeteksi di ST4 tetapi merupakan area Non PESK karena pengaruh faktor lingkungan sebelumnya, seperti aliran sungai, karena arus seperti sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan ST4 terletak di hilir yaitu aliran sungai. tempat di mana itu berakhir.
4. Tidak, konsentrasi Hg yang terdeteksi tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan. Dikarena serendah atau sebesar apapun konsentrasi Hg yang terdeteksi, akan sama berbahayanya bagi semua kehidupan di ekosistem perairan yang tercemar, karena jika tertelan akan berakibat fatal terutama bagi kesehatan. Dan jika hal ini terjadi terus menerus, maka akan meningkatkan konsentrasi dan meningkatkan bahaya bagi semua makhluk hidup.
5. Korelasi antara konsentrasi Hg dengan keragaman mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg maka semakin tinggi keragaman mikroalga. Mikroalga yang lebih tahan terhadap logam berat (misalnya Hg) lebih mungkin untuk bertahan hidup, sehingga daerah tersebut akan didominasi oleh mikroalga tertentu.
6. Dengan cara memberi tahukah kepada orang yg tidak peduli terhadap dilingkungan, karena dampak yg dilakukan tersebut akan mengakibatkan hal yang tidak baik. Peneguhan tersebut berupa memberikan pemahaman lebih atau edukasi terkait dampak yang berbahaya tersebut, agar orang tersebut dapat sadar akan hal yg diperbuat.
48_A_4
BalasHapus1. Yang menjadi penyebab terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga pada suatu perairan adalah adanya kandungan logam berat yang tinggi dalam perairan tersebut. Kandungan logam berat yang tinggi dalam suatu perairan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada mikroalga sehingga di suatu perairan yang mengandung logam berat yang tinggi keberadaan mikroalga cenderung sedikit/menurun. Misalnya pada aliran sungai yang dekat dengan aktivitas pertambangan emas skala kecil (PESK) yang mengandung logam berat yang tinggi sehingga berbagai jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga yang mengalami penurunan jumlah secara drastis.
2. status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yaitu:
-ST1 (Hulu-Non PESK) = IK: 2,52. Artinya perairan belum tercemar, tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang.
-ST2 (Low-PESK) = IK: 1.98. Artinya keanekaragaman sedang dan tingkat kestabilan komunitas sedang, tercemar ringan.
-ST3 (High-PESK) = IK: 1,26. Artinya tercemar sedang, keanekaragaman sedang dan tingkat kestabilan komunitas sedang.
ST4 (Hilir-Non PESK) = IK: 1,49. Artinya Tercemar sedang, keanekaragaman sedang dan tingkat kestabilan komunitas sedang.
3. pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan Pada ST 4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK, karena pada ST 4 ini merupakan daerah hilir sungai, dimana daerah ini adalah ujung akhir dari aliran sungai. Kontaminasi Hg yang terjadi pada aliran sungai sebelumnya akan terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai dan membuat aliran sungai ini ikut tercemar. Hal inilah yang menyebabkan pada ST 4 tetap terdeteksi adanya Hg.
4. Tidak, karena konsentrasi Hg pada 4 stasiun terdeteksi tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan.karena Hg dapat bermuara di suatu organisme dan dapat di transfer pada organime lain yang memakannya sehingga dapat meinimbulkan efek yang buruk. Untuk suatu ekosistem perairan dapat dilihat dari data mikroalga bahwa semakin tinggi Hg, maka keanekgaraman semakin sedikit yang menandakan Hg memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan dan kelimpahan. Namun, hal ini tergantung pada suatu ekosistem itu sendiri yang masing-masing memiliki kadar Hg tersendiri.
5 . keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut. Begitupun sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg maka akan semakin tinggi dan meningkat keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6. Menurut pendapat saya,cara menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini adalah dengan memberikan contoh-contoh nyata tentang dampak buruk dari penggunaan Hg, baik berupa kisah nyata maupun berita terkini, dapat membantu mereka melihat dan merasakan dampaknya secara lebih konkret. Menyadarkan mereka dengan menunjukkan bagaimana penggunaan Hg dapat merugikan kesehatan manusia, lingkungan, dan keberlanjutan masa depan.lalu membuat sosialisasi mengenai apa saja dampak negatif dari penggunaan Hg dan cara mengatasi dampak negatif tersebut.
10_A.4
BalasHapusJawab:
1. Penyebab terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah Kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang mana dapat menghambat pertumbuhan mikroalga, serta Sungai yang berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK. Hal ini akan membuat mikroalga tertentu medominasi, perairan karena ada beberapa kelompok mikroalga yang mam[u beradaptasi dilingkungan tercemar.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga bahwasanya menunjukkan perairan belum tercemar. Adapun masing-masing diuraikan berdasarkan stasiun yaitu, ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49. Karena ST4 berada di hilir sungai dimana aliran arus sungai seperti disungai telah terkontaminasi dari air yang dari hulu sungai yang sudah melewati bagian PESK yang sudah jelas air ini membawa Hg dari bagian sungai yang tercemar dan memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg meskipun tidak ada aktivitas pertambangan emas skala kecil (PESK)
3. Adanya aliran arus seperti disungai yang sangat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus hingga sampai ke ST 4.
4. Tidak aman, karena konsentrasi Hg dalam kadar berapapun akan mengganggu pertumbuhan biota air maupun makhluk hidup lainnya, sehingga akan mengganggu ekosistem air dan berapapun jumlah kadar Hg bisa menyebar dengan mudah mengikuti arus air sungai.
5. Semakin tinggi konsentrasi Hg semakin rendah keanekaragaman Mikroalga. Ada beberapa mikroalga yang mampu beradaptasi di lingkungan tercemar logam sekalipun, sehingga akan mendominasi perairan tertentu
6. Berusaha memberikan informasi yang benar mengenai dampak buruk pencemaran Hg terhadap lingkungan yang akan mengganggu kesehatan masyarakat, serta mengancam keanekaragaman organisme hidup sehingga masyarakat bisa bersikap lebih bijak dalam bertindak.
09_B.4
BalasHapus1.Terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan karena kandungan Merkuri(Hg) yang tinggi. Penggunaan merkuri (Hg) yang tanpa melalui proses penghilangan senyawa toksik/beracun terlebih dahulu yang kemudian masuk ke perairan yang dimana pada perairan tersebut terdapat mikroalga yang sebagai produsen primer (menerima dampak langsung), dan masuknya Merkuri(Hg) ini ke perairan mempengaruhi penurunan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga secara drastis. Penurunan tingkat keragaman dan kelimpahan mikroalga sejalan dengan peningkatan aktivitas PESK. Hal ini bermakna pula bahwa terjadi peningkatan konsentrasi limbah yang mengandung Hg di perairan yang berasal dari aktivitas tersebut, sehingga berdampak pada kehidupan mikroalga.
2.Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga adalah sebagai berikut.
ST1 (Hulu-Non PESK) = IK: 2,52. Artinya Perairan belum tercemar, tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang.
ST2 (Low-PESK) = IK: 1.98. Artinya Keanekaragaman sedang dan Tingkat kestabilan komunitas sedang, Tercemar ringan.
ST3 (High-PESK) = IK: 1,26. Artinya Tercemar sedang, keanekaragaman sedang dan tingkat kestabilan komunitas sedang.
ST4 (Hilir-Non PESK) = IK: 1,49. Artinya Tercemar sedang, keanekaragaman sedang dan tingkat kestabilan komunitas sedang.
3.Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena, ST4 merupakan bagian hilir dari sungai, terjadi pergerakan arus sungai dari hulu ke hilirlah yang menyebabkan daerah ini juga terdeteksi Hg. Singkatnya ST4 tetap terdeteksi merkuri(Hg) meski non-PESK karena merkuri(Hg) dibawah arus air.
4.Konsentra Hg yang terdeteksi pada perairan sebenarnya tergolong tidak aman bagi ekosistem. Karena, dapat kita lihat saja dari ST4 yang merupakan area hilir sungai yang menunjukan tingkat pencemaran yang cukup tinggi. Hg sudah masuk ke perairan maka akan berdampak juga secara tingkat trofik rendah ke tingkat selanjutnya melalui rantai makanan. Apalagi yang seperti kita ketahui bahwa konsentrasi Hg dapat berubah sewaktu-waktu dilihat dalam berbagai macam kondisi yang menyebabkannya seperti pasang surutnya volume air. Maka dari itu, konsentrasi Hg yang terdeteksi tersebut tidak aman untuk ekosistem perairan.
5.Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat kita lihat dari tabel hasil yang tertera di atas, bahwa :
pada ST1 dikategorikan perairan belum tercemar dan kelimpahan mikroalga yang ditunjukkan yaitu 80, sedangkan
pada ST2, ST3, dan ST4 menunjukkan kelimpahan mikroalga yang sedikit yaitu 16,13, dan 43 karena mereka dikategorikan tercemar sedang.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa konsentrasi Hg memiliki keterkaitan dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga. Yang mana, semakin tinggi tingkat konsentrasi Hg maka semakin rendah tingkat keragaman jenis dan kelimpahan mikroalganya, dan sebaliknya.
6.Cara menyikapi sikap pelaku pencemar yang dengan sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg ini bisa kita dengan berkomunikasi dulu. Berkomunikasi secara tegas dan bijak, kita harus menjelaskan bahwa jika terus mengabaikan dampak-dampak negatif tersebut maka nantinya akan merugikan lingkungan dan dirinya sendiri, jika tidak mau hal itu terjadi. Maka, harus mau untuk bertindak sebelum dia menyesal di kemduian hari. Selain itu, melakukan kegiatan sosialisasi yang berisikan informasi dampak pencemaran lingkungan terhadap kehidupan masyarakat yang ada disekitar lingkungan tersebut juga bisa dilakukan agar bukan hanya sipelaku namun masyarakat sekitar juga mengerti akan bahayanya terhadap lingkungan. Pada dasarnya, bukan hanya pelaku yang harus sadar tetapi juga dari masyarakat yang harus sadar sedari dini, karena pencemaran lingkungan terutama perairan bisa dilihat banyak berasal dari kehidupan masyarakatnya sendiri juga.
15_B.4
BalasHapusJawaban:
1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah mikroalga yaitu karena kandungan jumlah logam yang tinggi dalam perairan. Selain itu sungai yang berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga akan mengalami penurunan drastis.
2. Pada ST 1 (Hulu-Non PESK) dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih kedalam golongan perairan yang belum tercemar. ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 termasuk golongan perairan yang tercemar dalam kategori ringan. ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 termasuk pada golongan perairan tercemar dalam kategori sedang. ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 termasuk pada golongan perairan yang tercemar dalam kategori sedang.
3. Karna ST4 berada di hilir sungai di mana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Tidak aman, karna bisa saja lambat Laun akan pencemaran hg pada perairan ini akan bertambah dan terjadinya peningkatan yang menyebabkan kehidupan mikroalga akan berkurang.
5.semakin banyak mikroalga semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi, sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi (peningkatan konsentrasi racun berbahaya dalam suatu organisme).
6.Menurut saya dengan memberikan memberi informasi pemahaman bahaya Hg yang tercemar pada ekosistem perairan terutama berdampak pada kesehatan manusia dan pengaruh yang ditimbulkan dapat merugikan semua makhluk hidup yang berada sekitaran lingkungan tersebut.
21_A4
BalasHapus1. yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain: Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar, Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan, Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang dan Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di hilir sungai di mana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg, yang mana telah tercampur/terkontaminasi dari air yang dari hulu sungai yang sudah melawati bagian PESK yang sudah jelas air ini membawa Hg dari bagian sungai yang tercemar . Dan terdapat/terkandung juga pada area hilir sungai tersebut.
4. Untuk keseluruhan konsentrasi hg air sungai tergolong kedalam kategori yang belum terlalu tinggi/parah, jadi air sungai masih terkategori aman untuk ekosistem pada kehidupan perairan itu. Dan juga untuk stasiun 3, yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar dengan indikator sedang yang berarti sungai itu masih cukup aman untuk ekosistem perairan, namun jika tidak ditindaklanjutkan maka pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg sangat berpengaruh terhdap keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang terdapat dilingkungan tersebut yang dapat dilihat dengan membandingkan konsentrasi Hg di setiap stasiun pengamatan dengan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di sungai. Dimana semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil. Hal ini dapat dilihat pada ST 3, dengan konsentrasi Hg 6,54.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 13 dan keragamannya sebanyak 1,26. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg di perairan, maka akan semakin tinggi dan banyak kelimpahan dan keragaman mikroalga. Hal ini dapat dilihat pada ST 1, dengan konsentrasi Hg 4,29.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 80 dan keragamannya sebanyak 2,52.
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini adalah dengan melakukan edukasi atau memberi informasi apalagi sebagai orang yang berkecimpung pada dunia pendidikan yaitu dengan mmeberi pemahaman bahaya Hg yang tercemar pada ekosistem perairan terutama berdampak pada kesehatan manusia. lalu untuk lebih lanjut dengan membuat penelitian mengenai kasus ini untuk menemukan solusi dibalik hal yang telah terjadi untuk mengurangi dampak Hg yang tercemar pada organisme. selain itu dengan Kita juga dapat meminta dukungan dari organisasi lingkungan untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif dan membantu dalam menyelesaikan masalah ini. Jika pelaku pencemar mengabaikan efek bahaya penggunaan Hg, diskusi lebih lanjut harus diatur dengan ahli lingkungan dan orang yang berwenang sehingga efek paparan merkuri terhadap pencemaran dapat dijelaskan secara detail.
12_A.4
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga dikarenakan kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK. Dan terindikasi tercemar limbah Hg.
2. Status kualitas perairan pada ST1(Hulu non-PESK) tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Kemudian untuk Status kualitas perairan pada ST2(Low-PESK) tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3(High-PESK) tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4(Hilir-Non PESK)tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan pada ST4 adalah daerah hilir sungai, sehingga memungkinkan kontaminasi hg yang terbawa ke aliran sungai hingga ke hilir sungai.
4. Tidak, karena dibeberapa titik sungai Hg nya tergolong tinggi dan akan ada kemungkinan terus menerus bertambah akibat aktivitas PESK dan pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6. Kita harus memberikan pemahaman lebih atau edukasi terkait dampak yang berbahaya tersebut, selain itu kita juga bisa meminta pihak yang lebih paham masalah tersebut untuk memberikan pemahamn lebih bagi orang orang yang masih bersikap apatis.
14_4.A
BalasHapus1. Salah satu hal yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah adanya penurunan jumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya. Tetapi, hal ini juga dapat disebabkan oleh sesuatu yang lain contohnya keberadaan sungai yang dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg sehingga keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. Data Status kualitas perairan, antara lain : Dimana pada ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 2,52. Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49. status kualitas air pada ST1 hulu Non PESK konsentrasi Hg yang ditemukan sebesar 4,29.10-4, kemudian ST2 low PESK yaitu stasiun yang kontaminasi PESK nya masih rendah konsentrasi HG yang ditemukan sebesar 4,64.10-4, selanjutnya ST3 High PESK, yaitu stasiun yang kontaminasi PESK nya sudah sangat tinggi konsentrasi Hg yang ditemukan sebesar 6,54.10-4, dan ST4 hilir Non PESK, yaitu bagian hilir sungau stasiun yang tidak terkontaminasi PESK konsentrasi Hg yang ditemukan sebesar 4,65.10-4.
3. Kenapa ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK Hal itu disebabkan karena ST4 adalah hilir dari sungai tersebut, Dimana walaupun tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir akan tetap terkontaminasi oleh air yang terbawa arus sungai dari hulu dan air itu juga telah melawati area-area PESK. Maka dari itu hal inilah yang memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan stasiun 4 tetap terdeteksi Hg.
4. Tidak aman tetapi hal tersebut belum mencapai titik parah bagi ekosistem Karena seberapa kecil atau besarnya konsentrasi Hg yang terdeteksi maka akan sama bahaya nya bila tercemar pada semua organisme di ekosistem perairan, karena akan bermuara kepada manusia dan jika mengkonsumsinya maka akan berakibat fatal terutama bagi kesehatan. Akan tetapi jika hal itu selalu dibiarkan maka akan sangat berbahaya karena konsentrasi Hg akan terus bertambah dan akan mengganggu pertumbuhan biota air maupun makhluk hidup lainnya, sehingga akan mengganggu ekosistem air dan berapapun jumlah kadar Hg bisa menyebar dengan mudah mengikuti arus air sungai.
5. Dimana berdasarkan hasil studi yang dilakukan didapatkan hasil Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah (4,29.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi, Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi (6,54.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. Menurut saya cara menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah tersebut adalah berusaha untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada mereka semua mengenai bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan dan pencemaran Hg, baik itu untuk lingkungan maupun terhadap Kesehatan masyarakat itu sendiri. Namun apabila hal tersebut masih belum disadari oleh seseorang (pelaku pencemar) tentang dampak negatif dari penggunaan hg maka langkah selanjutnya jika masih belum menemukan jalan keluar dari permasalahan tersebut adalah saya akan menyerahkannya kepada pihak yang lebih berwenang agar dapat diatasi secara tuntas sehingga pelaku dan masyarakat dapat lebih bijak lagi dalam mengatasi limbah penggunaan Hg.
12_4.A
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga dikarenakan kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK. Dan terindikasi tercemar limbah Hg.
2. Status kualitas perairan pada ST1(Hulu non-PESK) tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Kemudian untuk Status kualitas perairan pada ST2(Low-PESK) tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3(High-PESK) tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4(Hilir-Non PESK)tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan pada ST4 adalah daerah hilir sungai, sehingga memungkinkan kontaminasi hg yang terbawa ke aliran sungai hingga ke hilir sungai.
4. Tidak, karena dibeberapa titik sungai Hg nya tergolong tinggi dan akan ada kemungkinan terus menerus bertambah akibat aktivitas PESK dan pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6. Kita harus memberikan pemahaman lebih atau edukasi terkait dampak yang berbahaya tersebut, selain itu kita juga bisa meminta pihak yang lebih paham masalah tersebut untuk memberikan pemahamn lebih bagi orang orang yang masih bersikap apatis.
02_B_4
BalasHapus1. kandungan logam yang tinggi dalam perairan justru dapat menghambat pertumbuhan mikroalga
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
a. Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
c. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
d. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 ini berada di hilir sungai, dimana daerah hilir sungai ini merupakan ujung akhir dari aliran sungai. Aliran arus di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus. Kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya akan ikut terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai dan membuat aliran sungai itu ikut tercemar. Hal inilah yang menyebabkan ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK.
4. Tidak, karena konsentrasi Hg yang terdeteksi tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan. Dikarenakan pencemaran Hg di perairan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Semakin tinggi konsentrasi Hg dalam suatu ekosistem (perairan) maka semakin menurunn kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga dalam ekosistem tersebut. Sebaliknya semakin rendah konsentrasi Hg maka semakin tinggi kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga pada ekosistem tersebut. Hal ini dapat dilihat dari data yang disajikan penulis dimana ST1 yang tidak tercemar logam menunjukan keragaman mikroalga yang tinggi dibandingkan pada ST3 yang tercemar logam berat, menunjukan tingkat keragaman mikroalga yang rendah.
6. Cara saya menyikapi sikap pelaku pencemar yang dengan sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg adalah perlunya berkomunikasi secara baik-baik bahwa apabila j terus mengabaikan dampak-dampak negatif tersebut maka nantinya itu akan merugikan ia sendiri, jika ia tidak mau hal itu terjadi, ia harus mau untuk bertindak sebelum dia menyesal di kemudian hari.
12_4.A
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga dikarenakan kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK. Dan terindikasi tercemar limbah Hg.
2. Status kualitas perairan pada ST1(Hulu non-PESK) tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Kemudian untuk Status kualitas perairan pada ST2(Low-PESK) tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3(High-PESK) tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4(Hilir-Non PESK)tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan pada ST4 adalah daerah hilir sungai, sehingga memungkinkan kontaminasi hg yang terbawa ke aliran sungai hingga ke hilir sungai.
4. Tidak, karena dibeberapa titik sungai Hg nya tergolong tinggi dan akan ada kemungkinan terus menerus bertambah akibat aktivitas PESK dan pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6. Kita harus memberikan pemahaman lebih atau edukasi terkait dampak yang berbahaya tersebut, selain itu kita juga bisa meminta pihak yang lebih paham masalah tersebut untuk memberikan pemahamn lebih bagi orang orang yang masih bersikap apatis.
13_A.4
BalasHapus1. kandungan logam yang tinggi dalam perairan justru dapat menghambat pertumbuhan mikroalga (Noerdjito, 2019). Berdasarkan hasil studi kasus yang penulis lakukan di salah satu sungai yang berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK
2. ST1 tercemar ringan
ST2 tercemar sedang
ST3 tercemar berat
ST4 tercemar ringan
3. karena meskipun tidak terdapat aktivitas PESK tetapi stasiun ini telah terkontaminasi akibat air yang terbawa dari stasiun lain
4. Karena pada stasiun tersebut pencemaran nya masih tergolong ringan sehingga masih aman untuk kehidupan ekosistem
5. Konsentrasi hg dapat mempengaruhi keragaman serta kelimpahan mikroalga pada setiap stasiun, dapat dilihat dari perbandingan setiap stasiun.
6. Kita dapat menegur seseorang tersebut bahwa apa yang dilakukan nya tidak baik dan dapat membahayakan kehidupan mikroalga serta kita dapat juga melakukan sosialisasi tentang dampak hg terhadap perairan.
05_B_6
BalasHapus1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah karena kandungan logam yang tinggi dalam perairan. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. Berdasarkan status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, diantaranya yaitu :
a. Status kualitas perairan pada ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52.
b. Kemudian status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98.
c. Selanjutnya status kualitas perairan pada ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26.
d. Dan status kualitas perairan pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena, ST4 berada di bagian hilir sungai. Aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Tidak. Menurut saya konsentrasi Hg yang terdeteksi tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan. Hal ini karena seberapa kecil atau besarnya konsentrasi Hg yang terdeteksi maka akan berbahaya bila tercemar pada semua organisme di ekosistem perairan. Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi dan bioakumulasi, sehingga dapat menyebabkan bahaya pada semua organisme di ekosistem perairan karena tercemar Hg.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Semakin tinggi konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan maka semakin rendah keragaman jenis mikroalga di dalamnya. Sebaliknya, jika semakin rendah konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan maka akan semakin tinggi pula keanekaragaman jenis mikroalga yang ditemukan pada perairan tersebut.
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang yang sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang disekitarnya untuk bersikap apatis terhadap masalah ini adalah
dengan melakukan sosialisasi mengenai tentang pengolahan limbah berbahaya dan efek yang ditimbulkan ketika limbah berbahaya mencemari perairan. Selain itu mengajak orang lain untuk bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan sekitar.
04_A.4
BalasHapus1. Kandungan logam yang tinggi dalam perairan justru dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Lokasi sungai yang berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. Pada ST1 memiliki H’ sebesar 2,52 yang memiliki status perairan yang tergolong perairan belum tercemar. Pada ST2 memiliki H’ sebesar 1.98 yang memiliki status perairan yang tergolong perairan tercemar ringan. Pada ST3 memiliki H’ sebesar 1.26 yang memiliki status perairan yang tergolong perairan tercemar sedang. Pada ST4 memiliki H’ sebesar 1.49 yang memiliki status perairan yang tergolong perairan tercemar sedang.
3. Karena ST4 berada di hilir sungai, dimana kandungan Hg yang terbawa arus dari ST sebelumnya dapat mencemari ST4 walaupun bukan termasuk daerah PESK.
4. Tidak. Karena kandungan Hg yang mencemari ekosistem perairan apabila dimakan oleh organisme lain dan kemudian dimakan oleh manusia, maka akan menimbulkan efek yang buruk bagi tubuh manusia.
5. Pada ST3 dapat dilihat bahwa konsentrasi Hg yang paling tinggi memiliki kelimpahan yang paling rendah yakni 13, sedangkan pada ST1 yang memiliki konsentrasi Hg terendah memiliki keanekaragaman yang tertinggi daripada ST yang lain, yakni sebesar 80.
6. Dengan cara memberi arahan dan juga informasi kepada masyarakat mengenai dampak negative yang dapat ditimbulkan oleh limbah logam berat apabila dikonsumsi oleh manusia dan dapat mengancam kesehatan manusia.
16_A.4
BalasHapus1. Terjadinya penurunan mikroalga diakibatkan adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga . Sungai yang berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg dapat menyebabkan penurunan keragaman mikroalga. Dimana limbah yang dibuang tanpa penyaringan tersebut mengandung toksin, hal tersebut membuat mikroalga sebagai produsen primer menerima dampak langsung dari Hg yang membuat keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga ialah pada ST1 statusnya tergolong belum tercemar (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 2,52. Pada ST2 statusnya tergolong tercemar ringan (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,98. Pada ST3 statusnya tergolong tercemar sedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,26. Pada ST4 statusnya tergolong tercemar bsedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 ini berada di hilir sungai, dimana daerah hilir sungai ini merupakan ujung akhir dari aliran sungai. Aliran arus sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus. Kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya ikut terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai dan membuat aliran sungai itu ikut terkontaminasi Hg. Hal inilah yang menyebabkan ST4 tetap juga terdeteksi Hg meskipun merupakan area tersebut Non PESK.
16_A.4
BalasHapus4. Tidak, konsentrasi Hg yang terdeteksi tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan, hal ini dikarenakan pada ke-4 stasiun sungai memiliki kadar konsentrasi Hg walaupun tidak terlalu tinggi. Dimana Hg di perairan ini masih dapat bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu.Kemudian ditambah lagi dengan adanya aliran arus sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan menyebarkan Hg bagian stasiun sungai lain, selain itu Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi dan bioakumulasi yang dapat membahayakan organisme di ekosistem perairan karena tercemar Hg dan menganggu jaring-jaring makanan pada organisme.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) merupakan logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme seperti mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga pada suatu perairan tersebut. Dapat terlihat pada data ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi. Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah Berdasarkan hal inilah yang menyebabkan kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga.
6. Menurut saya cara menyikapinya yaitu dengan memengaruhi orang-orang dengan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada mereka semua mengenai bahaya yang ditimbulkan dari pencemaran Hg yang dapat menyebabkan masalah serius bagi lingkungan yang dapat mempengaruhi rantai makanan dan berdampak buruk bagi kesehatan manusia Langkah selanjutnya jika masih belum ada perubahan dan belum menemukan jalan keluar terhadap permasalahan tersebut maka saya akan menyerahkannya kepada pihak yang lebih berwenang agar dapat diatasi secara tuntas sehingga pelaku dan masyarakat dapat lebih bijak lagi dalam menangani masalah limbah
17_A.4.
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan logam berat yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain: Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena area ST4 berada di hilir sungai di mana aliran arus air dapat membuat partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Tidak, dikarenakan Hg pada perairan akan bersifat biomagnifikasi dan bioakumulasi. Sehingga sekecil apapun Hg yang terdeteksi akan berpotensi untuk meningkat dan berpengaruh buruk karna mengandung toksin.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ialah semakin berlimpah mikroalga semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi. Sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi.
6. Cara yang saya lakukan menyikapi dalam kondisi seperti ini, penting untuk berbicara dengan pelaku pencemar secara bijak dan terbuka, dengan tujuan untuk menjelaskan dampak negatif penggunaan Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Selain itu dapat menyampaikan informasi yang valid dan faktual tentang bahaya merkuri, penting juga untuk memberikan pemahaman pada masyarakat di sekitar pelaku pencemar, sehingga mereka sadar akan dampak negative dari Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia untuk waktu yang akan datang.
13_4.B
BalasHapus1.Terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yaitu ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Untuk ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Lalu untuk ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Terakhir pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
Pemggolongan ini merujuk berdasarkan 1≤ H’≤ 3 = Keanekaragaman Sedang, Tingkat Kestabilan Komunitas Sedang .
3. Pada ST 4 tetap terdeteksi Hg meski merupakan area Non PESK, sebab pada ST 4 ini termasuk daerah hilir sungai, dimana letak daerah ini ujung akhir dari aliran sungai. Kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya akan terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai kemudian membuat aliran sungai ini ikut tercemar. Hal inilah yang membuat ST 4 tetap terdeteksi adanya Hg.
4. Konsentrasi hg pada air sungai masih tergolong belum terlalu parah yang berarti bahwa air sungai masih aman untuk ekosistem kehidupan di perairan tersebut bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan, namun keberadaan Hg tersebut juga tidak bisa dianggap sepele juga karena dikhawatirkan semakin hari kandungannya akan semakin banyak yang nantinya akan merusak dan membuat air sungai tersebut menjadi tidak baik lagi untuk ekosistem yang ada.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Dengan cara memberi arahan dan juga informasi kepada masyarakat mengenai dampak negative yang dapat ditimbulkan oleh limbah logam berat apabila dikonsumsi oleh manusia dan dapat mengancam kesehatan manusia.
18_A.4
BalasHapusJawaban :
1. Yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Di salah satu sungai yang berada dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yaitu pada ST1 memiliki H’ sebesar 2,52 yang memiliki status perairan yang tergolong perairan belum tercemar. Pada ST2 memiliki H’ sebesar 1.98 yang memiliki status perairan yang tergolong perairan tercemar ringan. Pada ST3 memiliki H’ sebesar 1.26 yang memiliki status perairan yang tergolong perairan tercemar sedang. Pada ST4 memiliki H’ sebesar 1.49 yang memiliki status perairan yang tergolong perairan tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di hilir sungai di mana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Konsentrasi Hg yang terdeteksi dapat dikatakan tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan, karena konsentrasi Hg dalam kadar berapapun akan mengganggu pertumbuhan biota air maupun makhluk hidup lainnya, sehingga akan mengganggu ekosistem air dan berapapun jumlah kadar Hg bisa menyebar dengan mudah mengikuti arus air sungai.
5. Dari hasil yang didapatkan dalam penelitian ini dapat kita lihat keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan maka semakin rendah keragaman jenis mikroalga di dalamnya dan sebaliknya, jika semakin rendah konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan maka akan semakin tinggi pula keanekaragaman jenis mikroalga yang ditemukan pada perairan tersebut.
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini adalah berusaha menegurnya dengan baik dan menjelaskan kepadanya apa yang akan menjadi dampak dari perbuatannya itu. Apabila ia tidak mengindahkan hal tersebut dan mengulanginya maka saya akan melaporkannya ke pihak yang berwajib.
20_A_4
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga adalah karena merkuri (Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun. Terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga karena adanya kandungan logam yang cukup tinggi pada perairan sehingga menghambat pertumbuhan mikroalga. Seperti pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga ialah pada ST1 statusnya tergolong belum tercemar (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 2,52. Pada ST2 statusnya tergolong tercemar ringan (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,98. Pada ST3 statusnya tergolong tercemar sedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,26. Pada ST4 statusnya tergolong tercemar bsedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,49
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan adanya aliran arus sehingga memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus, hingga kebagian hilir sungai dan membuat aliran sungai ini ikut tercemar. Hal inilah yang menyebabkan pada ST 4 tetap terdeteksi adanya Hg.
4. Menurut saya tidak, akan tetapi secara keseluruhan konsentrasi hg pada air sungai masih tergolong belum terlalu parah yang berarti bahwa air sungai masih aman untuk ekosistem kehidupan di perairan tersebut bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan, namun keberadaan Hg tersebut juga tidak bisa dianggap sepele juga karena dikhawatirkan semakin hari kandungannya akan semakin banyak yang nantinya akan merusak dan membuat air sungai tersebut menjadi tidak baik lagi untuk ekosistem yang ada.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg sangat berpengaruh terhadap keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang terdapat dilingkungan tersebut yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga akan semakin sedikit atau menurun. Hal ini sesuai dengan data pada ST3, dengan konsentrasi Hg 6,54.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 13 dan indeks keragaman sebanyak 1,26. Begitupun sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg di perairan, maka akan semakin tinggi dan banyak kelimpahan dan keragaman mikroalga. Hal ini sesuai dengan data pada ST1, dengan konsentrasi Hg 4,29.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 80 dan indeks keragaman sebanyak 2,52
6. Hal pertama yang akan saya lakukan untuk menyikapi sikap pelaku pencemar yang sengaja mengabaikan dampak negatif penggunaan Hg adalah dengan memberikan informasi atau edukasi dan mengingatkan kembali dengan tegas terkait dampak negatif dan bahaya Hg bagi kesehatan dan lingkungan. Menyampaikan bahwa kerugian yang ditimbulkan dari tindakannya bukan hanya dirasakan oleh satu individu tetapi berdampak buruk bagi orang-orang disekitarnya, lingkungan dan kehidupan organisme lainnya. Saya juga akan berusaha untuk berdiskusi dan memberikan peringatan dengan hati-hati terkait sikap mempengaruhi yang dilakukan pelaku pencemaran, menyampaikan bahwa hal tersebut jelas salah. Jika cara diatas tidak berhasil, maka tindak selanjutnya adalah melaporkan pada pihak yang berwenang dalam mengatasi permasalahan lingkungan.
19_4.A
BalasHapus1. Yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah jumlah kandungan logam di perairan tersebut.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga bahwasanya menunjukkan perairan belum tercemar. Pada ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Kemudian ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Untuk ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Begitu pula pada ST4 juga tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan arus dari sungai. ST4 ini merupakan hilir dari pada perairan, bersamaan dengan aliran airlah hg tersebut mengalir dan terbawa menuju ST4 maka dari itulah meskipun ST4 merupakan area Non PESK tetap ditemukan adanya kandungan hg.
4. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg pada perairan maka semakin rendah keragaman mikroalga di perairan tersebut. Hal ini dikarena konsentrasi Hg yang tinggi dapat membuat lingkungan menjadi tercemar dan membuat mikroalga tak dapat hidup diperairan tersebut.
5. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini ialah sebisa dan semaksimal mungkin berupaya memberikan informasi, mengedukasi dan mengajak orang tersebut untuk menjaga kelestarian perairan yang bebas dari bahaya merkuri. Apabila cara saya ini masih kurang efektif untuk menghentikan tindakan orang tersebut, maka saya akan melaporkan tindakan orang tersebut kepada pihak yang berwenang agar memberikan efek jera kepada orang tersebut.
02_A.4
BalasHapus1.Yang menjadi penyebab penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yaitu karena kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK.
2.Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
•Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
•Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
•Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
•Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3.Karena adanya pengaruh faktor lingkungan tadi yaitu aliran sungai, sebab aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan lokasi ST4 ini merupakan hilir sungai yang merupakan tempat ujung bermuaranya aliran arus sungai yang dibawa dari hulu sungai. Sehingga pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK.
4.Tidak,karena Konsentrasi Hg tidak aman dalam kadar berapapun,karena akan mengganggu pertumbuhan biota air maupun makhluk hidup lainnya, sehingga akan mengganggu ekosistem air dan berapapun jumlah kadar Hg bisa menyebar dengan mudah mengikuti arus air sungai.
5. pada hasil penelitian,keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin tinggi konsentrasi Hg pada perairan maka semakin dikit atau rendah keragaman mikroalga di perairan tersebut karena menunjukkan konsentrasi Hg yang tinggi dapat membuat lingkungan tercemar dan membuat sedikit mikroalga yang ada pada perairan tersebut. dan begitupun juga sebaliknya.
6. Yang harus saya lakukan yaitu berusaha memberikan informasi yang benar mengenai dampak buruk pencemaran Hg terhadap lingkungan yang akan mengganggu kesehatan masyarakat dan juga dapat mengancam keanekaragaman organisme lainnya sehingga masyarakat bisa bersikap lebih bijak dalam bertindak.
12_4.A
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga dikarenakan kandungan logam yang tinggi serta yang berada di wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK. Dan terindikasi tercemar limbah Hg.
2. Status kualitas perairan pada ST1(Hulu non-PESK) tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52. Kemudian untuk Status kualitas perairan pada ST2(Low-PESK) tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3(High-PESK) tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4(Hilir-Non PESK)tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan pada ST4 adalah daerah hilir sungai, sehingga memungkinkan kontaminasi hg yang terbawa ke aliran sungai hingga ke hilir sungai.
4. Tidak, karena dibeberapa titik sungai Hg nya tergolong tinggi dan akan ada kemungkinan terus menerus bertambah akibat aktivitas PESK dan pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin kecil dan rendah keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga pada perairan tersebut.
6. Kita harus memberikan pemahaman lebih atau edukasi terkait dampak yang berbahaya tersebut, selain itu kita juga bisa meminta pihak yang lebih paham masalah tersebut untuk memberikan pemahamn lebih bagi orang orang yang masih bersikap apatis.
20_B.4
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang menghambat pertumbuhan mikroalga. Wilayah yang dekat dengan aktivitas PESK juga dapat menjadi penghambat pertumbuhan mikroalga.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain: Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 yang berarti tergolong perairan yang belum tercemar. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 berarti tergolong dalam perairan yang tercemar ringan. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 berarti tergolong perairan yang tercemar sedang. Dan pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 berarti tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST 4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena arus dari sungai ST4 ini masih merupakan hilir dari pada perairan sungai, daerah hilir sungai ini merupakan ujung akhir dari aliran sungai. Aliran arus di sungai ini membuat partikel Hg bergerak mengikuti arus, yang menyebabkan kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya akan ikut terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai, hal ini lah yang membuat sungai ST 4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK.
4. konsentrasi hg air sungai tergolong kedalam kategori yang belum terlalu tinggi/parah, tetapi tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan. Dikarenakan pencemaran Hg di perairan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. hal ini akan berdampak membahayakan ekosistem perairan karena dapat menurunkan keragaman jenis didalamnya.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dibuktikan dengan membandingkan konsentrasi Hg di setiap stasiun pengamatan dengan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di sungai. Konsentrasi Hg yang tinggi dapat membuat lingkungan tercemar dan mikroalga yang ada pada perairan tersebut akan semakin sedikit, karena semakin tinggi konsentrasi Hg di suatu perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil, begitupula sebaliknya.
6. Cara saya menyikapi kondisi seperti ini adalah dengan, berbicara dengan pelaku pencemar secara baik dan sopan menjelaskan dampak negatif penggunaan Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Setelahnya mengajak dan mengedukasi orang tersebut untuk menjaga kelestarian perairan agar bebas dari bahaya merkuri, memberitau oknum ataupun warga setempat tentang bahaya merkuri terhadap lingkungan. JIka cara tersebut belum berhasil dan ia mengulangi tindakannya maka tindak selanjutnya adalah melaporkan pada pihak yang berwenang dalam mengatasi permasalahan lingkungan.
22_B.4
BalasHapus1. Yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga ialah kandungan logam yang tinggi dalam suatu perairan tersebut contohnya yaitu pada Hg yang dapat membuat mikroalga mengalami penurunan drastis.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga di antaranya; a). Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 maka kualitas perairan masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b). Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
c). Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
d). Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK, mengapa demikian karna pada ST4 ini merupakan bagian stasiun yang terletak pada hilir, dan ini merupakan salah satu faktor yang memengaruhinya, karna besar kemungkinan air dari hulu yg telah tercemar ini tadi membawa Hg-nya ke perairan di bagian hilir.
4. Menurut saya pribadi konsentrasi Hg yang terdeteksi ini masih sedikit aman hal ini bisa di buktikan dengan data yang tertera yaitu rata-rata pada ST-nya ini masih tercemar ringan dan sedang, namun bukan berarti ini aman jika terus berlanjut, maka dari itu sebaiknya Hg pada perairan itu tida di sepelekan namun harus di tindak lanjuti, karna apabila tidak di tindak lanjuti maka tentunya Hg akan terus bertambah dan tentunya ekosistem perairan akan terganggu.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ini dapat di lihat pada perbandingan stasiun mulai dari ST1-ST4, di mana semakin tinggi konsentrasi Hg pada perairan maka tingkat keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga akan semakin sedikit, begitupun sebaliknya semakin rendah konsentrasi Hg pada perairan maka tingkat keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga akan semakin tinggi. Urutan kelimpahan mulai dari tertinggi yaitu ST1: 80, ST4: 43, ST2: 16 dan ST3 : 13.
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini ialah pertama-tama saya akan membicarakan hal ini pada sang pelaku terlebih dahulu yakni mengenai parahnya dampak negatif dari tindakannya, jika pelaku merespon baik dan melakukan tindakan positif maka hal itu sudah cukup, namun jika pelaku tidak mau di ajak bicara secara baik-baik serta melakukan tindakan apapun maka kemungkinan besar saya akan menyerahkan ataupun melaporkan permasalahan ini kepada pihak yang lebih wajib.
05_4.A
BalasHapus1. Adanya pencemaran lingkungan perairan oleh limbah Hg.
2. Air di ST1 tergolong belum tercemar limbah Hg (kualitas sangat baik), ST2 tergolong tercemar ringan (kualitas cukup baik), ST3 dan ST4 tergolong tercemar sedang (kualitas kurang baik).
3. ST4 terindikasi Hg sebab merupakan hilir, di mana air-air yang terindikasi dari ST1-ST3 mengalir ke ST4 dan mencemarinya.
4. Tidak, sebab konsentrasi Hg dapat terus meningkat apabila akar permasalahannya tidak diselesaikan dan adanya faktor-faktor lain seperti faktor lingkungan yang dapat meningkatkan konsentrasi Hg.
5. Semakin rendah konsentrasi Hg, semakin tinggi angka kelimpahan mikroalga.
6. Sikap saya tunjukkan ialah dengan memberikan informasi terkait bahaya limbah Hg secara pelan-pelan dan tidak terkesan menggurui namun tegas. Mengajak bersama-sama mendiskusikan pengelolaan limbah yang lebih baik untuk menghindari terjadi pencemaran terus-menerus, dan melakukannya upaya-upayanya bersama-sama.
05_B_4
BalasHapus1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah karena kandungan logam yang tinggi dalam perairan. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. Berdasarkan status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, diantaranya yaitu :
a. Status kualitas perairan pada ST1 tergolong belum tercemar, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 2,52.
b. Kemudian status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,98.
c. Selanjutnya status kualitas perairan pada ST3 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,26.
d. Dan status kualitas perairan pada ST4 tergolong tercemar sedang, memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena, ST4 berada di bagian hilir sungai. Aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Tidak. Menurut saya konsentrasi Hg yang terdeteksi tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan. Hal ini karena seberapa kecil atau besarnya konsentrasi Hg yang terdeteksi maka akan berbahaya bila tercemar pada semua organisme di ekosistem perairan. Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi dan bioakumulasi, sehingga dapat menyebabkan bahaya pada semua organisme di ekosistem perairan karena tercemar Hg.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Semakin tinggi konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan maka semakin rendah keragaman jenis mikroalga di dalamnya. Sebaliknya, jika semakin rendah konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan maka akan semakin tinggi pula keanekaragaman jenis mikroalga yang ditemukan pada perairan tersebut.
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang yang sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang disekitarnya untuk bersikap apatis terhadap masalah ini adalah
dengan melakukan sosialisasi mengenai tentang pengolahan limbah berbahaya dan efek yang ditimbulkan ketika limbah berbahaya mencemari perairan. Selain itu mengajak orang lain untuk bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan sekitar.
1_B. 4
BalasHapus1. Berdasarkan data yang didajikan diatas, Hal yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah karena di tempat tersebut terdapat kandungan logam yang tinggi dalam perairan tersebut, hal ini akan menghambat pertumbuhan mikroalga sehingga keanekaragamannya akan menurun.
2. dari data yang dipeoleh dari hasil penenlitian penulis materi diatas, dapat dilihat bahwa: Pada ST1 tergolong belum tercemar, karena memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 2,52. Kemudian status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas sedang dengan H' sebesar 1,98. Selanjutnya Status kualitas perairan pada ST3 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang H' sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tercemar sedang, dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Karena stasiun 4 yang merupakan hilir dari sungai tersebut, meskipun tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir ini telah terkontaminasi oleh air yang terbawa dari hulu sungai yang mana air ini telah melawati area-area PESK yang berarti bahwa air ini juga membawa Hg dari daerah sungai tersebut yang memungkinkan terdapat dan terkandung juga pada area hilir sungai tersebut. Kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya akan terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai kemudian membuat aliran sungai di hilirnya ikut tercemar.
4. Tidak aman, karena logam berat adalah zat yang sangat berbahaya dan dapat menjadi ancaman yang nyata bagi makhluk hidup yang terkontaminasi, efek dari logam berat adalah efek permanen sehingga kontaminasi dengan logam berat harus sangat dihindari baik oleh mikroba air maupun makhluk hidup lainnya, akan tetapi pada area ini kandungan logam berat Hg belum mencapai titik terparah, hal ini dapat kita sandingkan dengan data yang diperoleh dari stasiun 3 yang merupakan stasiun yang paling tercemar dan tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut sudah terancam ekosistem perairannya. jika sudah tercemar baik ringan ataupun sedang maka perairan tersebut tetap saja sudah berbeda dengan lingkungan sehat yang alami untuk organisme yang hidup di dalamnya dan jika dibiarkan hal ini akan berbahaya karena konsentrasi Hg akan terus bertambah dan akan mengganggu pertumbuhan biota air maupun makhluk hidup lainnya, sehingga akan mengganggu ekosistem air dan berapapun jumlah kadar Hg bisa menyebar dengan mudah mengikuti arus air sungai.
5. Antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ada keterkaitan yaitu, berdasarkan hasil studi kasus yang sudah dilakukan didapatkan hasil Pada ST1 yang memiliki kadar Hg paling rendah (4,29.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling tinggi, Sementara pada ST3 yang memiliki kadar Hg paling tinggi (6,54.10-4) memiliki keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang paling rendah dari ketiga ST. Sehingga, kadar konsentrasi Hg pada suatu wilayah perairan dapat menentukan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada pada lokasi tersebut.
6. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengedukasi, memberikan penjelasan yang mudah dimengerti, memberikan informasi yang jelas tentang bahayanya merkuri terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. agar masyarakat sekitar dapat lebih bijak dan paham mengenai lingkungannya. namun Jika pelaku pencemar dengan sengaja tetap mengabaikan peringatan dan juga edukasi yang telah diberikan maka disinilah tugas dari pihak pemerintah yang berwenang untuk menyelesaikan hal ini secara hukum yang mendasari negeri ini, dan diharapkan pelalu dapat diadili dengan seadil-adilnya.
24_B_4
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Pada sungai yang berada dekat dengan area PESK yang terindikasi tercemar limbah Hg, keragaman jenis dan kelimpahan individu spesies mikroalga mengalami penurunan yang drastis.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga ialah pada ST1 statusnya tergolong belum tercemar (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 2,52. Pada ST2 statusnya tergolong tercemar ringan (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,98. Pada ST3 statusnya tergolong tercemar sedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,26. Pada ST4 statusnya tergolong tercemar bsedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan ST4 adalah hilir dari sungai tersebut, walaupun tidak ada aktivitas PESK tetapi daerah hilir akan terkontaminasi oleh air yang terbawa arus sungai dari hulu dan air itu juga telah melawati area-area PESK, hal itu memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan stasiun 4 tetap terdeteksi Hg.
4. Menurut saya, apabila masih terdapat konsentrasi Hg yang terdeteksi itu tetap tergolong tidak aman untuk ekosistem di perairan. Hal ini dikarenakan adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak kepada kehidupan organisme yang lain karena berkaitan dengan rantai makanan yang dimana mulai dari hewan yang ada di sungai tersebut seperti ikan jika manusia memakan ikan tersebut maka otomatis akan berdampak juga kepada manusia
5. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka keragaman dan kelimpahan mikroalga akan semakin sedikit. Sebaliknya jika semakin rendah konsentrasi Hg diperairan, maka akan semakin tinggi dan banyak keragaman dan kelimpahan mikroalganya.
6. Menyuarakan informasi berupa pemahaman bersama tentang dampak negatif penggunaan Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Kita dapat menyampaikan informasi yang valid dan faktual tentang bahaya merkuri, serta mengajaknya untuk mempertimbangkan dampak tindakannya pada orang lain dan lingkungan sekitarnya. Jika pelaku pencemar masih bersikeras untuk mengabaikan bahaya penggunaan Hg, kita dapat mengajaknya untuk berdiskusi dengan ahli lingkungan atau dokter tentang dampak pencemaran merkuri dan cara untuk mengurangi risiko pencemaran. Kita juga dapat meminta dukungan dari organisasi lingkungan untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif dan membantu dalam menyelesaikan masalah ini.
08_B.4
BalasHapus1. Penurunan dan kelimpahan mikroalga disebabkan rusaknya ekositem mikroalga karena adanya kandungan merkuri(Hg) di suatu perairan karena peningkatan aktivitas PESK. Mikroalga umumnya membutuhkan sejumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya. Namun, kandungan logam yang tinggi dalam perairan justru dapat menghambat pertumbuhan mikroalga (Noerdjito, 2019)
2. Berdasarkan stasiun pengamatan mikroalga, jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga ter
dapat 4 mcam stasiun yaitu stasiun 1(ST1), stasiun 2(ST2), stasiun 3(ST3), dan stasiun 4(ST4). Pada stasiun 1 termasuk dalam kategori belum tercemar karena memiliki indeks keanekaragaman(H') sebesar 2.52, ada stasiun 2 termasuk dalam kategori tercemar ringan karena memiliki indeks keanekaragaman(H') sebesar1.98, ada stasiun 3 termasuk dalam kategori tercemar sedang karena memiliki indeks keanekaragaman(H') sebesar 1.26, dan ada stasiun 4 termasuk dalam kategori tercemar sedang karena memiliki indeks keanekaragaman(H') sebesar 1.49.
3. Stasiun 4 atau daerah hilir sungai ini, merupakan ujung akhir dari aliran sungai. Aliran arus di sungai dapat memungkinkan partikel Hg yang berasal dari sisi sungai lain ikut bergerak mengikuti arus hingga menuju hilir sungai. Sehingga membuat aliran hilir sungai itu ikut tercemar.
4. Setiap harinya pasti kandungan konsentrasi Hg pada sungai akan terus bertambah selama aktivitas PESK masih tetap dilakukan. Jika sedikit saja kandungan konsentrasi Hg ini dikonsumsi oleh organisme apapun akan berpengaruh pada kesehatan tubuhnya, apalagi jika terdapat banyaknya kandungan Hg pada suatu organisme lain seperti ikan yang biasa kita konsumsi maka akan dapat menyebabkan keracunan hingga kematian manusia.
5. Semakin tinggi tingkat konsentrasi Hg pada suatu perairan, maka akan semakin rendah pula kelimpahan dan indek keanekaragaman suatu di mikroalga di perairan. Contohnya pada stasiun 3 yang memiliki konsentrasi Hg sebesar 6,52.10^-4, hanya memiliki kelimpahan sebesar 13 dan indeks keanekaragamannya 1,29.
6. Sikap saya terhadap keadaan tersebut ialah dengan melakukan penyuluhan mengenai dampak negatif dari aktifitas PESK kepada masyarakat, dan mengajak masyarakat agar menjaga lingkungan sekitar seperti perairan karena sebagian berperan dalam kehidupan masyarakat yang bertempat tingkat didaerah yang terdampak dari aktivitas negatif ini yang dapat sangat merugikan daerah.
15_A_4
BalasHapus1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga adalah karena merkuri(Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga ialah pada ST1 statusnya tergolong belum tercemar (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 2,52. Pada ST2 statusnya tergolong tercemar ringan (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,98. Pada ST3 statusnya tergolong tercemar sedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,26. Pada ST4 statusnya tergolong tercemar bsedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan adanya pengaruh faktor lingkungan tadi yaitu aliran sungai, sebab aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus dan lokasi ST4 ini merupakan hilir sungai yang merupakan tempat ujung bermuaranya aliran arus sungai yang dibawa dari hulu sungai.
4. Konsentrasi hg pada air sungai secara keseluruhan masih tergolong belum terlalu parah yang berarti bahwa air sungai masih aman untuk ekosistem kehidupan di perairan tersebut bahkan stasiun 3 yang notabene adalah stasiun yang paling tercemar masih tergolong kedalam tercemar sedang yang berarti bahwa sungai tersebut masih aman untuk ekosistem perairan, namun keberadaan Hg tersebut juga tidak bisa dianggap sepele juga karena dikhawatirkan semakin hari kandungannya akan semakin banyak yang nantinya akan merusak dan membuat air sungai tersebut menjadi tidak baik lagi untuk ekosistem yang ada.
5. Konsentrasi Hg dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam suatu ekosistem. Merkuri (Hg) adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam tubuh organisme, termasuk mikroalga. Ketika konsentrasi Hg di lingkungan meningkat, hal ini dapat menyebabkan penurunan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap toksisitas Hg dapat mati atau mengalami penurunan kelimpahan, sedangkan mikroalga yang lebih toleran terhadap Hg mungkin akan mendominasi komunitas mikroalga.
6. Menurut saya, dengan cara memberikan informasi yang jelas tentang bahayanya merkuri terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Jika pelaku pencemar mengabaikan efek bahaya penggunaan Hg, diskusi lebih lanjut harus diatur dengan ahli lingkungan dan orang yang berwenang sehingga efek paparan merkuri terhadap pencemaran dapat dijelaskan secara detail.
10_B. 4
BalasHapus1. Hal yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga pada suatu perairan adalah adanya kandungan logam berat yang tinggi dalam perairan tersebut.
2. Berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan yaitu antara lain; Status kualitas perairan pada ST1 tergolong bagus dan belum tercemar dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas mikroalga tergolong sedang karena memiliki indeks keanekaragaman (H’) sebesar 2,52. Status kualitas perairan pada ST2 tergolong tercemar ringan dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas mikroalga tergolong sedang karena memiliki indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,98. Status kualitas perairan pada ST3 tergolong tercemar sedang dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas mikroalga tergolong sedang karena memiliki indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,26. Status kualitas perairan pada ST4 tergolong tercemar sedang dengan tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas mikroalga tergolong sedang karena memiliki indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,49.
3. Area ST4 masih terdeteksi Hg karena area tersebut berada pada hilir sungai, dimana kontaminasi Hg pada aliran sungai sebelumnya akan ikut terbawa mengikuti arus hingga kebagian hilir sungai dan membuat aliran sungai ini ikut tercemar.
4. Menurut saya tidak aman. Karena meskipun secara keseluruhan konsentrasi Hg pada berberapa titik tidak terlalu tinggi, namun keberadaan Hg dalam suatu perairan dapat merusak ekosistem perairan tersebut. Pencemaran Hp di perairan ini masih akan terus bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Hal ini tentu akan menyebabkan sistem ekosistem perairan akan terganggu.
5. Semakin rendah konsentrasi Hg maka akan semakin tinggi tingkat keanekaragaman dan kelimpahan mikroalga. Sebaliknya, semakin tinggi konsentrasi Hg maka akan semakin rendah tingkat keanekaragaman dan kelimpahan mikroalga dalam suatu perairan.
6. Cara yang mungkin akan saya lakukan menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg yaitu memberikan informasi secara jelas mengenai bahaya dari merkuri akibat dari tindakannya untuk orang lain dan juga lingkungan sekitar mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan Hg terhadap kesehatan. Selanjutnya dapat dilakukan sosialisasi juga terhadap masyarakat agar dapat ikut mencegah adanya perbuatan tersebut dan tidak mudah terpengaruh dengan sikap yang menyebabkan pencemaran tersebut.
1. Penyebab penurunan kelimpahan mikroalga adalah karena merkuri (Hg) yang tidak tertangani dengan baik, penggunaan merkuri ini sangat banyak digunakan salah satunya adalah untuk menambang emas perlu adanya merkuri untuk mengikat emas tersebut, lalu dengan adanya proses perindustrian yang menghasilkan limbah yang mengandung merkuri yang juga turut dibuang ke perairan tanpa adanya proses terlebih dahulu hal ini adalah penyebab utama mengapa kelimpahan mikroalga menurun.
BalasHapus2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, antara lain:
a. Pada ST 1 (Hulu-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 2,52 masih tergolong perairan yang belum tercemar.
b. Pada ST 2 (Low-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 tergolong perairan yang tercemar ringan.
c. Pada ST 3 (High-PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,26 tergolong perairan yang tercemar sedang.
d. Pada ST 4 (Hilir-Non PESK), dengan indeks keanekaragaman (H’) 1,49 tergolong perairan yang tercemar sedang.
3. Pada ST 4 tetap terdeteksi Hg walaupun merupakan are Non PESK, Karena ST 4 merupakan daerah hilir sungai, daerah ini merupakan akhir dari aliran sungai. Kontaminasi Hg dari aliran sungai sebelumnya akan terbawa oleh arus hingga kebagian hilir sungai, hal ini yang membuat aliran sungai di hilir ikut tercemar oleh kandungan merkuri atau logam berat.
4. Menurut saya, konsentrasi Hg yang terdeteksi tetap tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan. Hal ini dikarenakan adanya pencemaran Hg di perairan ini masih akan bertambah seiring berjalannya waktu dan akan terus meningkat jika tidak dilakukan proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu. Dampak yang terjadi dengan adanya peningkatan konsentrasi Hg ini tidak hanya terjadi pada mikroalga saja, tetapi juga akan berdampak pada kehidupan organisme lain karena berkaitan dengan rantai makanan atau jaring makanan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat dilihat dengan membandingkan konsentrasi Hg di setiap stasiun pengamatan dengan kelimpahan dan keragaman jenis mikroalga di sungai. Dimana semakin tinggi konsentrasi Hg di perairan, maka kelimpahan dan keragaman mikroalga akan semakin sedikit atau semakin kecil. Hal ini dapat dilihat pada ST 3, dengan konsentrasi Hg 6,54.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 13 dan keragamannya sebanyak 1,26. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg di perairan, maka akan semakin tinggi dan banyak kelimpahan dan keragaman mikroalga. Hal ini dapat dilihat pada ST 1, dengan konsentrasi Hg 4,29.10-4, memiliki kelimpahan mikroalga sebanyak 80 dan keragamannya sebanyak 2,52.
6. Menurut saya, Cara menyikapinya adalah dengan memberikan nasehat atau teguran kepada pelaku pencemar, mengadakan sosialisasi tentang bahaya pembuangan limbah Hg ke perairan, melaporkan kepada pihak yang berwajib dan memberikan sanksi kepada pelaku pencemar apabila masih melakukannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sehingga pelaku pencemar akan jera dan dengan harapan pelaku akan menjadi sadar dengan perbuatannya.
Terima kasih atas semangat belajarnya. Sebagian besar jawaban rekan-rekan sekalian sudah sangat baik, hanya saja saya akan menambahkan sedikit penjelasan agar jawaban semakin spesifik, khususnya pada soal nomor 1 dan 4.
BalasHapusuntuk soal nomor 1, merujuk kepada data yang disajikan, yang berhubungan dengan terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah peningkatan konsentrasi Hg di Perairan serta peningkatan intensitas aktivitas PESK, sehingga menghasilkan limbah yang semakin banyak yang selanjutnya dibuang ke perairan.
Adapun untuk soal no.4, berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001, konsentrasi yang terukur masih tergolong aman (< 0,001 mg/L). Namun dengan adanya penurunan yang signifikan pada keragaman dan kelimpahan mikroalga sejalan dengan peningkatan konsentrasi Hg terukur, maka konsentrasi tersebut dapat diindikasikan tetap berbahaya bagi kehidupan biota perairan, khususnya bagi mikroalga.
1. Masuknya limba merkuri (Hg) kedalam perairan. Penurunan tingkat keragaman dan kelimpahan mikroalga sejalan dengan peningkatan aktivitas PESK yang menyebabkan peningkatan jumlah limbah yang mengandung merkuri (Hg) diperairan.
BalasHapus2. Menurut hasil sumber data primer yang hasil penelitian pada sungai x, diketahui bahwa stasiun 1 yaitu Hulu tidak adanya aktivitas PESK berada pada indeks keanekaragaman 2,52 yang artinya pada hulu sungai x masih belum tercemar. Pada daerah stasiun 2 terdapat aktivitas PESK berada pada indeks keanekaragaman 1,98 yang mengartikan bahwa pada daerah stasiun 2 sungai x sudah tercemar ringan. Pada stasiun 3 juga sudah terdapat aktivitas PESK yang berada pada indeks keanekaragaman 1,26 yang menandakan bahwa pada area tersebut sudah tercemar sedang oleh logam berat. Namun, pada stasiun 4 tidak adanya aktivitas PESK berada diindeks keanekaragaman 1,49 dimana daerah stasiun 4 ini juga sudah tercemar sedang.
3. Deteksi merkuri (Hg) dalam perairan, meskipun merupakan area non-pesisir (non-PESK), bisa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
Merkuri adalah unsur kimia yang dapat ditemukan secara alami dalam lingkungan. Beberapa sumber alam yang dapat melepaskan merkuri ke dalam perairan termasuk vulkanik, erosi tanah, dan dekomposisi bahan organik. Oleh karena itu, bahkan di perairan yang bukan merupakan zona pesisir, merkuri dapat ada dalam kadar yang rendah karena sumber alam ini. Aktivitas manusia seperti pertambangan emas, industri, dan pembuangan limbah dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi merkuri di perairan. Limbah dari industri atau pertambangan yang mengandung merkuri bisa mencemari sungai, dan sungai ini akhirnya mengalir ke perairan non-PESK. Merkuri juga dapat diangkut oleh air dari satu tempat ke tempat lain. Ini berarti bahwa merkuri yang dilepaskan di satu area dapat diangkut oleh aliran air dan akhirnya mencapai perairan non-PESK. Dalam perairan, merkuri dapat mengalami proses kimia dan biologis yang kompleks. Ini termasuk transformasi merkuri menjadi metilmerkuri, yang merupakan bentuk yang sangat beracun dan dapat terakumulasi dalam organisme hidup. Organisme di dalam perairan, termasuk ikan, dapat mengakumulasi merkuri dari perairan dan makanan yang mereka konsumsi, sehingga menghasilkan deteksi merkuri dalam perairan tersebut.
4. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) nilai ambang batas konsentrasi Hg perairan sebesar 0,001 mg/L yang juga merujuk pada U.S Evironmental Protection Agency (US EPA/EPA) sebesar 0,00094 mg/L. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 Tahun 2021 Lampiran VI adalah <0,002 mg/L. dari hasil pengujian pada sungai x diketahui konsentrasi Hg berada di angka 4,29.10-4 hingga 6,54.10-4. Sehingga dapat dikatakan bahwa konsentrasi Hg yang terdeteksi masih tergolong aman untuk ekosistem perairan.
5. Penurunan tingkat keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga sejalan dengan peningkatan aktivitas PESK yang menyebabkan peningkatan jumlah limbah yang mengandung merkuri (Hg) diperairan. Semakin besar kandungan konsentrasi Hg diperairan maka akan semakin menurun tingkat keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga.
6. Menyikapi seseorang yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan merkuri (Hg) dan bahkan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini bisa menjadi tantangan. Terdapat beberapa pendekatan yang dapat kita lakukan dalam situasi ini; Salah satu langkah pertama adalah mencoba memberikan pendidikan dan informasi yang akurat tentang dampak negatif penggunaan merkuri. Kita dapat berbagi data ilmiah dan fakta tentang bagaimana merkuri dapat merusak lingkungan, kesehatan manusia, dan organisme air. Tunjukkan bukti-bukti konkrit tentang dampaknya. Cobalah untuk berbicara dengan pelaku pencemar dengan sikap empati dan pemahaman. Tanyakan alasannya untuk mengabaikan dampak negatifnya. Beberapa orang mungkin kurang memahami konsekuensi atau merasa bahwa masalah ini tidak relevan bagi mereka. Dengan berbicara dengan cara yang empatik, Kita dapat membantu mereka memahami pentingnya masalah ini. Ajak mereka untuk berkolaborasi dalam upaya mengurangi penggunaan merkuri atau mengambil tindakan positif untuk mengatasi masalah pencemaran. Terkadang, melibatkan mereka dalam solusi yang konstruktif dapat merubah sikap mereka. Cobalah untuk membawa pelaku pencemar ke dalam kelompok atau komunitas yang peduli dengan lingkungan. Banyak kelompok lingkungan bekerja untuk mengatasi masalah pencemaran merkuri. Bergabung dengan kelompok semacam itu bisa membantu mereka memahami lebih banyak tentang dampak negatif dan bergaul dengan orang-orang yang memiliki pandangan yang sama. Jika pendekatan-pendekatan di atas tidak berhasil, kita mungkin perlu mencari dukungan dari pihak berwenang atau organisasi lingkungan untuk mendorong peraturan dan kebijakan yang lebih ketat terkait penggunaan merkuri. Hal ini dapat membantu mengurangi dampak negatif merkuri secara lebih luas. Dalam beberapa kasus ekstrem di mana pelaku pencemar secara sengaja dan terus-menerus merusak lingkungan dan kesehatan manusia, pertimbangkan melaporkan perilaku tersebut kepada otoritas yang berwenang. Penting untuk diingat bahwa mengubah sikap seseorang bisa menjadi proses yang sulit dan memerlukan kesabaran. Namun, upaya untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang dampak negatif merkuri dan menginspirasi tindakan positif adalah langkah-langkah yang penting dalam melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
BalasHapus1. Hal yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga ialah adanya penurunan jumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya atau adanya peningkatan kandungan logam dalam perairan yang menghambat pertumbuhan mikroalga. Selain itu, hal ini dapat disebabkan oleh keberadaan sungai yang dekat dengan area PESK dan terindikasi tercemar limbah Hg sehingga keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga mengalami penurunan drastis pada area di wilayah dengan aktivitas PESK.
BalasHapus2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga ialah pada STI statusnya tergolong belum tercemar (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 2,52. Pada ST2 statusnya tergolong tercemar ringan (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,98. Pada ST3 statusnya tergolong tercemar sedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,26. Pada ST4 statusnya tergolong tercemar bsedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di hilir sungai di mana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Tidak, karena konsentrasi merkuri berdasarkan standar baku mutu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907/MENKES/SK/VII/2002 yaitu 0,001mg/L. Oleh karena itu, konsentrasi Hg pada 4 stasiun terdeteksi tidak tergolong aman untuk ekosistem perairan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ialah semakin berlimpah mikroalga semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi (peningkatan konsentrasi zat berbahaya di lingkungan saat zat tersebut melewati tingkat trofik berturut-turut dari rantai makanan dan jaring makanan) sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi (peningkatan konsentrasi racun berbahaya dalam suatu organisme).
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini ialah saya akan berusaha untuk berdiskusi dan memberikan informasi mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan Hg terhadap organisme perairan, lingkungan sekitar, bahkan kesehatan manusia sendiri dapat tergangu dengan mengonsumsi organisme perairan yang terdampak Hg di dalam tubuhnya. Selain itu, saya bisa melaporkan pelaku kepada pihak berwajib atas tindakannya sehingga pelaku dan masyarakat dapat bersikap lebih bijak dalam bersikap terhadap masalah.
1. Masuknya limbah Merkuri dan meningkatnya konsentrasi merkuri (Hg) di dalam perairan
BalasHapus2. Pada ST 1 (Non-PESK) perairan belum tercemar oleh limbah dikarenakan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga tergolong tinggi. Pada ST 2 (Low-PESK) kualitas perairan tercemar ringan. Hal ini dikarenakan terjadi penurunan yang drastis pada keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga. Pada ST 3 (High-PESK) penurunan keragaman jenis dan kelimpahan mikrogalga tidak terlalu signifikan dari ST 2, namun perairan termasuk pada pencemaran tingkat tinggi
3. Kemungkinan terjadi biomagnifikasi pada salah satu organisme dalam rantai makanan dari perairan tercemar yang masuk ke area Non PESK
4. Selagi konsentrasi Hg masih rendah maka ekosistem perairan masih tergolong aman, hal ini dikarenakan mikroalga sebagai produsen dalam ekosistem perairan membutuhkan sejumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya.
5. Semakin tinggi konsentrasi Hg dalam perairan, maka semakin sedikit keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga di perairan tersebut. Sebaliknya, semakin rendah konsentrasi Hg dalam perairan maka semakin banyak keragaman dan kelimpahan mikroalga yang ditemukan
6.Memberikan informasi yang akurat mengenai dampak negatif merkuri pada lingkungan dan kesehatan manusia. Informasi yang diberikan tentunya dengan menunjukkan bukti-bukti konkrit pencemaran merkuri yang telah menyebabkan kerusakan lingkungan atau masalah kesehatan manusia.
1. Beberapa faktor seperti perubahan suhu, pH, dan salinitas air, polusi, eutrofikasi, dan perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga. Selain itu Konsentrasi Hg yang tinggi di perairan disebabkan oleh masuknya limbah merkuri (Hg) dan peningkatan aktivitas PESK, yang menyebabkan peningkatan jumlah limbah yang mengandung Hg di perairan. Hal ini berdampak pada penurunan tingkat keragaman dan kelimpahan mikroalga di perairan.
BalasHapus2. Berdasarkan Tabel 1. Kelimpahan dan Keanekaragaman Mikroalga Hasil Temuan di Sungai X. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan pada indeks keanekaragaman mikroalga adalah ST 1 (Hulu-Non PESK) total H adalah 2,52, ST 2 (Low-PESK) total H adalah 1,98, ST 3 (High-PESK) total H adalah 1,26, dan ST 4 (Hilir-Non PESK) total H adalah 1,49. Hal ini menunjukan bahwa ST 1, ST 2, ST 3, ST4 berdasarkan perhitungan 1≤H’≤3 yaitu kelimpahan Mikroalganya sedang jika dilihat dari Intensitas aktivitas PESK per stasiun, dapat diartikan bahwa Sungai x ini sudah tercemar limbah Hg pada skala sedang.
3. ST 4 tetap terdeteksi Hg dikarenakan jumlah Indeks keanekaragaman (H’) berada pada angka yang ≤3, dimana angka ini menunjukan ketercemaran yang sedang. Hal yang menyebabkan Merkuri mencemari Sungai yang Non PESK dikarenakan merkuri dapat ikut mengalir terbawa air dari tempat yang melakukan PESK ke tempat yang non PESK
4. Konsentrasi Hg yang tergolong tidak aman pada ekosistem perairan bervariasi tergantung pada jenis organisme yang terkena dampak dan faktor-faktor lingkungan lainnya. Namun, umumnya konsentrasi Hg yang melebihi 0,1 mikrogram per liter dianggap berbahaya bagi organisme perairan dan dapat menyebabkan dampak negatif pada ekosistem perairan. Berdasarkan data yang sudah didapatkan dapat saya katakana bahwa konsentrasi Hg yang didapat sudah tergolong tidak aman bagi ekosistem perairan namun masih batas tingkat yang sedang, jika terus berlanjut pencemaran Hg makan tingkat tercemarnya pasti akan menyentuh ke tercemar berat
5. Konsentrasi Hg mempengaruhi keragaman dan kelimpahan mikroalga di perairan. Konsentrasi Hg yang tinggi beracun bagi mikroalga dan dapat menghambat pertumbuhan dan reproduksi mereka, serta mempengaruhi ketersediaan nutrien dan oksigen di perairan. Sebaliknya, konsentrasi Hg yang rendah mendukung kelimpahan dan keragaman mikroalga. Oleh karena itu, penting untuk memantau dan mengelola konsentrasi Hg di perairan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung kelimpahan dan keragaman mikroalga.
6. Untuk mengatasi masalah pencemaran Hg, dapat dilakukan tiga hal. Pertama, edukasi pelaku pencemar dan orang-orang di sekitarnya tentang dampak negatif penggunaan Hg dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Kedua, memperkuat regulasi dan penegakan hukum terkait penggunaan Hg dan pencemaran lingkungan. Ketiga, mempromosikan teknologi dan praktik yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan Hg dengan memperkenalkan alternatif yang lebih aman dan mempromosikan praktik yang lebih berkelanjutan.
1.Penyebabnya adalah merkuri atau Hg yang masuk ke dalam perairan atau sungai, sehingga jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga menurun.
BalasHapus2.ST1 statusnya belum tercemar, ST2 statusnya tercemar ringan, ST3 statusnya sudah tercemar, dan ST4 statusnya tercemar sedang.
3.Merkuri (Hg) dapat terdeteksi di area yang bukan merupakan kawasan PESK atau non PEKS. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti : pencemaran lingkungan luas, perpindahan melalui udara dan air, sumber pencemaran dari luar wilayah, penggunaan merkuri diberbagai sektor,dan pengangkutan limbah dan debu.
4.Untuk menilai apakah konsentrasi merkuri (Hg) yang terdeteksi di suatu ekosistem perairan masih aman atau tidak, perlu mempertimbangkan standar keamanan yang telah ditetapkan oleh lembaga-lembaga kesehatan dan lingkungan setempat, nasional, atau internasional.
5.Keterkaitan antara konsentrasi merkuri (Hg) dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam ekosistem perairan dapat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Peran merkuri terutama terkait dengan toksisitasnya terhadap mikroalga dan interaksi dengan rantai makanan di dalam ekosistem. Hubungannya berbanding terbalik, Semakin tinggi konsentrasi hg maka akan semakin menurun tingkat keragaman mikroalga dan begitupun sebaliknya.
6.Sikap terhadap orang yang sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan merkuri (Hg) haruslah didasarkan pada edukasi, kesadaran, dan upaya untuk mempromosikan perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
1. mikroalga membutuhkan logam untuk pertumbuhan dan metabolism, tetapi kandungan logam yang berlebih malah dapat menghambat perumbuhan mikroalga tersebut, jadi yang menyebabpakan penurunan mikroalga karena kandungan logan yang terlalu tinggi diperairan.
BalasHapus2. Dapat terlihat dari table stasiun yang jauh dari area PESK atau ST1 (Hulu-Non PESK) memiliki keanekaragaman dan kelimpahan mikroalga paling baik atau paling banyak karena tidak tercemarnya sungai tersebut, sedangkan diarea yang dekat PESK yang sudahtercemar ringan, sedang dan sangat memiliki keanekaragaman dan kelimpahan sedikit. ST1 (Hulu-Non PESK) tidak tercemar, ST2 (Low-PESK) tercemar sedikit, ST3 (High-PESK) dan ST4 (Hilir- Non PESK) tercemar sedang
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK kerena ST4 merupakan bagian hilir dimana Adanya aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus yang membuat ST4 non PESK menjadi terdapat kandungan hgnya.
4. Konsentrasi Hg yang terdeteksi masih tergolong aman untuk ekosistem perairan Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Hg pada air sungai masih sesuai dengan Nilai Ambang Batas (NAB) yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 kelas II tentang Pengelolaan Kualitas Baku Mutu Air yaitu 0,002 mg/L. Jika diatas itu maka dapat membahaykan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin sedikit hg yang terkandung makan semakin berlimpah dan beranekaragan juga mikro alga didalam perairan tersebut, dan sebaliknya perairan yang tercemar hg membuat mikroalga didalamnya semakin sedikit dan jenisnya sedikit pila.
6. Saya akan menegur dengan baik baik, jika masih memungkinkan, saya akan memberi contoh langsung didepanya bagaimana cara menjaga lingkungan dari hal yang kecil sepertimembuang sampah pada tempatnya, jika perlu saya akan menunjukan peristiwa alam yang terjadi akibat perilaku apaatis terhadap lingkungan sekitar bahwasalnya prilaku buruk walau kecil akan sangat berdampak dimasa yang akan dating.
1. Penyebab terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga, yaitu masuknya kimbah merkuri (Hg) kedalam perairan. Lalu penyebabnya juga terjadi akibat perairan dekat dengan aktivitas PESK
BalasHapus2. Status kualitas perairan Sungai X menurut data yang telah diamati dengan ST1 Indeks keanekaragamannya yaitu 2,52(non PESK), lalu ST2 dengan 1,98(Low PESK) ST3 dengan indeks keanekaragaman 1,26(High PESK), dan yang terakhir ST4 Indeks keanekaragaman 1,49(Non PESK).
3. Alasan ST4 tetap terdeteksi Hg, hal ini disebabkan karena merkuri merupakan suatu zat kimia yang dapat ditemukan secara alami di lingkungan alam. Salah satu contoh alam yang dapa melepaskan merkuri, seperti aktivitas vulkanik, erosi pada tanah, dekomposisi bahan organic, dan lain sebagainya. Maka dari pada itulah walaupun berada di pesisir sekalipun akan tetap terdeteksi mengandung merkuri (Hg). Bukan hanya dari alam saja, factor lingkungan juga mempengaruhi seperti adanya aktivitas industry di lingkungan sekitar, aktivitas pertambangan, rumah tangga dsb.
4. Jika dibandingkan dengan baku mutu yang dikeluarkan oleh kementrian negara lingkungan Hidup No. 51 Tahun2004, nilai ambang batas untuk logam berat Hg di perairan khususnya untuk biota laut ialah 0,001 mg/L. jadi dapat kita simpulkan bahwasannya konsentrasi Hg yang terdeteksi masih tergolong mana untuk ekosistem wilayah perairan tersebut.
5. Hubungan atau keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga, yaitu menurunnya keergaman jenus mikroalga tentu berhubungan dengan adanya peningkatan aktivitas PESK disekitar yang menyebakan meningkatnya jumlah limbah yang mengandung Hg s di wilayah perairan tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwasannya semakin besar atau meningkatnya konsentrasi Hg diperairan maka akan semakin menurun pula tingkat kergaman jenis dan kelimpahan mikro alga
6. Menurut pendapat saya, terdapat beberapa penndekatan yang harus dilakukan kepada orang yang bersikap tidak perduli dengan lingkungannya, yang pertama yaitu memberikan edukasi teentang bahaya pencemaran bagi lingkungan maupun makhluk hidup disekitarnya termasuk dirinya, yang kedua menunjukkan fenomena yang terjadi akibat pencemaran lingkungan, melakukan pendekatan secara baik dan memberikan pemahaman secara perlaha, kemudian menunjukkan pasal-pasal/hukuman tentang pencemaran lingkungan jika sudah tidak bisa dibicarakan secara baik-baik lagi.
1.Penyebab terjadinya Penurunan tingkat keragaman dan kelimpahan mikroalga sejalan dengan peningkatan aktivitas PESK (Pertambangan Emas Skala Kecil.Hal ini bermakna bahwa terjadi peningkatan konsentrasi limbah yang mengandung Hg diperairan yang berasal dari aktivitas tersebut,sehingga berdampak pada kehidupan mikroalga.
BalasHapus2.Pada ST1 dihulu Non PESK dengan indeks keanekaragaman (H’) sebesar 2,52 status kualitas perairan tergolong perairan belum tercemar,Pada ST2 (Low-PESK) dengan indeks keanekaragaman (H’) Sebesar 1,98 Status kualitas perairanya tergolong tercemar ringan,Pada ST3 (High-PESK) dengan indeks keanekaragaman (H’) sebesar 1,26 Status kualitas perairan Tergolong tercemar sedang,Pada ST4 (Hilir-PESK) dengan indeks Keanekaraman (H’) sebesar 1,49 Status kualitas perairan tergolong tercemar sedang)
3.Karena ST4 berada dihilir Sungai yang dimana limbah Hg yang dihasilkan dibuang kelingkungan dengan dialirkan kebadan perairan tanpa melalui proses penghilangan senyawa toksik/beracun terlebih dahulu sehingga limbah mengalir mengikuti arus sungai sampai ke hilir walaupun ,dihilir sungai tidak ada aktivitas PESK.
4.Iya, Konsentrasi Hg yang terdeteksi masih tergolong aman untuk ekosistem perairan karena Konsentrasi merkuri diperairan yang sangat kecil dan tidak terdeteksi belum berbahaya bagi kehidupan biota,baik yang memiliki habitat pada wilayah Sungai maupun laut,sebab konsentrasi ini jauh sangat rendah dari kriteria baku mutu air untukK biota laut berdasarkan kepmen LH No.51 Tahun 2004, yaitu sebesar 0,0001 ppm (mg/l).
5.Keterkaitan antara konsentrasi Hg sejalan dengan penurunan tingkat keragaman dan kelimpahan mikroalga. akibat terjadinya peningkatan konsentrasi limbah yang mengandung Hg diperairan berdampak pada kehidupan mikroalga.
6.Dengan Cara memberikan penyuluhan dan informasi mengenai merkuri dan dampak negatifnya bagi ekosistem lingkungan dan makhluk hidup.kemudian mengarahkan dan mengajak diskusi para penambang emas untuk beralih menggunakan bahan yang ramah lingkungan untuk memisahkan emas dari batuan dengan menggunakan Teknik flotation and sink adalah salah satu Teknik alternatif atau bisa dengan Teknik lainnya.setelah itu memberikan informasi tentang Pasal-pasal pencemaran lingkungan.dan jika tidak bisa diajak diskusi dengan baik-baik maka tidakan selanjutnya melaporkan kepihak berwajib.
Nora Ayudi Asti (A1M021017)
BalasHapus1.Kandungan logam yang tinggi di perairan dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. Karena pada umumnya mikroalga membutuhkan sejumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya. Masuknya limba merkuri (Hg) secara berlebihan kedalam perairan bisa menyebabkan penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga di perairan.
2. Dari hasil data pada table dapat diketahui: distasiun 1 pada bagian Hulu tidak adanya aktivitas PESK yang indeks keanekaragamannnya 2,52 yang artinya pada hulu sungai x ini belum tercemar, didaerah stasiun 2 terdapat aktivitas PESK berada pada indeks keanekaragaman 1,98 yang artinya bahwa pada daerah stasiun 2 sungai x sudah mulai tercemar ringan, distasiun 3 juga sudah terdapat aktivitas PESK yang berada pada indeks keanekaragaman 1,26 yang artinya bahwa pada area ini sudah tercemar sedang oleh logam berat, dan pada stasiun 4 tidak adanya aktivitas PESK berada diindeks keanekaragaman 1,49 yang artinya daerah stasiun 4 ini juga sudah tercemar sedang.
3. Ada beberapa kemungkinan mengapa pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK diantaranya adalah adanya aliran arus seperti di sungai yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan konsentrasi Hg sehingga partikel Hg bergerak mengikuti arus. Selain itu, saat musim hujan air sungai menjadi pasang, volume air bertambah dan menyebabkan konsentrasi merkuri menurun. Sebaliknya, air sungai yang surut pada musim kemarau menyebabkan konsentrasi merkuri di sungai meningkat karena berkurangnya pengenceran dan volume air sedikit sehingga kadar merkuri dalam air cenderung tinggi
4. Tidak, apalagi pada ST 3 yang menunjukan konsentrasi Hg nya sebesar 6,54.10-4 yang tidak aman lagi bagi ekosistem perairan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah ketika semakin besar kandungan konsentrasi Hg diperairan maka akan semakin kecil dan menurunnya tingkat keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga diperairan tersebut.
6. Untuk mengatasi masalah tersebut sikap yang akan saya lakukan adalah melihat dampaknya yang terjadi terhadap pelaku pencemar itu sendiri, memberitahunya dampak negative tersebut terhadap dirinya sendiri dan dampaknya pada makhluk hidup lain, selanjutnya saya akan berusaha Bersama-sama mencari solusi bagaimana caranya agar nanti tidak akan mencemari lingkungan.
1.Penyebab terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yaitu kandungan logam yang tinggi dalam perairan karena kandungan logam dapat menyebabkan penurunan kemampuan beradaptasi sehingga biota cepat mati.
BalasHapus2. kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga ialah
STI statusnya tergolong belum tercemar (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 2,52.
ST2 statusnya tergolong tercemar ringan (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,98.
ST3 statusnya tergolong tercemar sedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,26.
ST4 statusnya tergolong tercemar bsedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4
berada di hilir sungai karena aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan
partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap ditemukan adanya kandungan Hg
4. Tidak, karena konsentrasi merkuri berdasarkan standar baku mutu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907/MENKES/SK/VII/2002 yaitu 0,001 m/gL.Sehingga konsentrasi Hg pada 4 stasiun terdeteksi tidak tergolong amanuntuk ekosistem perairan.
5.Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ialah semakin berlimpah mikroalga semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi.Sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi.
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini ialah berusaha untuk berdiskusi dan memberikan informasi dengan penyuluhan mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan Hg terhadap organisme perairan, lingkungan sekitar, bahkan kesehatan manusia
1.Penurunan jumlah dan kelimpahan mikroalga dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti polusi air, perubahan suhu dan keasaman perairan, paparan bahan kimia berbahaya, dan adanya gangguan ekosistem seperti alih fungsi lahan atau perubahan tata guna lahan.
BalasHapus2.Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga dapat ditentukan dengan membandingkan keanekaragaman jenis mikroalga yang ditemukan di setiap stasiun. Semakin tinggi indeks keanekaragaman, semakin baik kualitas perairan pada stasiun tersebut, karena menunjukkan adanya variasi jenis mikroalga yang tinggi.
3.Meskipun ST4 merupakan area Non PESK, tetap terdeteksi Hg karena kontaminasi Hg dapat terjadi dari sumber-sumber lain selain menggunakan pestisida (PESK). Kemungkinan ada faktor lain seperti aliran air yang membawa Hg dari sumber tercemar ke area ST4.
4.Untuk menilai apakah konsentrasi Hg yang terdeteksi tergolong aman bagi ekosistem perairan, perlu melihat batasan keamanan yang ditetapkan dalam regulasi yang berlaku di wilayah tersebut, seperti standar kualitas air atau batas toleransi yang ditetapkan oleh otoritas lingkungan setempat. Jika konsentrasi Hg berada di bawah ambang batas aman, maka dapat dikatakan bahwa konsentrasi Hg tersebut masih tergolong aman.
5. Konsentrasi Hg dapat berdampak negatif pada keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga. Hg adalah bahan kimia beracun yang dapat menyebabkan keracunan dan mengganggu fungsi sistem biologis mikroalga. Jika konsentrasi Hg tinggi, mikroalga dapat mengalami penurunan kelimpahan dan keragaman jenis karena beberapa jenis mikroalga mungkin lebih sensitif terhadap Hg daripada jenis lainnya.
6. Saya akan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini, penting untuk mengedepankan pendekatan persuasif dan edukatif. Berbagi pengetahuan tentang dampak negatifnya dengan memberikan informasi ilmiah dan data yang relevan dapat membantu menyadarkan mereka akan bahaya yang terkait dengan penggunaan Hg. Menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan dan bertindak dalam kepentingan bersama juga dapat membantu merubah sikap mereka.
1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yaitu adanya kandungan logam yang tinggi dalam perairan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroalga
BalasHapus2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragman mikroalga yaitu pada ST1 keanekaragaman mikroalga masih tinggi karena belum tercemar, pada ST2 keanekaragaman mikroalga terjadi penurunan karena sudah sedikit tercemar, pada ST3 keanekaragaman mikroalga terjadi penurunan yang tinggi, dan pada ST4 terjadi penurunan yang rendah atau sedang Penurunan tingkat keragaman dan kelimpahan mikroalga sejalan dengan peningkatan aktivitas PESK. Hal ini bermakna pula bahwa terjadi peningkatan konsentrasi limbah yang mengandung Hg di perairan yang berasal dari aktivitas tersebut sehingga berdampak pada kehidupan mikroalga
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non-PESK karena Adanya aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus
4. Tidak karena Kadar Hg sudah terlalu banyak sedangkan Kadar merkuri pada badan air dan sedimen berada di bawah baku mutu yakni 0,001 mg/Kg untuk badan air dan 0,13 mg/Kg untuk sedimen, sedangkan kadar merkuri pada sampel biota telah melampaui nilai baku mutu yang ditetapkan oleh SNI yakni 0,03 mg/Kg
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu keragaman jenis dan kelimpahan individu per spesies mikroalga dapat mengalami penurunan apabila terjadi aktivitas PESK
6. Cara saya menyikapinya yaitu saya harus berusaha memberi tahu dampak negatif yang terjadi dari penggunaan Hg, lalu saya juga harus menjadi contoh atau panutan yang baik agar tidak melalukan penggunaan Hg tersebut
1.Penyebab terjadinya penurununan jumlah keragaman dan kelimpahan mikro alga adalah karena adanya aktivitas PESK atau pertambahan emas skala kecil yang mengganggu keseimbangan karena penggunaan merkuri (Hg) secara berlebihan untuk mengikat emas, limbah yang dihasilkan langsung dibuang ke lingkungan dengan dialirkan ke badan perairan tanpa melalui proses penghilang senyawa toksik / beracun terlebih dahulu secara langsung
BalasHapus2. Status kualitas perairan pada ST 1 (Non-PESK) belum tercemar masih memiliki keanekaragaman yang kelipahan nya 80 karena belum tercemarnya area perairan tersebut indeks keanekaragaman nya 2,52, ST 2(low PESK) tercemar ringan dengan (N) 16 dan (H') 1,98.ST 3(high-PESK) status sudah tercemar(N)13 dan (H’) 1,26, ST 4 (Hilir- Non PESK) dengan status tercemar sedang (N) 43,(H') 1,49
3.mengapa ST 4 Masih terdekteksi Hg meskipun sudah area non PESK karena ST 4 diarea sungai dimana partikel Hg hanyut terbawa arus karena berada di hilir sungai, itullah mengapa ST 4 masih tercemar partikel Hg meskipun area tersebut Non PESK
4.iya beberapa masih aman digunakan bagi ekosistem perairan seperti ST 4 walaupun sudah terdeteksi tapi masih aman bagi kehidupan organisme perairan yang ada di area tersebut karena kosentrasi merkuri diperairan tersebut masih rendah tidak terlalu berdampak ,tetapi tergantung juga Hg yang terkandung di perairan tersebut tidak semua yang terdeteksi aman.
5. keterkaitan antara kosentrasi hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga sangat terkait semakin sedikt hg yang terkandung maka semakin melimpah keanekaragaman dan mikroalga, dan justru berbanding terbalik semakin tinggi hg yang terkandung maka semakin menurun tingkat keragaman keanekaragaman dan mikroalga.
6. cara saya menyikapi pelaku pencemar yang sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg , dibicarakan dulu baik baik oleh semua warga yang merasa dirugikan dan pelaku apakah ada solusi dari permasalahan tersebut dan lihat perubahan setelah diadakan musyawarah tersebut ada atau tidak kah perubahan dari musyawarah tersebut jika pelaku masih melakukan hal yang sama dan tidak mau mendengarkan warga diarea tersebut berhak menuntut pelaku.
1. Salah satu penyebab dari adanya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah terdapat kandungan logam yang sangat tinggi berada di perairan sehingga dapat menghambat terjadinya pertumbuhan mikroalga.contohnhya sungai yang berada dekat area PSEK dan terindekasi tercemar limbah Hg.
BalasHapus2. Pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga sudah terdapat data dari sumber data primer x terdapat perbedaan pada stasiun 1 aktivitas PESK mempunyai nilai indeks 2,25(artinya masih belum tercemar), pada stasiun 2 nilai indeks 1,98(artinya di area PESK masih bisa dibilang tercemar ringan),pada stasiun 3 nilai indeks 1,26(artinya di area tersebut sudah tercemar oleh logam),dan di stasiun 4 nilai indeksnya 1,49(artinya sudah tercemar di tingkat sedang)
3. Hal ini terjadi karna area ST4 yang terkena Hg yang disebabkan oleh limbah industri atau pertambangan yang mengalir ke non PESK sehingga aliran air yang masuk dari hulu ikut mengalir ke daerah hilir dan mengakibatkan area non PESK ikut terkontaminasi akibat terjadinya biomagnifikasi.
4. Untuk mengatakan aman atau tidak tergantung tingkat Hg nya.Jika Hg nya masih terbilang rendah maka air bisa dipakai dan tergolong masih aman, karena konsentrasi Hg yang tergolong tidak aman dipakai yaitu nilai konsentrasinya melebihi 0,1 mikrogram per liter.
5. untuk keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga, bahwa konsentrasi Hg yang tinggi dapat mempengaruhi keberadaan dan kelimpahan mikroalga di perairan. Konsentrasi Hg yang tinggi di dalam perairan dapat meracuni mikroalga, menyebabkan kematian, dan kemudian mengganggu rantai makanan di dalam perairan.Namun begitupun sebaliknya Jika mikroalga mengalami penurunan populasi yang signifikan, ini dapat memengaruhi kelangsungan hidup hewan yang bergantung pada mikroalga sebagai sumber makanan.
6. Jika ada yang melakukan pencemaran tersebut akan lebih baik kita memberi informasi dampaknya akibat jika seseorang melakukan tindakan pencemaran penggunaan Hg dan menuntut jika pelaku masih melakukannya
Nama: Khairul Hidayah
BalasHapusNPM: A1M021027
1. Penurunan Jumlah keragaman dapat disebabkan oleh wilayah dengan aktivitas PESK dan tercemar limbah Hg, begitu pula dengan penurunan mikroba juga disebabkan dengan adanya aktivitas PESK dan tingkat logam yang tinggi di perairan.
2. Hasil pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroba pada masing-masing stasiun pengamatan diperoleh data hasil bahwa pada ST1 memiliki indeks keragaman 2,52 dengan status perairan belum tercemar, pada ST2 memiliki indeks keragaman 1,98 dengan status perairan tercemar ringan, pada ST3 memiliki indeks keragaman 1,26 dengan status perairan tercemar sedang, pada ST4 memiliki indeks keragaman 1,49 dengan status perairan juga tercemar sedang.
3. Hg dapat terdeteksi pada ST4 yang merupakan area NON-PESK dengan beberapa factor yaitu, adanya aliran arus yang memungkinkan Hg bergerak mengikuti arah arus, selain itu adanya proses biomagnifikasi yang merupakan meningkatnya racun berbahaya melalui rantai makanan dan jaring makanan serta adanya proses bioakumulasi yang merupakan peningkatan racun berbahaya pada suatu organisme.
4. Untuk ekosistem perairan konsentrasi Hg masih tergolong aman, karena menurut SNI nilai ambang batas Hg di perairan sebesar 0,001 mg/L yang juga merujuk pada U.S EPA sebesar 0,00094 mg/L.
5. Keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga memiliki keterkaitan dengan konsentrasi Hg, karena menurunnya keragaman jenis dan berlimpahnya mikroalga disebabkan adanya konsentrasi Hg yang tinggi, sedangkan konsentrasi Hg yang rendah akan meningkatkan keragaman jenis dan mikroalga yang berkurang.
6. Seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negative penggunaan Hg dan mempengaruhi orang orang di sekitarnya saya akan bersikap menegur dan memberikan informasi dampak dari penggunaan Hg yang dapat menimbulkan limbah tercemar bagi lingkungan di perairan dan meminta (pelaku pencemar) serta orang-orang sekitar untuk menjaga lingkungan.
1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan terdapatnya kandungan logam yang tinggi berada di perairan sehingga menyebabkan penurunan mikroalga karena dapat menghambat perkembangbiakan mikroalga tersebut.
BalasHapus2. Kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan di Sungai X yaitu pada ST1 (Hulu-Non PESK) dengan H’ 2,52 menunjukkan bahwa perairan belum tercemar. Pada ST2 (Low-PESK) dengan H’ 1,98 menunjukkan bahwa perairan tersebut tercemar ringan. Pada ST3 (High-PESK) dengan H’ 1,26 menunjukkan bahwa air tercemar sedang. Pada ST4 (Hilir-Non PESK) dengan H’ 1,49 menunjukkan bahwa air juga tercemar sedang.
3. Meskipun merupakan area Non PESK pada stasiun ST4 tetap terdeteksi Hg di dalamnya dikarenakan salah satu penyebabnya yaitu adanya aktivitas manusia seperti pembuangan limbah industri, pertambangan, dan emisi asap kendaraan bermotor yang dapat menyebabkan Kawasan tersebut terkontaminasi Hg. Selain itu perairan dapat terkontaminasi dari Hg yang terbawa oleh air dari sumber yang tinggi ke air yang lebih rendah.
4. Konsentrasi Hg yang terdapat pada setiap stasiun pengamatan Sungai X yaitu 4,29.10-4 sampai dengan 6,54.10-4 masih tergolong aman untuk ekosistem perairan karena menurut badan pengawas obat dan makanan batas nilai konsentrasi Hg yang aman di perairan adalah 0,001 mg/l.
5. Konsentrasi Hg yang tinggi dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dikarenakan apabila konsentrasi Hg tersebut tinggi maka akan menghambat pertumbuhan atau perkembangbiakan mikroalga sehingga keragaman jenis yang terdapat semakin sedikit begitupun sebaliknya semakin rendah konsentrasi Hg maka semakin banyak keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga di perairan.
6. Cara saya dalam menyikapi masalah ini adalah dengan menegur orang-orang yang melakukan pencemaran dan memberitahu bahwa hal yang telah dilakukan tesebut tidaklah benar karena dapat merusak ekosistem yang ada diperairan dan juga berdampak negatif bagi Kesehatan serta menunjukkan bukti-bukti yang konkrit yang dapat menunjukkan bahwa penggunaan Hg sangatlah berbahaya bagi lingkungan dan Kesehatan.
1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga terjadi karena di dalam perairan dimasuki limbah logam merkuri (Hg) dan arena area perairan dekat dengan PESK.
BalasHapus2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yaitu pada ST1 (Hulu-Non PESK) memiliki kelimpahan (N) 80 dan Indeks keanekaragaman (H’) 2,52 yaitu Perairan Belum Tercemar. ST2 (Low-PESK) memiliki kelimpahan (N) 16 dan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 yaitu tercemar ringan. ST3 (High-PESK) memiliki kelimpahan (N) 13 indeks keanekaragaman (H’) 1,26 yaitu tercemar sedang, ST4 (Hilir- Non PESK) memiliki kelimpahan (N) 43 indeks keanekaragaman (H’) 1,49 yaitu tercemar sedang.
3. ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di perairan sehingga aliran limbah logam yang mengandung merkuri (Hg) mengalir dan mencemari daerah ST4.
4. Ya, konsentrasi Hg yang terdeteksi dalam jumlah rendah masih tergolong aman untuk ekosistem perairan karena mikroalga sebagai produsen dalam ekosistem perairan membutuhkan sejumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolism ekosistem perairan tersebut.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu terdapat pada tinggi rendahnya konsentrasi merkuri (Hg) pada perairan. Semakin rendah konsentrasi Hg dalam perairan maka semakin banyak keragaman dan mikroalga mellmpah dan berlaku sebaliknya, semakin tinggi konsetrasi Hg maka keragaman dan mikroalga sedikit.
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini yaitu dengan memberikan informasi dan pemahaman mengenai bahaya air yang tercemar disertai dengan bukti berupa fakta yang akurat.
1. Berapa faktor yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga salah satunya adalah penurunan jumlah logam dan meningkatnya konsentrasi merkuri di dalam perairan
BalasHapus2. Status kualitas perairan indeks keanekaragamanan mikroalga adalah pada ST1 (hulu-Non PESK) yaitu mempunyai indeks 2,52 tergolong dalam kategori belum tercemar dan memiliki tingkat keanekaraganan dan kestabilan sedang. Kemudia untuk ST2 (Low-PESK) dan mempunyai indeks 1,98 tergolong dan masuk dalam katefori tercemar ringan dan memiliki keanekaragaman dan kestabilan sedang. Selanjutnya ST3 (High-PESK) memiliki indeks 1,26 tergolong dalam kategori tercemar dan memiliki penurunan drastis tingkat keragamanan. Dan terakhir ST4 (Hilir-Non PESK) memiliki indeks 1,49 termasuk dalam kategori tercemar sedang walaupun bukan termasuk kedalam kategori non PESK
3. Karena masuknya atau terjadinya biomagnifikasi dan biokumulasi pada salah satu organisme di dalam perairan
4. Tidak, karena konsentrasi pada Hg tergolong cukup rendah dan ekosistem di perairan termasuk masih aman
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis sangat berhubungan karena semakin dikit Hg yang terkandung maka semakin berlimpah keragaman jenis di dalam air, begitupun sebaliknya. Maka dari itu peran merkuri di dalam perairan sangat berbahaya
6. Menurut saya, jika ada orang yang secara sengaja mengabaikan dampak negative dari penggunaan Hg saya akan menegur dengan baik dan memberitahu dampak negative apa yang terjadi pada dirinya sendiri dan pada makhluk hidup lainnya dan kemudia saya akan mengajak diskusi untuk mencari solusi tidak akan ada lagi yang mencemari
1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan karena logam berat merkuri (Hg) masuk ke dalam perairan sejalan dengan peningkatan aktivitas Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK). Limbah dari PESK dibuang ke perairan tanpa melalui proses penghilangan senyawa toksik. Akibatnya, mikroalga terkontaminasi dan menerima dampak secara langsung.
BalasHapus2. Berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yang terdapat pada tabel 1, dapat disimpulkan status kualitas perairan pada masing-masing stasiun yaitu sebagai berikut.
1) ST1 (Hulu-Non PESK) memiliki indeks keanekaragaman 2,52. Kualitas perairan belum tercemar.
2) ST2 (Low-PESK) memiliki indeks keanekaragaman 1,98. Kualitas perairan tercemar ringan.
3) ST3 (High-PESK) memiliki indeks keanekaragaman 1,26. Kualitas perairan tercemar sedang.
4) ST4 (Hilir-Non PESK) memiliki indeks keanekaragaman 1,49. Kualitas perairan tercemar sedang.
3. Hg pada ST4 (Hilir-Non PESK) dapat terdeteksi melalui proses biomagnifikasi. Biomagnifikasi adalah proses meningkatnya konsentrasi logam berbahaya seperti Hg. Limbah berupa Hg yang dihasilkan pada aktivitas PESK dibuang ke perairan tanpa melalui proses penghilangan senyawa toksik. Lalu, Hg akan tetap mengalir ke aliran sungai hingga mencapai hilir sungai meskipun termasuk area non PESK. Hg yang ada di dalam perairan sungai dapat masuk ke dalam tubuh ikan. Pada saat ikan memakan organisme yang mengandung Hg, Hg pun akan terakumulasi. Dengan proses biomagnifikasi ini lah, Hg yang berada pada ST4 (Hilir-Non PESK) dapat terdeteksi dan kualitas perairannya pun tercemar dalam kategori sedang.
4. Berdasarkan referensi berupa jurnal Budidaya Perairan 2020 yang membahas tentang konsentrasi merkuri (Hg). Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), nilai ambang batas sebesar 0,001 mg/l. Sedangkan pada konsentrasi Hg yang terdapat di tabel 2 masih dianggap aman karena berada di bawah batas yang ditetapkan. Seperti contoh yaitu pada ST4, konsentrasi Hg-nya 4,65.10-4 atau 0,000429 mg/L. Konsentrasi tersebut lebih rendah dari batas yang ditetapkan oleh SNI dan tergolong aman untuk ekosistem perairan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu berbanding terbalik. Artinya, semakin tinggi konsentrasi Hg, maka akan semakin rendah jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga. Begitu pun sebaliknya. Semakin rendah konsentrasi Hg, maka jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga akan semakin meningkat.
6. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan, yaitu
1) Kita bisa memberi tahu secara sopan kepada pelaku pencemar dan orang-orang sekitar mengenai dampak negatif penggunaan Hg khususnya bagi kesehatan dan lingkungan makhluk hidup. Tunjukkan pula kejadian konkret yang merupakan akibat dari penggunaan Hg.
2) Lakukan sebuah kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat mengurangi penggunaan Hg. Misalnya dengan kita membagikan brosur kepada masyarakat sekitar. Di dalam brosur tersebut terdapat informasi mengenai efek buruk penggunaan Hg bagi kehidupan makhluk hidup dan konsekuensi yang muncul apabila kita menggunakan Hg secara terus-menerus.
3) Jika pelaku pencemar masih melakukan tindakan negatif tersebut, kita dapat melaporkannya kepada pihak yang berwenang.
1. Jumlah keragaman mikro alga dapat menurun karna terlalu banyak kandungan logam yang terdapat di area perairan
BalasHapus2. Dari hasil dibapatkan bahawasannya
a. Pada stasiun St 1, menunjukkan kelimpahan 80N dan indeks keanekaragaman 2,52 yang berarti pada stasiun ini belum terjadi pencemaran logam karna adanya PESK.
b.pada stasiun st2, kelimpahan menurun menjadi 16N dan keanekaragamannya menjadi 1,98. Yang berarti paa stasiun ini sudah mengalami pencemaran atau terdapat kandungan logam yang di sebebkan PESK dengan jumlah ringan
c. Pada st3, jumlah kelimpahan semakin menurun menjadi 13N dan keanekaragaman menurun dari 1,98 menjadi 1,26 yang menyatakan terdapat kandungan logam yang tinggi dalam perairan tersebut
d. Pada st4. Kelimpahan 43N dan keanekaragaman sejumlah 1,4 yang menyatakan adanya kandungan logam pada hilir walaupun seditkit.
3. Walaupun st4 (hilir) non PESK tetapi perairan tersebut tetap mengandung logam karena air selalu berjalan dari hulu menuju hilir, apabila air yang terdapat di bagian st2 dan st3 mengandung logam maka bagian hilirpun akan terdapat kandungan loga, karena air hilir berasal dari air st2 dan st3. Ataupun bisa jadi wilayah perairan tersebut memang dari awal telah mengandung kandungan logam karna sebenarnya loga dapat kita temui walaupun bukan di dekat area PESK.
4. Aman, karena menurut SNI nilai ambang batas konsentrasi Hg perairan sebesar 0,001 mg/L yang juga merujuk pada U.S Evironmental Protection Agency (US EPA/EPA) sebesar 0,00094 mg/L. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 Tahun 2021 Lampiran VI adalah <0,002 mg/L. Sedangkan yang didapatkan dari data tersebut yaitu Hg-nya 4,65.10-4 atau 0,00043 mg/L.
5. Konsentrasi Hg yang terdapat didalam perairan sangat mempengaruhi keragaman dan kelimpahan mikroalga, semakin tinggi konsentrasi Hg dalam perairan yang di sebabkan oleh adanya PESK maka semakin menurun keragaman dan kelimpahan mikroalga
6. Yang pertama saya akan memberikan wawasan kepada masyarakat sekitar bahwasannya konsentrasi Hg atau logam dalam perairan sangat berpengaruh terhadap kesehatan, kemudian kami akan menuntut piham yang tidak bertanggung jawab tersebut ke pihak berwajib dengan tuntutan UU No 23 Tahun 1997.
1. Penyebabnya ialah masuknya limbah logam berat yaitu merkuri (Hg) kedalam perairan. Selain itu Konsentrasi Hg yang tinggi di perairan disebabkan oleh masuknya limbah merkuri (Hg) dan peningkatan aktivitas PESK, yang menyebabkan peningkatan jumlah limbah logam berat yang mengandung merkuri (Hg) diperairan.
BalasHapus2. Berdasarkan Tabel 1. Kelimpahan dan Keanekaragaman Mikroalga Hasil Temuan di Sungai X. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan pada indeks keanekaragaman mikroalga adalah ST 1 (Hulu-Non PESK) total H adalah 2,52 dengam total N 80, ST 2 (Low-PESK) total H adalah 1,98 dengan total N 16, ST 3 (High-PESK) total H adalah 1,26 dengan total N 13, dan ST 4 (Hilir-Non PESK) total H adalah 1,49 dengan total N 43. Hal ini menunjukan bahwa ST 1, ST 2, ST 3, ST4 berdasarkan perhitungan 1≤H’≤3 yaitu kelimpahan Mikroalganya sedang jika dilihat dari Intensitas aktivitas PESK per stasiun, dapat diartikan bahwa Sungai x ini sudah tercemar limbah Hg pada skala sedang.
3. Hal yang menyebabkan merkuri mencemari sungai yang ST4 (Non PESK) dikarenakan logam berat (Hg) merkuri yang mengalir terbawa air dari tempat yang PESK ke tempat yang non PESK. Dan juga dikarenakan jumlah Indeks keanekaragaman (H’) berada pada angka yang ≤3 atau sedang.
4. Pada umumnya limbah logam berat Hg tentu tidak aman pada ekosistem perairan walaupun konsentrasinya bervariasi tetapi tetap saja berdampak bagi makhluk hidup sekitarnya. Namun, umumnya konsentrasi Hg yang melebihi 0,1 mikrogram per liter dianggap berbahaya bagi organisme perairan dan dapat menyebabkan dampak negatif pada ekosistem perairan. Berdasarkan tabel data diatas bahwa konsentrasi Hg sudah tergolong tidak aman bagi ekosistem perairan namun masih batas tingkatan yang sedang, tetapi jika berkelanjutan maka pencemaran Hg naik ke tingkatan berat.
5. Pada konsentrasi Hg tentu mempengaruhi keragaman dan kelimpahan mikroalga di perairan. Konsentrasi Hg yang tinggi dapat merusak mikroalga, serta mempengaruhi ketersediaan nutrien dan oksigen di perairan. Sebaliknya, jika konsentrasi Hg yang rendah maka tidak terlalu merusak keragaman dan kelimpahan mikroalaga.
6. Untuk mengatasi masalah pencemaran Hg, dapat dilakukan tiga hal. Pertama, melakukan penyuluhan atau sosialisasi edukasi kepada masyarakat bahwa merkuri (Hg) ini salah satu logam berat yang jika terkena maka akan berdampak negatif bagi makhluk hidup. Kedua, melakukan penyuluhan mengenai teknologi dan praktik yang lebih ramah lingkungan. Dan yang ketiga yaitu mengelola konsentrasi Hg di perairan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung kelimpahan dan keragaman mikroalga.
1. Peningktan aktifitas PESK yang mengakibatkan peningkatan konsentrasi limbah yang mengandung merkur (Hg) di perairan sehingga terjadiilah penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga.
BalasHapus2. ST1 tidak adanya aktivitas PESK sehingga indeks keanekaragamannya 2,25 yang berarti statusnya beranekaragaman sedang dan tingkat kestabilan komunitasnya sedang. Namun masih bisa dikatakan bahwa ST1ini belum tercemar. ST2 indeks kanekaragamannya 1,98 yang statusnya hamper sama dengan ST1 yaitu keanekaragaman sedang, tingkat kestabilan komunitas sedang namun ST2 ini ada aktivitas PESK yang mengakibatkan teremar rendah. ST3 terdapat aktivitas PESK yang termasuk kedalam status sedang namun sedikit tinggi tercemar. ST 4 tidak ada aktivitas PESK yang indeks keanekaragamannya 1,49 sehingga ST 4 berstatus tercemar sedang.
3. ST 4 terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan Stasiun 4 ini adalah stasiun yang berada di hilir sehingga Hg yang dapat bergerak mengikuti arus ini mengalir sesuai arus sehingga sampai ke hilir.
4. Apabila konsentrasi Hg yang masih blm tiinggi atau masiih dibawah angka 4,29.10-4 sampai 6,54.10-4 maka ekosistem perairan dapat dikatakan masih aman karena mikroalga jg
membutuhkan logam untuk pertumbuhannya.
5. Konsentrasi Hg yang tinggi dapat mempengaruhi keragaman dan kelimpahan mikoralga, semakin tinggi konsentari Hg maka semakin turun keanekaragaman mikroalga, sebaliknya jika semakin rendah konsentrasi Hg apat meningkatkan keragman jenis dan kelimpahan mikroalga.
6. Carra saya menyikapi sikap pelaku pencemar yang sengaja mengabaikan dampak negative fari penggunan Hgdan mempengaruhi orang disekitarnya untuk turut bersikap apatis yaitu yang pertama adalah mencoba medekati dan meemahami orang tersebut secara perlahan kemudian dengan pertahap memberikan informasi bahaya pencemaran ini terhadap lingkungan dengan memberikan contoh dan pemahaman.
1. Yang menjadi penyebab menurunnya jumlah keanekaragaman dan kelimpahan mikroalga ialah perairan yang terkontaminasi karna masuknya merkuri atau Hg di dalam perairan tersebut.
BalasHapus2. Pada status kualitas perairan yang ada pada masing masing stasiun menunjukkan adanya tingkatkan
-Untuk ST1 merupakan tingkatan kualitas perairan yang belum tercemar
-Untuk ST2 tingkatnya tergolong ringan
-Untuk ST3 merupakan tingkatan kualitas air yang tercemar sedang
-Untuk bagian ST4 merupakan tingkatan kualitas tercemar sedang juga.
3. ST4 dapat di deteksi Hg nya walaupun bukan merupakan area non PESK ini dikarenakan bagian hilir merupakan arus yang memungkinkan partikel partikel yang mengandung hg ikut terbawa
4. Ya, konsentrasi yang di deteksi hg masih tergolong aman untuk keberlangsungan ekosistem pada perairan karna dari hasil sebuah riset penelitian mengatakan bahwa nilai ambang batas logam berat hg itu sekitar 0,001 mg/L
5. Untuk keterkaitan antara konsetrasi hg dengan keragaman jenis serta kelimpahan mikroalga ialah di lihat dari reaksi nya, yang mana semakin tinggi tingkat konsetrasi hg dan juga adanya penurunan pada tingkat keragaman dan kelimpahan maka perairan yang mengandung logam berat atau hg dapat berdampak langsung pada kehidupan mikroalga
6. Cara yang dapat di lakukan untuk mengatasi dan menindak lanjuti masalah pelaku pencemaran ialah memberikan arahan untuk tindakannya yang dapat mencemari lingkungan sekitar dan memberi tahu dampak apa saja yang terjadi apabila masih sering melakukan pencemaran secara sengaja
1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga ialah peningkatan konsentrasi merkuri (Hg) yang tinggi di perairan disebabkan oleh masuknya limbah merkuri (Hg) terutama dari peningkatan aktivitas PESK yang menggunakan merkuri dalam prosesnya, yang menyebabkan peningkatan jumlah limbah yang mengandung Hg di perairan. Hal ini berdampak pada penurunan tingkat keragaman dan kelimpahan mikroalga di perairan.
BalasHapus2. Berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, dapat disimpulkan status kualitas perairan pada masing-masing stasiun yaitu ST1 (Hulu-Non PESK) memiliki indeks keanekaragaman (H') 2,52, yang mengindikasikan bahwa perairan pada stasiun ini belum tercemar. ST2 (Low-PESK) memiliki indeks keanekaragaman (H') 1,98, menunjukkan tingkat tercemar ringan. ST3 (High-PESK) memiliki indeks keanekaragaman (H') 1,26, yang menggambarkan tingkat tercemar sedang. ST4 (Hilir-Non PESK) memiliki indeks keanekaragaman (H') 1,49, juga menunjukkan tingkat tercemar sedang.
3. Meskipun ST4 (Hilir-Non PESK) merupakan area Non PESK, masih mungkin terdeteksi adanya Hg (merkuri) dalam perairan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, sumber Hg alamiah seperti geologi lokal dapat melepaskan merkuri ke dalam perairan, bahkan di area tanpa aktivitas PESK. Selain itu, kontaminasi lingkungan yang berlangsung dalam jangka panjang dapat meninggalkan jejak merkuri yang bertahan lama di lingkungan, bahkan setelah aktivitas PESK dihentikan. Selain itu, merkuri dapat ditransportasikan oleh aliran air dari daerah yang terkontaminasi ke daerah lain, bahkan jika daerah tersebut tidak memiliki aktivitas PESK.
4. Konsentrasi Hg yang terdeteksi masih tergolong aman untuk ekosistem perairan, konsentrasi merkuri yang dianggap aman biasanya sangat rendah, karena batas nilai konsentrasi Hg yang aman di perairan sebesar 0,001 mg/L.
5. Konsentrasi Hg diperairan sangat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga, jika semakin tinggi konsentrasi Hg dalam perairan maka menyebabkan semakin menurun keragaman dan kelimpahan mikroalga dan sebaliknya jika semakin rendah konsentrasi Hg, maka jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga akan semakin meningkat.
6. Dalam menghadapi situasi ini, penyampaian informasi yang akurat tentang akan bahaya dan dampak negatif dari merkuri (Hg) dapat membantu meningkatkan pemahaman individu tersebut membangun dukungan kolektif dan berpartisipasi dalam kampanye kesadaran masyarakat dapat membantu mengubah sikap negatif menjadi tindakan positif. Dengan kerja sama dan kesadaran bersama, kita dapat berupaya bersama-sama untuk melindungi lingkungan dan kesehatan kita dari dampak negatif merkuri.
1. Adanya aktivitas Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK) yang menghasilkan limbah merkuri kemudian dibuang ke perairan tanpa melalui proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu, dimana hal itu menyebabkan konsentrasi merkuri (Hg) di dalam perairan meningkat sehingga berdampak pada penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga.
BalasHapus2. Pada ST1 (Non-PESK) keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga tergolong tinggi dikarenakan perairan belum tercemar oleh limbah merkuri (Hg). Selanjutnya pada ST2 (Low-PESK) terjadi penurunan yang drastis pada keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dikarenakan kualitas perairan sudah masuk status tercemar ringan. Kemudian Pada ST3 (High-PESK) terjadi penurunan keragaman jenis dan kelimpahan mikrogalga yang tidak terlalu signifikan, meskipun perairan termasuk pada status pencemaran tingkat sedang dengan konsetrasi Hg tertinggi diantara ke empat ST. Terakhir pada ST4 (Hilir-Non PESK) terjadi penurunan keragaman jenis namun kelimpahan mikroalga tergolong lumayan tinggi dengan kondisi perairan lebih baik dari ST3 walaupun masih tergolong status yang sama yakni perairan tercemar tingkat sedang.
3. Hal ini terjadi mungkin karena adanya proses biomagnifikasi dalam rantai makanan, di mana organisme tingkat trofik yang lebih tinggi (misalnya ikan) dapat mengumpulkan lebih banyak zat beracun (Hg) dari organisme yang lebih rendah dalam rantai makanan. Kemudian merkuri (Hg) yang telah terakumulasi dalam jaringan organisme ini akan menjadi bagian dari organisme yang lebih besar. Ikan yang mengandung merkuri tinggi juga akan mengeluarkan limbah merkurinya dalam bentuk urin dan feses ke dalam perairan dan juga ketika ikan dengan konsentrasi Hg tinggi ini mati, jasadnya akan mengalami peluruhan biologis. Selama proses ini, merkuri yang terkandung dalam tubuh ikan dapat dilepaskan ke dalam perairan. Perairan yang sudah tercemar hg akibat proses biomagnifikasi kemudian masuk ke area Non PESK sehingga area ini ikut terdeteksi Hg. Area ST4 tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg karena area ini berada di hilir sungai di mana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus air dari hulu ke hilir sungai.
4. Hg dengan konsentrasi yang rendah dalam ekosistem perairan masih tergolong aman, karena proses pertumbuhan dan metabolisme mikroalga pun juga membutuhkan sejumlah logam (dengan konsentrasi rendah). Dimana batas ambang aman yang dimaksud tersebut sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907/MENKES/SK/VII/2002 yaitu 0,001mg/L yang dirujuk dari U.S Evironmental Protection Agency (US EPA/EPA) sebesar 0,00094 mg/L.
5. Peningkatan konsentrasi Hg sejalan dengan penurunan keragaman jenis dan kelimpahan mikrolaga. Dimana semakin rendah konsentrasi Hg dalam perairan maka semakin tinggi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga di perairan. Sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg dalam perairan, maka semakin menurun tingkat keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga di perairan tersebut.
6. Memberikan informasi yang akurat berupa bukti-bukti konkrit dampak negative dari pencemaran merkuri yang telah menyebabkan kerusakan lingkungan atau masalah kesehatan manusia. Kemudian juga ikut menegakkan hukum dan regulasi dengan melaporkan pelaku kepada pihak berwajib atas tindakannya sehingga pelaku dan orang-orang di sekitarnya dapat bersikap lebih bijak dalam mengatisipasi masalah ini.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1. Yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah keragaman dan pelimpahan mikroalga yaitu adanya kandungan logam yang tinggi di perairan dan masuknya limbah merkuri (Hg) secara berlebihan di perairan sehingga menyebabkan terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga.
BalasHapus2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yaitu pada ST1 (Hulu-Non PESK) dengan indeks keanekaragaman (H') sebesar 2,52, status kualitas perairan tergolong belum tercemar (memiliki keanekaragaman sedang dan tingkat kestabilan komunitas sedang). ST2 (Low-PESK) dengan indeks keanekaragaman (H') sebesar 1,98, status kualitas perairan tergolong tercemar ringan (memiliki keanekaragaman sedang dan tingkat kestabilan komunitas sedang). ST3 (High-PESK) dengan indeks keanekaragaman (H') sebesar 1,26, status kualitas perairan tergolong tercemar sedang (memiliki keanekaragaman sedang dan tingkat kestabilan komunitas sedang). ST4 (Hilir-Non PESK) dengan indeks keanekaragaman (H') sebesar 1,49, status kualitas perairan tergolong tercemar sedang (memiliki keanekaragaman sedang dan tingkat kestabilan komunitas sedang).
3. Pada ST4 tetap terdeteksi merkuri (Hg) meskipun merupakan area Non PESK dikarenakan ST4 berada di hilir sungai. Limbah merkuri (Hg) yang dihasilkan dibuang, lalu mengalir mengikuti arus sungai sampai ke hilir. Meskipun di hilir sungai tidak ada aktivitas PESK.
4. Ya, konsentrasi merkuri (Hg) yang terdeteksi masih tergolong aman untuk ekosistem perairan dikarenakan menurut SNI (Standar Nasional Indonesia) nilai ambang batas konsentrasi merkuri (Hg) perairan sebesar 0,001 mg/l. Sedangkan konsentrasi merkuri (Hg) pada data tabel konsentrasi merkuri (Hg) di setiap stasiun pengamatan sungai x nilainya berada di bawah ambang batas yang telah ditetapkan SNI (Standar Nasional Indonesia).
5. Keterkaitan antara konsentrasi merkuri (Hg) dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin tinggi konsentrasi merkuri (Hg) di dalam perairan, maka semakin menurun jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga di sungai. Semakin rendah konsentrasi merkuri (Hg) di dalam perairan, maka semakin naik (banyak) jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga di sungai.
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan merkuri (Hg) dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini yaitu dengan cara memberikan edukasi kepada mereka mengenai dampak negatif yang ditimbulkan dari merkuri (Hg) itu sendiri jika digunakan.
1. Hal yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah adanya kandungan logam yang tinggi dalam suatu perairan, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroalga, mikroalga sangat membutuhkan jumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya dalam perairan.
BalasHapus2. Pada data primer dengan hasil penelitiannya di sungai x, diketahui stasiun 1 yaitu Hulu tidak adanya aktivitas PESK dan berada pada indeks keanekaragaman 2,52 yang berarti pada hulu sungai x masih belum tercemar. Pada daerah stasiun 2 terdapat aktivitas PESK yang berada pada indeks keanekaragaman 1,98 artinya pada daerah stasiun 2 sungai x sudah tercemar ringan. Di stasiun 3 juga sudah terdapat aktivitas PESK di indeks keanekaragaman 1,26 yang menandakan area tersebut sudah tercemar sedang oleh logam berat. pada stasiun 4 tidak adanya aktivitas PESK di indeks keanekaragaman 1,49 yang berarti sudah tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PEKS dikarenakan pada ST4 tersebut merupakan bagian hilir yang memungkinkan untuk adanya aliran yang Hg yang akan masuk ke ST4 tersebut.
4. Konsentrasi Hg yang masih rendah masih aman bagi ekosistem perairan, selagi konsentrasi Hg pada perairan tersebut rendah dan baik bagi ekosistem.
5. Keterkaitan konsentrasi Hg dengan keragaman jenis mikroalga yaitu konsentrasi Hg pada perairan yang baik dapat memberikan pertumbuhan yang baik juga bagi mikroalga sehingga mikroalga dengan konsentrasi Hg nya yang baik akan memiliki jenis dan keragaman mikroalga yang melimpah.
6. Sikap saya terhadap seseorang yang mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg adalah dengan memberikan edukasi kepada seseorang itu agar lebih memahami tentang penggunaan Hg tersebut dan bagaimana cara mengolah penggunaan Hg dengan lebih baik lagi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan oleh adanya aktivitas pertambangan emas skala kecil yang berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem perairan karena penggunaan merkuri (Hg) untuk mengikat emas. Limbah yang dihasilkan dibuang begitu saja keperairan tanpa melalui tahap penghilang senyawa toksik terlebih dahulu.
BalasHapus2. ST1 (Hulu-Non PESK) indeks keanekaragamannya sebesar 2,52 yang menandakan sungai belum tercemar dan memiliki keanekaragaman dan kelimpahan mikroalga yang baik. ST2 (Low- PESK) indeks keanekaragaman sebesar 1,98 yang berarti tercemar ringan. ST3 (High- PESK) indeks keanekaragamannya sebesar 1,26 tergolong tercemar sedang. ST4(Hilir-Non PESK) indeks keanekaragamannya sebesar 1,49 masuk dalam kategori tercemar sedang.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di hilir sungai di mana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) nilai ambang batas konsentrasi Hg perairan sebesar 0,001 mg/L yang juga merujuk pada U.S Evironmental Protection Agency (US EPA/EPA) sebesar 0,00094 mg/L. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 Tahun 2021 Lampiran VI adalah <0,002 mg/L. dari hasil pengujian pada sungai x diketahui konsentrasi Hg berada di angka 4,29.10-4 hingga 6,54.10-4. Sehingga dapat dikatakan bahwa konsentrasi Hg yang terdeteksi masih tergolong aman untuk ekosistem perairan.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ialah semakin berlimpah mikroalga semakin rendah konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi (peningkatan konsentrasi zat berbahaya dilingkungan saat zat tersebut melewati tingkat trofik berturut-turut dari rantai makanan dan jaring makanan) sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi (peningkatan konsentrasi racun berbahaya dalam suatu organisme).
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang disekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini ialah saya akan berusahauntuk berdiskusi dan memberikan informasi mengenai dampak negatif yang dapatditimbulkan Hg terhadap organisme perairan, lingkungan sekitar, bahkan kesehatan manusia sendiri dapat tergangu dengan mengonsumsi organisme perairan yang terdampak Hg di dalam tubuhnya. Selain itu, saya bisa melaporkan pelaku kepada pihak berwajib atas tindakannya sehingga pelaku dan masyarakat dapat bersikap lebih bijak dalam bersikap terhadap masalah.
1. Disebabkan oleh masuknya limbah merkuri (Hg) kedalam perairan. aktivitas PESK juga bisa berpotensi mengganggu ekosistem perairan yang disebabkan penggunaan merkuri (Hg).
BalasHapus2. Pada tabel 1 kelimpahan dan keanekaragaman mikroalga hasil temuan disungai x dapat diketahui bahwa ST1 Hulu tidak terdapat aktivitas PESK dengan kelimpahan 80 dan indeks keragaman 2,52 maka dapat dikatakan bahwa hulu sungai x belum tercemar dan keragaman jenis dankelimpahan microalga tergolong tinggi. ST2 terdapat aktivitas PESK dengan indeks keragaman 1,98 yang berarti daerah ST2 sungai x tercemar dalam kategori rendah atau ringan. ST3 terdapat aktivitas PESK dengan indeks keanekaragaman 1,26 berarti daerah ST3 sungai x tercemar tingkat tinggi atau tercemar oleh logam berat, sedangkan ST4 tidak terdapat aktivitas PESK yang berada pada indeks keanekaragaman 1,49 tetapi sudah tercemar sedang.
3. Meskipun ST4 merupakan area Non-PESK tetapi tetap terdeteksi Hg. Hal ini bisa disebabkan oleh keberadaan ST4 yaitu di Hilir sungai x dapat menyebabkan atau memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sungai atau terbawa arus sungai yang terdapat aktivitas PESK.
4. Berdasarkan peraturan-peraturan pemerintah yang saya baca diinternet, maka dapat dikatkan bahwa Konsentrasi Hg yang terdeteksi masih tergolong aman untuk ekosistem perairan, hasil pemeriksaan kadar Hg pada air sungai masih sesuai dengan Nilai Ambang Batas (NAB) peraturan pemerintah. Tetapi pada ST3 sudah sedikit tidak aman
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ialah semakin berlimpah mikroalga semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi.Sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi.
6. Dengan cara mengajak orang-orang trsbt untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini dengan memberikan edukasi tentang bahaya merkuri(Hg) serta memberi informasi akurat seperti bukti-bukti terdahulu yang dapat meningkatkan kesadaran orang-orang tersebut akan bahaya merkuri(Hg).
1. Adanya aktivitas PESK menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga karena penggunaan Hg sebagai pengikat emas yang menhasilkan limbah Hg yang dialirkan ke badan air tanpa melalui proses penghilangan senyawa toksik terlebih dahulu
BalasHapus2. status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yaitu, pada ST 1 yang merupakan hulu sungai dan belum terdapat aktivitas PESK dengan indeks keanekaragaman 2,52 yang berarti bagian hulu sungai X belum tercemar. Pada stasiaun 2 terdapat aktivitas PESK yang memiliki indeks keanekaragaman 1,98 yang berarti stasiun 2 tercemar ringan, stasiun 3 terdapat aktivitas PESK memiliki indeks 1,26 yang berarti tercemar sedang, pada stasiun 4 tidak terdapat aktivits PESK namun sudah tercemar sedang dengan indek keanekaragaman 1,49
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK, hal ini dikarenakan stasiun 4 merupakan bagian hilir sungai x, sehingga limbah Hg yang berasal dari aktivitas PESK di stasiun sebelumnya yaitu stasiun 2 dan 3 mengalir ke hilir sungai x yang merupakan stasiun 4 sehingga membuat stasiun 4 juga tercemar Hg.
4. konsentrasi Hg yang terdeteksi pada sungai x masih tergolong aman untuk ekosistem perairan karena jika dibandingkan dengan nilai yang ditetapkan oleh KLH No. 51 Tahun 2004 tentang kriteria baku mutu air laut untuk biota laut yaitu Hg sebesar 0,001 mg/l.
5. konsentrasi Hg di perairan mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yang ada di perairan hal ini di sebabkan karena adanya aktivitas PESK yang menghasilkan limbah Hg di perairan yang berakibat pada keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga semakin tinggi kandungan Hg maka akan semakin menurun keragaman dan kelimpahan mikroalga dan begitujuga sebaliknya semakin rendah konsentrasi Hg di perairan maka semakin tinggi keragaman dan kelimpahan mkroalga, karena Hg bersifat toksik.
6. cara menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini yaitu dengan melakukan pendekatan kepada pihak yang melakukan pencemaran dengan memberikan arahan dan informasi mengenai dampak negatif dari pencemaran Hg terhadap keberlangsungan hidup di bumi dan memberikan contoh bukti nyata dampak dari pencemaran tersebut, jika tidak berhasil kita harus melibatkan pihak pemerintah agar bertindak tegas terhadap pelaku pencemaran tersebut
1. Menurut Noerdjito (2019), hal yang dapat menyebabkan penurunan mikroalga adalah kandungan logam tinggi yang mencemari air.
BalasHapus2. Berdasarkan tabel kelimpahan dan keanekaragaman mikroalga hasil temuan di sungai X, kualitas perairan berdasarkan indeks keanekaragaman dimana dapat dilihat bahwa pada stasiun satu memiliki indeks >2dimana perairannya belum tercemar, stasiun dua memiliki indeks 1,98 dimana perairannya tercemar ringan dan stasiun tiga dan empat memiliki indeks 1,0-1,5 dimana perairannya tercemar sedang.
3. selain limbah PESK yang dapat menyebabkan Yang menyebabkan ST4 terdampak merkuri meskipun merupakan area non PESK dapat di sebabkan dari beberapa faktor. Pertama area ST4 tercemar dari aliran arus air dari hulu yang terdampak oleh merkuri yang menyebabkan area ST4 terdampak merkuri padahal non PESK. Kedua, merkuri dapat berasal dari rantai makanan hewan dimana hewan tersebut sudah terdampak merkuri karena mengkonsumsi organisme yang telah terdampak merkuri menyebabkan perairan yang di tinggali oleh organisme tersebut terdampak merkuri dari proses rantai makanan tersebut.
4. Menurut saya sudah termasuk tidak aman lagi untuk suatu ekosistem karena dari tabel dapat dilihat bahwa hanya di ST 1 yang belum tercemar merkuri yang mendekati untuk keanekaragaman organisme nya tinggi, karena ST1 tidak tercemar merkuri sedangkan yang lainnya hampir memiliki angka Indeks keanekaragaman yang kecil sehingga tidak aman untuk suatu ekosistem.
5. Keterkaitan konsentrasi Hg terhadap keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dapat terlihat bahwa area stasiun yang tercemar akan mencemari area stasiun lainnya yang dilewati oleh arus sungai dimana terlihat bahwa area stasiun 2 yang terdapat PESK dapat mempengaruhi area stasiun 3 dan 4 yang di alirinya dimana pada stasiun 3 memiliki nilai terendah untuk kelimpahan organismenya karena tercemar merkuri.
6. Hal yang akan saya lakukan adalah dengan melaporkan hal tersebut kepada pihak pemerintah yang bertanggung jawab atas kelestarian lingkungan perairan karena apabila di biarkan akan sangat berdampak negatif dan apabila saya secara terang-terangan untuk mencegah tindakan tersebut dapat menimbulkan suasan yang buruk antar sesama.
1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga bisa disebabkan oleh faktor-faktor seperti polusi, perubahan iklim, penggunaan pupuk berlebihan, dan perubahan dalam ekosistem perairan.
BalasHapus2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga dapat bervariasi. Stasiun dengan keragaman yang tinggi cenderung memiliki kualitas perairan yang lebih baik, sementara stasiun dengan keragaman yang rendah mungkin mengindikasikan masalah lingkungan.
3. Pada ST4, masih terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK mungkin disebabkan oleh sumber Hg yang datang dari luar wilayah tersebut, seperti aliran sungai atau angin. Logam berat dapat tersebar luas dalam ekosistem perairan.
4. Konsentrasi Hg yang terdeteksi perlu dievaluasi lebih lanjut untuk menentukan apakah aman untuk ekosistem perairan. Standar kualitas air dan ekologis dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai dampaknya.
5. Konsentrasi Hg dapat memengaruhi keragaman dan kelimpahan mikroalga melalui efek toksisitas langsung dan melalui perubahan dalam rantai makanan. Kadar Hg yang tinggi dapat mengurangi keragaman mikroalga dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
6. Menghadapi seseorang yang mengabaikan dampak negatif penggunaan Hg bisa melibatkan pendekatan edukasi, penyadaran, dan informasi ilmiah yang kuat. Menunjukkan bukti dampak negatifnya dan konsekuensinya dapat membantu orang untuk lebih peduli terhadap masalah lingkungan ini.
1. Menurunnya keanekaragaman dan kelimpahan mikroalga dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
BalasHapus- Polusi air:
Bahan kimia beracun seperti logam berat atau nutrisi berlebih dapat merusak ekosistem perairan dan mengurangi kelimpahan mikroalga.
- Perubahan suhu dan iklim:
Perubahan iklim dapat mempengaruhi suhu dan sifat air, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroalga.
- Penangkapan ikan berlebihan:
Jika ikan pemakan mikroalga ditangkap dalam jumlah besar, populasi mikroalga bisa meningkat.
- Perubahan tempat tinggal:
Perkembangan pantai, sedimentasi atau perubahan fisik lainnya dapat merusak habitat mikroalga.
2. Untuk mengevaluasi kondisi kualitas air saat ini berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga, perlu dilakukan pengumpulan data kuantitatif populasi mikroalga di setiap stasiun pemantauan. Indeks keanekaragaman seperti indeks Shannon-Wiener atau indeks Simpson dapat digunakan untuk mengevaluasi keanekaragaman mikroalga. Hasilnya akan tergantung pada perbedaan mikroalga yang ditemukan di setiap stasiun.
3. Sekalipun suatu wilayah dapat dianggap “non-PESK” (kemungkinan besar merupakan sumber kontaminasi lingkungan), masih ada kemungkinan untuk mendeteksi Hg jika terdapat sumber kontaminasi yang tidak terdeteksi atau sumber kontaminasi yang berada jauh dari wilayah tersebut. Sumber merkuri dapat berasal dari berbagai kegiatan industri, pertambangan atau pembakaran bahan bakar fosil yang dapat melepaskan merkuri ke lingkungan.
4. Kadar konsentrasi Hg yang dianggap aman bagi ekosistem perairan akan bergantung pada jenis mikroalga dan organisme lain yang ada pada ekosistem tersebut. Konsentrasi merkuri yang rendah mungkin tidak menyebabkan bahaya langsung, namun akumulasi merkuri dalam rantai makanan dapat menimbulkan efek negatif pada organisme tingkat tinggi.
5. Hubungan antara konsentrasi merkuri dan keanekaragaman serta kelimpahan mikroalga bisa jadi rumit. Merkuri dapat mempengaruhi mikroalga secara langsung atau melalui dampaknya terhadap organisme lain dalam ekosistem. Penelitian ilmiah lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami hubungan ini.
6. Berurusan dengan seseorang yang mengabaikan dampak negatif konsumsi merkuri dan mendorong ketidakpedulian pada orang lain adalah sebuah tantangan. Metode yang dapat digunakan antara lain:
- Pendidikan:
Memberikan informasi yang akurat dan ilmiah mengenai dampak negatif Hg terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
- Kampanye kesadaran:
Menyelenggarakan kampanye atau acara untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang polusi merkuri.
- Partisipasi publik:
Mendorong partisipasi masyarakat dalam pemantauan lingkungan hidup dan advokasi kebijakan perlindungan lingkungan hidup.
- Peraturan:
Mendorong penerapan atau penguatan peraturan pengendalian penggunaan merkuri dan meminimalkan pelepasan merkuri ke lingkungan.
1. Yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah masuknya limbah merkuri (Hg) secara berlebihan kedalam perairan, yang sejalan dengan peningkatan aktivitas PESK (pertambangan emas sekala kecil).
BalasHapus2. Dari hasil data Kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan di Sungai X yaitu pada ST1 (Hulu-Non PESK) dengan H 2,52 menunjukkan bahwa perairan belum tercemar. Pada ST2 (Low-PESK) dengan H 1,98 menunjukkan bahwa perairan tersebut tercemar ringan. Pada ST3 (High-PESK) dengan H' 1,26 menunjukkan bahwa air tercemar sedang. Pada ST4 (Hilir-Non PESK) dengan H 1,49 menunjukkan bahwa air juga tercemar sedang.
3.Karena ST4 berada dihilir Sungai yang dimana limbah Hg yang dihasilkan dibuang kelingkungan dengan dialirkan kebadan perairan tanpa melalui proses penghilangan senyawa toksik/beracun terlebih dahulu sehingga limbah mengalir mengikuti arus sungai sampai ke hilir walaupun dihilir sungai tidak ada aktivitas PESK
4. Iya, konsentrasi Hg yang terdeteksi dalam jumlah rendah masih tergolong aman untuk ekosistem perairan karena mikroalga sebagai produsen dalam ekosistern perairan membutuhkan sejumlah logam sebagal mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolism ekosistem perairan tersebut.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin berlimpah mikroalga semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi.Sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi.
6. Sikap terhadap seseorang yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif penggunaan mercury (Hg) dan mempengaruhi orang lain untuk bersikap apatis terhadap masalah ini harus bijaksana. Penting untuk mengedukasi orang tersebut tentang dampak pencemaran Hg pada kesehatan dan lingkungan. Jika tetap tidak merespon, melibatkan otoritas lokal atau organisasi lingkungan untuk menangani masalah ini secara hukum bisa menjadi langkah yang diperlukan.
1. Beberapa penyebab nya yaitu seperti salinitas, perubahan suhu, cahaya dan nutrien pada medium serta masuknya limbah merkuri (Hg) kedalam perairan. Selain itu, disebabkan akibat perairan dekat dengan aktivitas PESK (Pertambangan Emas Skala Kecil).
BalasHapus2. Pada tabel 1 bisa dilihat bahwa ST1 (Hulu-Non PESK) kelimpahan dan indeks keanekaragaman nya lebih tinggi dari yang lainnya itu artinya perairan belum tercemar oleh limbah. Pada ST2 (Low-PESK) kelimpahan dan indeks keanekaragaman nya ada dinomor dua, yang artinya perairan nya tercemar namun ringan. Pada ST3 (High-PESK) terdapat aktivitas PESK yang indeks keanekaragamannya 1,26 itu menandakan bahwa pada area tersebut tercemar sedang. Dan terakhir, pada ST4 aktivitasnya juga tercemar sedang karena memiliki H’ sebesar 1,49.
3. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa kemungkinan yaitu diantaranya area ST4 yang terkena Hg disebabkan oleh limbah industri lalu mengalir ke non PESK sehingga aliran air yang masuk dari hulu ikut mengalir ke daerah hilir. Jadi, partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga hilir sungai masih ada kandungan Hg.
4. Menurut saya masih dikatakan tergolong aman apabila konsentrasi Hg nya masih rendah dan juga jika dibandingkan dengan baku mutu yang dikeluarkan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup No.51 Tahun 2004, nilai ambang batas untuk logam berat Hg diperairan khususnya untuk biota laut adalah 0,001mg/L. Jadi, menurut saya masih dikatakan tergolong aman.
5. Keterkaitannya yaitu konsentrasi Hg mempengaruhi keragaman dan kelimpahan mikroalga di perairan. Dan juga keterkaitannya adalah semakin rendah konsentrasi Hg dalam perairan tersebut maka semakin banyak keragaman dan kelimpahan mikroalga nya, sebaliknya yaitu semakin tinggi konsentrasi Hg nya maka semakin sedikit keragaman dan kelimpahan mikroalga yg ada diperairan tersebut.
6. Menurut saya cara menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg adalah dengan menegurnya secara baik dan sopan serta memberikan informasi kepada pelaku tersebut tentang pentingnya kita untuk menjaga semua yang ada di bumi ini, dan yang terpenting harus memiliki rasa kesadaran diri untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan kerugian bagi diri sendiri maupun yang bisa mempengaruhi orang-orang disekitarnya.
1. Tercemar limbah hg
BalasHapus2. Hasil data menunjukkan bahwa ST1 menunjukkan bahwa perairan belum tercemar yabg ditandai dengan keanekaragaman hayatinya yang masih tinggi. Pada ST2 menunjukkan bahwa perairannya tercemar ringan. ST3 dengan air nya yang tercemar sedang. ST4 sudah tercemar dan di dalam perairan sudah ada merkuri.
3. Hal tersebut terjadi kemungkinan karena aliran air yang telah tercemar limbah masuk kedalam ST4
4. Konsentrasi merkuri (Hg) yang dianggap aman untuk ekosistem perairan bervariasi tergantung pada jenis ekosistem, organisme, dan tingkat konsentrasi tertentu. Namun, merkuri adalah zat beracun yang dapat mengakibatkan dampak serius pada ekosistem perairan dan organisme di dalamnya.
5. Konsentrasi merkuri (Hg) dalam ekosistem perairan dapat memiliki dampak yang signifikan pada keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga, yang merupakan komponen penting dalam rantai makanan perairan. Jadi, konsentrasi Hg yang tinggi dalam ekosistem perairan dapat berdampak negatif pada keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga serta seluruh ekosistem perairan. Monitoring dan mengendalikan konsentrasi Hg dalam ekosistem perairan penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi keanekaragaman hayati perairan.
6. Hal yang kita lakukan yang pertama adalah cobalah berbicara dengan pelaju pencemaran dengan bahasa yang baik, diskusikan dengan mereka secara baik². Apabila mereka tetap kekeuh dan tetap membuang limbah disembarang tempat, libatkan pihak berwenang dan pastikan penegakan hukum secara tegas
1. Penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga karena masuknya libah merkuri (Hg) kedalam perairan dan juga sungai tersebut berada dekat dengan area PESK.
BalasHapus2. Pada tabel hasil pengamatan keanekaragaman mikroalga di sungai X menunjukan ST1 (Hulu-non PESK) 2,52 yang artinya sungai tersebut belum tercemar, ST2 (Low-PESK) 1,98 sungai tercemar ringan, ST3 (High-PESK) 1,26 sungai termasuk ke pencemaran sedang, dan pada ST4 (Hilir-non PESK) 1,49 menunjukan sungai tercemar sedang.
3. Meskipun ST4 area non PESK tetap terdeteksi merkuri (Hg) karena merkuri merupakan suatu zat kimia yang dapat berpindah karena mengikuti aliran sungai sehingga area yang tidak ada aktivitas PESK pun dapat tercemar oleh merkuri (Hg).
4. Konsentrasi Hg masih terbilang aman karena dari table hasil pengamatan menunjukan Hg masih rendah dan juga logam dibuhtuhkan mikroalga untuk pertumbuhannya.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman dan kelimpahan mikroalga berkaitan dengan banyak atau sedikitnya konsentrasi merkuri (Hg) pada sungai. Semakin banyak konsentrasi Hg pada sungai makan keragaman dan kelimpahan mikroalga menurun. Sebaliknya, semakin sedikit/tidak ada konsentrasi Hg pada sungai maka semakin banyak keragaman dan kelimpahan mikroalga.
6. Cara saya menyikapi pelaku pencemar yaitu dengan memberikan edukasi terkait dengan masalah ini, saya juga akan memberi tahu dampak negative yang akan didapat sehingga pelaku pencemar sadar akan hal itu.
1.salah satu penyebab terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga yaitu Pencemaran Lingkungan, Pencemaran udara oleh zat-zat kimia beracun seperti logam berat, pestisida, dan polutan lainnya dapat merusak lingkungan mikroalga, mengurangi populasi mereka, dan mengganggu keseimbangan ekosistem.
BalasHapus2. Status kualitas perairan pada ST 1 (Non-PESK) belum tercemar masih memiliki keanekaragaman yang kelipahan nya 80 karena belum tercemarnya area perairan tersebut indeks keanekaragaman nya 2,52, ST 2(low PESK) tercemar ringan dengan (N) 16 dan (H') 1,98.ST 3(high-PESK) status sudah tercemar(N)13 dan (H’) 1,26, ST 4 (Hilir- Non PESK) dengan status tercemar sedang (N) 43,(H') 1,49
3.ST 4 tetap terdeteksi Hg dikarenakan jumlah Indeks keanekaragaman (H’) berada pada angka yang ≤3, dimana angka ini menunjukan ketercemaran yang sedang. Hal yang menyebabkan Merkuri mencemari Sungai yang Non PESK dikarenakan merkuri dapat ikut mengalir terbawa air dari tempat yang melakukan PESK ke tempat yang non PESK
4.Konsentrasi Hg yang terdeteksi masih tergolong aman untuk ekosistem perairan Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Hg pada air sungai masih sesuai dengan Nilai Ambang Batas (NAB) yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 kelas II tentang Pengelolaan Kualitas Baku Mutu Air yaitu 0,002 mg/L. Jika diatas itu maka dapat membahayakan ekosistem.
5.Keterkaitan antara konsentrasi merkuri (Hg) dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam ekosistem perairan dapat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Peran merkuri terutama terkait dengan toksisitasnya terhadap mikroalga dan interaksi dengan rantai makanan di dalam ekosistem. Hubungannya berbanding terbalik, Semakin tinggi konsentrasi hg maka akan semakin menurun tingkat keragaman mikroalga dan begitupun sebaliknya.
6.Cara saya dalam menyikapi pelaku pencemar dengan cara menegur orang-orang yang melakukan pencemaran dan memberitahu bahwa hal yang telah dilakukan tesebut tidaklah benar karena dapat merusak ekosistem yang ada diperairan dan juga berdampak negatif bagi Kesehatan serta menunjukkan bukti-bukti yang konkrit yang dapat menunjukkan bahwa penggunaan Hg sangatlah berbahaya bagi lingkungan dan Kesehatan serta memberikan edukasi kepada pelaku agar tidak melakukan hal seperti itu lagi
1. Hal yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga ialah adanya penurunan jumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolismenya atau adanya peningkatan kandungan logam dalam perairan yang menghambat pertumbuhan mikroalga.
BalasHapus2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga ialah pada STI statusnya tergolong belum tercemar (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 2,52. Pada ST2 statusnya tergolong tercemar ringan (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,98. Pada ST3 statusnya tergolong tercemar sedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,26. Pada ST4 statusnya tergolong tercemar bsedang (memiliki tingkat keanekaragaman dan kestabilan komunitas tergolong sedang) karena memiliki H' sebesar 1,49.
3. Pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di hilir sungai di mana aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap dapat dijumpai adanya kandungan Hg.
4. Tidak, karena konsentrasi merkuri berdasarkan standar baku mutu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907/MENKES/SK/VII/2002 yaitu 0,001mg/L.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga ialah semakin berlimpah mikroalga semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi (peningkatan konsentrasi zat berbahaya di lingkungan saat zat tersebut melewati tingkat trofik berturut-turut dari rantai makanan dan jaring makanan) sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi (peningkatan konsentrasi racun berbahaya dalam suatu organisme).
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini ialah saya akan berusaha untuk berdiskusi dan memberikan informasi mengenai dampak negatif yang dapat ditimbulkan Hg terhadap organisme perairan, lingkungan sekitar, bahkan kesehatan manusia sendiri dapat tergangu dengan mengonsumsi organisme perairan yang terdampak Hg di dalam tubuhnya. Ko
1. penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga disebabkan karena terdapat kandungan logam yang tinggi dalam perairan yg dapat menghambat pertumbuhan mikroalga. hal ini disebabkan karena banyaknya aktivitas PESK didekat perairan yg membuat perairan menjadi tercemar
BalasHapus2. pada ST 1 belum adanya aktivitas PESK, memiliki indeks 2,52 yg dimana artinya daerah ST 1 tidak tercemar, pada ST 2 sudah terdapat aktivitas PESK, memiliki indeks 1,98 yg dimana artinya daerah ST 2 sudah tercemar dgan intensitas ringan, pada ST 3 sudah terdapat aktivitas PESK, memiliki indeks 1,26 yg dimana artinya ST 3 pun sudah tercemar dgan intensitas sedang, pada ST 4 tidak adanya aktivitas PESK namun memiliki indeks 1,49, yg berarti daerah ST 4 juga sudah tercemar dg intensitas sedang
3. daerah ST 4 juga dikatan tercemar dikarenakan daerah ST 4 merupakan daerah hilir dimana aliran sungai dari hulu pasti akan melewati daerah hilir, merkuri yg ada di daerah ST 2 dan ST 3 akan ikut mengalir melewati daerah hilir (terbawa arus) hal itulah yg menyebabkan daerah ST 4 tetap tercemar walaupun tidak adanya aktivitas PESK
4. konsentrasi Hg di sungai x yakni 4,29.10-4 - 6,54.10-4 dimana menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) nilai ambang batas konsentrasi Hg perairan sebesar 0,001 mg/L sehingga konsentrasi Hg di sungai x masih dikategorikan aman untuk ekosistem
5. konsentrasi Hg mempengaruhi keragaman dan kelimpahan mikroalga di perairan. penurunan tingkat keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yg disebabkan oleh meningkatnya aktivitas PESK yang menyebabkan meningkatnya jumlah limbah yang tercemar merkuri (Hg) diperairan. semakin tinggi konsentrasi Hg diperairan maka akan semakin menurun tingkat keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga.
6. apabila saya menemukan pelaku pencemaran dengan sengaja, saya akan melakukan beberapa beberapa cara, seperti saya akan melakukan pendekatan dengan bertanya atau menggali lebih dalam alasan dia melakukan hal tersebut kemudian saya memberikan edukasi mengenai lingkungan , dampak jangka pendek dan jangka panjang dari kegiatan yg dia lakukan itu, memberikan contoh terkini dampak dari pencemaran itu, kemudian memberikan pasal/uu/peraturan pemerintah mengenai pembuangan limbah yg dapat membuatnya menhadi takut untuk melakukan hal itu lagi
1. Penyebab terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah kandungan merkuri (Hg) yang tinggi dalam perairan
BalasHapus2. Pada table, stasiun yang jauh dari area PESK atau ST1 (Hulu-Non PESK) memiliki keanekaragaman dan kelimpahan mikroalga paling baik atau paling banyak karena tidak tercemarnya sungai tersebut, sedangkan diarea yang dekat PESK yang sudahtercemar ringan, sedang dan sangat memiliki keanekaragaman dan kelimpahan sedikit. ST1 (Hulu-Non PESK) tidak tercemar, ST2 (Low-PESK) tercemar sedikit, ST3 (High-PESK) dan ST4 (Hilir- Non PESK) tercemar sedang
3. Karena ST4 berada di hilir sungai karena aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap ditemukan adanya kandungan Hg
4. Konsentrasi Hg masih rendah maka ekosistem perairan masih tergolong aman, dari hasil sebuah riset penelitian mengatakan bahwa nilai ambang batas logam berat hg itu sekitar 0,001 mg/L jika lebih dari itu maka dapat dibilang tidak aman
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga sangat berhubungan karena semakin dikit Hg yang terkandung maka semakin berlimpah keragaman jenis di dalam air. Maka dari itu peran merkuri di dalam perairan sangat berbahaya
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg adalah dengan cara menegur serta memberi edukasi tentang dampak dari pencemaran lingkungan
Nama: Helpani Desiria Br Ginting
BalasHapusNPM: A1M021041
1. Akibat dari terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikro alga adalah masuknya limbah merkuri (Hg) ke dalam perairan sehingga langsung berdampak pada mikroalga
2. Pada ST1 non PESK dengan indeks keanekaragaman (H') 2,52 mengartikan bahwa pada stasiun ini tergolong tidak tercemar dan memiliki keanekaragaman mikroba yang tinggi. Pada ST2 Low-PESK dengan indeks keanekaragaman (H') 1,98 mengartikan bahwa stasiun ini sudah tercemar ringan. Pada ST3 High-PESK dengan indeks keanekaragaman 1,26 mengartikan bahwa stasiun ini sudah tercemar sedang dan pada ST4 Hili-Non PESK dengan indeks keanekaragaman 1,49 termasuk stasiun tercemar sedang
3. Pada ST4 masih tetap terdeteksi Hg karena terdapat adanya aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel HG bergerak mengikuti arus
4. Konsentrasi HG yang terdeteksi masih tergolong aman karena menurut standar nasional Indonesia (SNI) nilai ambang batas konsentrasi HG perairan sebesar 0,001 mg/L. Dan menurut peraturan pemerintah republik Indonesia nomor 22 tahun 2021 lampiran VI adalah <0, 002 mg/L. Sedangkan dari hasil data pengujian pada sungai x diketahui konsentrasi HG berada di angka 4, 29. 10-4 hingga 6, 54.10-4
5. Kandungan logam yang tinggi dalam perairan dapat menghambat pertumbuhan mikroalga maka dari itu semakin tinggi kandungan logam HG pada perairan maka semakin rendah kelimpahan mikroalga
6. Cara saya dalam menyikapi seseorang yang secara sengaja atau pelaku pencemar dalam mengabaikan dampak negatif penggunaan Hg adalah dengan memberikan informasi terkait dampak negatif yang ditimbulkan oleh Hg yang dapat mengakibatkan tercemarnya suatu lingkungan perairan dan berdampak pada makhluk hidup dalam tingkat trofik rantai makanan. Dan juga dapat berbahaya pada kesehatan manusia
1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Beberapa di antaranya termasuk perubahan lingkungan, polusi, dan persaingan dengan spesies lain.
BalasHapus2. Dapat diperoleh dari table stasiun yang jauh dari area PESK atau ST1 (Hulu-Non PESK) memiliki keanekaragaman dan kelimpahan mikroalga paling baik atau paling banyak karena tidak tercemarnya sungai tersebut, sedangkan diarea yang dekat PESK yang sudahtercemar ringan, sedang dan sangat memiliki keanekaragaman dan kelimpahan sedikit. ST1 (Hulu-Non PESK) tidak tercemar, ST2 (Low-PESK) tercemar sedikit, ST3 (High-PESK) dan ST4 (Hilir- Non PESK) tercemar sedang
3. Dapat terjadi kemungkinan mengapa pada ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK diantaranya adalah adanya aliran arus seperti di sungai yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan konsentrasi Hg sehingga partikel Hg bergerak mengikuti arus. Selain itu, saat musim hujan air sungai menjadi pasang, volume air bertambah dan menyebabkan konsentrasi merkuri menurun. Sebaliknya, air sungai yang surut pada musim kemarau menyebabkan konsentrasi merkuri di sungai meningkat karena berkurangnya pengenceran dan volume air sedikit sehingga kadar merkuri dalam air cenderung tinggi.
4. Dalam ekosistem perairan konsentrasi Hg masih tergolong aman, karena menurut SNI nilai ambang batas Hg di perairan sebesar 0,001 mg/L yang juga merujuk pada U.S EPA sebesar 0,00094 mg/L.
5. Konsentrasi merkuri (Hg) dalam lingkungan
dapat mempengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga. Tingginya konsentrasi Hg dalam air atau sedimen dapat memiliki efek toksik pada mikroalga. Mikroalga yang lebih sensitif terhadap Hg mungkin akan mengalami penurunan kelimpahan atau bahkan kematian, sementara jenis-jenis yang lebih toleran mungkin mendominasi populasi.
6. Edukasi dan Informasi: Sampaikan informasi yang jelas dan akurat mengenai dampak negatif penggunaan Hg pada kesehatan manusia dan lingkungan. Jelaskan mengapa penting untuk menghindari penggunaannya.
1. Yang menyebabkan penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah kandungan logam yang tinggi dalam perairan.
BalasHapus2. Stasiun pengamatan ST1=perairan belum tercemar; ST2=tercemar ringan; ST3=tercemar sedang; ST4=tercemar sedang
3. Karena terdapat aliran arus seperti disungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus
4. Berdasarkan stasiun pengamatan ST3 konsentrasi Hg sebesar 6,54.10-4 mg/L, konsentrasi Hg tersebut melebihi batas yang dianggap aman untuk ekosistem perairan.sehingga dapat disimpulkan bahwa konsentrasi Hg tergolong tidak aman untuk ekosistem perairan.
5. Semakin tinggi konsentrasi Hg maka keanekaragaman jenis dan kelimpahan mikroalga semakin menurun
6. Saya akan mencoba memberikan informasi mengenai bahaya penggunaan merkuri Hg dan dampak negatifnya bagi lingkungan selain itu saya juga akan mencoba membangun kesadaran akan pentingnya bertanggung jawab terhadap lingkungan
1. karena dibuangnya limbah yang mengandung hg secara sembarangan dam berlebihan ke perairan maka menghambat pertumbuhan dari mikro alga.
BalasHapus2. Dari hasil data pada table dapat diketahui: distasiun 1 pada bagian Hulu tidak adanya aktivitas PESK yang indeks keanekaragamannnya 2,52 yang artinya pada hulu sungai x ini belum tercemar, didaerah stasiun 2 terdapat aktivitas PESK berada pada indeks keanekaragaman 1,98 yang artinya bahwa pada daerah stasiun 2 sungai x sudah mulai tercemar ringan, distasiun 3 juga sudah terdapat aktivitas PESK yang berada pada indeks keanekaragaman 1,26 yang artinya bahwa pada area ini sudah tercemar sedang oleh logam berat, dan pada stasiun 4 tidak adanya aktivitas PESK berada diindeks keanekaragaman 1,49 yang artinya daerah stasiun 4 ini juga sudah tercemar sedang.
3. hal ini bisa disebabkan karena Merkuri adalah unsur kimia yang dapat ditemukan secara alami dalam lingkungan. Beberapa sumber alam yang dapat melepaskan merkuri ke dalam perairan termasuk vulkanik, erosi tanah, dan dekomposisi bahan organik. Oleh karena itu, bahkan di perairan yang bukan merupakan zona pesisir, merkuri dapat ada dalam kadar yang rendah karena sumber alam ini. Aktivitas manusia seperti pertambangan emas, industri, dan pembuangan limbah hanya menyebabkan peningkatan konsentrasi merkuri di perairan.
4. Apabila konsentrasi Hg yang masih blm tiinggi atau masiih dibawah angka 4,29.10-4 sampai 6,54.10-4 maka ekosistem perairan dapat dikatakan masih aman karena mikroalga jgmembutuhkan logam untuk pertumbuhannya.
5. keterkaitan konsentrasi hg terhadap keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu semakin banyaknya hg maka pertumbuhan mikroalga akan terganggu tetapi tdak adanya hg juga akan mengganggu stabilitas pertumbuhan mikro alga. dari alam sebenarnya hg sudah cukup untuk keberlangsungan hidup mikro alga tetapi karna adanya hg dari ulah manusia yang banyak maka pertumbuhan mikroalga terganggu.
6. yaitu dengan lebih mengedukasi orang orang sekitar tentang bahaya hg terhadap lingkungan dan membarikan contoh yang baik dan benar.
FENOMENA LINGKUNGAN
BalasHapus1. hal yang menjadi penyebab penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah tidak lain dan bukan yaitu dikarenakan kandungan merkuri (Hg) yang tinggi dalam perairan
2. Pada table dapat dipahami bahwa, stasiun yang jauh dari area PESK atau ST1 (Hulu-Non PESK) memiliki keanekaragaman dan kelimpahan mikroalga paling baik atau paling banyak karena tidak tercemarnya sungai tersebut, sedangkan diarea yang dekat PESK yang sudahtercemar ringan, sedang dan sangat memiliki keanekaragaman dan kelimpahan sedikit. ST1 (Hulu-Non PESK) tidak tercemar, ST2 (Low-PESK) tercemar sedikit, ST3 (High-PESK) dan ST4 (Hilir- Non PESK) tercemar sedang
3. Karena ST4 berposisi di hilir sungai karena aliran arus seperti di sungai dapat memungkinkan partikel Hg bergerak mengikuti arus sehingga daerah hilir sungai tetap ditemukan adanya kandungan Hg
4. Konsentrasi Hg masih rendah maka ekosistem perairan masih tergolong aman, dari hasil sebuah riset penelitian mengatakan bahwa nilai ambang batas logam berat hg itu sekitar 0,001 mg/L jika lebih dari itu maka dapat dibilang sudah tidak aman
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga sangat berhubungan karena semakin dikit Hg yang terkandung maka semakin berlimpah keragaman jenis di dalam air. Maka dari itu dampak merkuri di dalam perairan sangat berbahaya
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg adalah dengan cara menegur dan mencoba untuk menjelaskan dampak buruk nya, namun jika masih akan dilaporkan ke pihak yang berwajib.
1. Berapa faktor yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga salah satunya adalah penurunan jumlah logam dan meningkatnya konsentrasi merkuri di dalam perairan
BalasHapus2. Status kualitas perairan indeks keanekaragamanan mikroalga adalah pada ST1 (hulu-Non PESK) yaitu mempunyai indeks 2,52 tergolong dalam kategori belum tercemar dan memiliki tingkat keanekaraganan dan kestabilan sedang. Kemudia untuk ST2 (Low-PESK) dan mempunyai indeks 1,98 tergolong dan masuk dalam katefori tercemar ringan dan memiliki keanekaragaman dan kestabilan sedang. Selanjutnya ST3 (High-PESK) memiliki indeks 1,26 tergolong dalam kategori tercemar dan memiliki penurunan drastis tingkat keragamanan. Dan terakhir ST4 (Hilir-Non PESK) memiliki indeks 1,49 termasuk dalam kategori tercemar sedang walaupun bukan termasuk kedalam kategori non PESK
3. Karena masuknya atau terjadinya biomagnifikasi dan biokumulasi pada salah satu organisme di dalam perairan
4. Tidak, karena konsentrasi pada Hg tergolong cukup rendah dan ekosistem di perairan termasuk masih aman
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis sangat berhubungan karena semakin dikit Hg yang terkandung maka semakin berlimpah keragaman jenis di dalam air, begitupun sebaliknya. Maka dari itu peran merkuri di dalam perairan sangat berbahaya
6. Menurut saya, jika ada orang yang secara sengaja mengabaikan dampak negative dari penggunaan Hg saya akan menegur dengan baik dan memberitahu dampak negative apa yang terjadi pada dirinya sendiri dan pada makhluk hidup lainnya dan kemudia saya akan mengajak diskusi untuk mencari solusi tidak aka nada lagi yang mencemari
1. Berapa faktor yang menyebabkan terjadi penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga salah satunya adalah penurunan jumlah logam dan meningkatnya konsentrasi merkuri di dalam perairan
BalasHapus2. Status kualitas perairan indeks keanekaragamanan mikroalga adalah pada ST1 (hulu-Non PESK) yaitu mempunyai indeks 2,52 tergolong dalam kategori belum tercemar dan memiliki tingkat keanekaraganan dan kestabilan sedang. Kemudia untuk ST2 (Low-PESK) dan mempunyai indeks 1,98 tergolong dan masuk dalam katefori tercemar ringan dan memiliki keanekaragaman dan kestabilan sedang. Selanjutnya ST3 (High-PESK) memiliki indeks 1,26 tergolong dalam kategori tercemar dan memiliki penurunan drastis tingkat keragamanan. Dan terakhir ST4 (Hilir-Non PESK) memiliki indeks 1,49 termasuk dalam kategori tercemar sedang walaupun bukan termasuk kedalam kategori non PESK
3. Karena masuknya atau terjadinya biomagnifikasi dan biokumulasi pada salah satu organisme di dalam perairan
4. Tidak, karena konsentrasi pada Hg tergolong cukup rendah dan ekosistem di perairan termasuk masih aman
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis sangat berhubungan karena semakin dikit Hg yang terkandung maka semakin berlimpah keragaman jenis di dalam air, begitupun sebaliknya. Maka dari itu peran merkuri di dalam perairan sangat berbahaya
6. Menurut saya, jika ada orang yang secara sengaja mengabaikan dampak negative dari penggunaan Hg saya akan menegur dengan baik dan memberitahu dampak negative apa yang terjadi pada dirinya sendiri dan pada makhluk hidup lainnya dan kemudia saya akan mengajak diskusi untuk mencari solusi tidak aka nada lagi yang mencemari
1.Penyebabnya adalah merkuri atau Hg yang masuk ke dalam perairan atau sungai, sehingga jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga menurun.
BalasHapus2. Kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan di Sungai X yaitu pada ST1 (Hulu-Non PESK) dengan H’ 2,52 menunjukkan bahwa perairan belum tercemar. Pada ST2 (Low-PESK) dengan H’ 1,98 menunjukkan bahwa perairan tersebut tercemar ringan. Pada ST3 (High-PESK) dengan H’ 1,26 menunjukkan bahwa air tercemar sedang. Pada ST4 (Hilir-Non PESK) dengan H’ 1,49 menunjukkan bahwa air juga tercemar sedang.
3. Meskipun merupakan area Non PESK pada stasiun ST4 tetap terdeteksi Hg di dalamnya dikarenakan salah satu penyebabnya yaitu adanya aktivitas manusia seperti pembuangan limbah industri, pertambangan, dan emisi asap kendaraan bermotor yang dapat menyebabkan Kawasan tersebut terkontaminasi Hg. Selain itu perairan dapat terkontaminasi dari Hg yang terbawa oleh air dari sumber yang tinggi ke air yang lebih rendah.
4. Pada umumnya limbah logam berat Hg tentu tidak aman pada ekosistem perairan walaupun konsentrasinya bervariasi tetapi tetap saja berdampak bagi makhluk hidup sekitarnya. Namun, umumnya konsentrasi Hg yang melebihi 0,1 mikrogram per liter dianggap berbahaya bagi organisme perairan dan dapat menyebabkan dampak negatif pada ekosistem perairan. Berdasarkan tabel data diatas bahwa konsentrasi Hg sudah tergolong tidak aman bagi ekosistem perairan namun masih batas tingkatan yang sedang, tetapi jika berkelanjutan maka pencemaran Hg naik ke tingkatan berat.
5.Keterkaitan antara konsentrasi merkuri (Hg) dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga dalam ekosistem perairan dapat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Peran merkuri terutama terkait dengan toksisitasnya terhadap mikroalga dan interaksi dengan rantai makanan di dalam ekosistem. Hubungannya berbanding terbalik, Semakin tinggi konsentrasi hg maka akan semakin menurun tingkat keragaman mikroalga dan begitupun sebaliknya.
6. Untuk mengatasi masalah pencemaran Hg, dapat dilakukan tiga hal. Pertama, melakukan penyuluhan atau sosialisasi edukasi kepada masyarakat bahwa merkuri (Hg) ini salah satu logam berat yang jika terkena maka akan berdampak negatif bagi makhluk hidup. Kedua, melakukan penyuluhan mengenai teknologi dan praktik yang lebih ramah lingkungan. Dan yang ketiga yaitu mengelola konsentrasi Hg di perairan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung kelimpahan dan keragaman mikroalga.
1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga terjadi karena di dalam perairan dimasuki limbah logam merkuri (Hg) dan arena area perairan dekat dengan PESK.
BalasHapus2. Status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yaitu pada ST1 (Hulu-Non PESK) memiliki kelimpahan (N) 80 dan Indeks keanekaragaman (H’) 2,52 yaitu Perairan Belum Tercemar. ST2 (Low-PESK) memiliki kelimpahan (N) 16 dan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 yaitu tercemar ringan. ST3 (High-PESK) memiliki kelimpahan (N) 13 indeks keanekaragaman (H’) 1,26 yaitu tercemar sedang, ST4 (Hilir- Non PESK) memiliki kelimpahan (N) 43 indeks keanekaragaman (H’) 1,49 yaitu tercemar sedang.
3. ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di perairan sehingga aliran limbah logam yang mengandung merkuri (Hg) mengalir dan mencemari daerah ST4.
4. Ya, konsentrasi Hg yang terdeteksi dalam jumlah rendah masih tergolong aman untuk ekosistem perairan karena mikroalga sebagai produsen dalam ekosistem perairan membutuhkan sejumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolism ekosistem perairan tersebut.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu terdapat pada tinggi rendahnya konsentrasi merkuri (Hg) pada perairan. Semakin rendah konsentrasi Hg dalam perairan maka semakin banyak keragaman dan mikroalga mellmpah dan berlaku sebaliknya, semakin tinggi konsetrasi Hg maka keragaman dan mikroalga sedikit.
6. Cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini yaitu dengan memberikan informasi dan pemahaman mengenai bahaya air yang tercemar disertai dengan bukti berupa fakta yang akurat.
1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga terjadi karena di dalam perairan dimasuki limbah logam merkuri (Hg) dan arena area perairan dekat dengan PESK.
BalasHapus2. status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yaitu pada ST1 (Hulu-Non PESK) memiliki kelimpahan (N) 80 dan Indeks keanekaragaman (H’) 2,52 yaitu Perairan Belum Tercemar. ST2 (Low-PESK) memiliki kelimpahan (N) 16 dan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 yaitu tercemar ringan. ST3 (High-PESK) memiliki kelimpahan (N) 13 indeks keanekaragaman (H’) 1,26 yaitu tercemar sedang, ST4 (Hilir- Non PESK) memiliki kelimpahan (N) 43 indeks keanekaragaman (H’) 1,49 yaitu tercemar sedang.
3. ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di perairan sehingga aliran limbah logam yang mengandung merkuri (Hg) mengalir dan mencemari daerah ST4.
4. Ya, konsentrasi Hg yang terdeteksi dalam jumlah rendah masih tergolong aman untuk ekosistem perairan karena mikroalga sebagai produsen dalam ekosistem perairan membutuhkan sejumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolism ekosistem perairan tersebut.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu terdapat pada tinggi rendahnya konsentrasi merkuri (Hg) pada perairan. Semakin rendah konsentrasi Hg dalam perairan maka semakin banyak keragaman dan mikroalga mellmpah dan berlaku sebaliknya, semakin tinggi konsetrasi Hg maka keragaman dan mikroalga sedikit.
6. cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini yaitu dengan memberikan informasi dan pemahaman mengenai bahaya air yang tercemar disertai dengan bukti berupa fakta yang akurat.
1. Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga terjadi karena di dalam perairan dimasuki limbah logam merkuri (Hg) dan arena area perairan dekat dengan PESK.
BalasHapus2. status kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan berdasarkan indeks keanekaragaman mikroalga yaitu pada ST1 (Hulu-Non PESK) memiliki kelimpahan (N) 80 dan Indeks keanekaragaman (H’) 2,52 yaitu Perairan Belum Tercemar. ST2 (Low-PESK) memiliki kelimpahan (N) 16 dan indeks keanekaragaman (H’) 1,98 yaitu tercemar ringan. ST3 (High-PESK) memiliki kelimpahan (N) 13 indeks keanekaragaman (H’) 1,26 yaitu tercemar sedang, ST4 (Hilir- Non PESK) memiliki kelimpahan (N) 43 indeks keanekaragaman (H’) 1,49 yaitu tercemar sedang.
3. ST4 tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena ST4 berada di perairan sehingga aliran limbah logam yang mengandung merkuri (Hg) mengalir dan mencemari daerah ST4.
4. Ya, konsentrasi Hg yang terdeteksi dalam jumlah rendah masih tergolong aman untuk ekosistem perairan karena mikroalga sebagai produsen dalam ekosistem perairan membutuhkan sejumlah logam sebagai mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolism ekosistem perairan tersebut.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga yaitu terdapat pada tinggi rendahnya konsentrasi merkuri (Hg) pada perairan. Semakin rendah konsentrasi Hg dalam perairan maka semakin banyak keragaman dan mikroalga mellmpah dan berlaku sebaliknya, semakin tinggi konsetrasi Hg maka keragaman dan mikroalga sedikit.
6. cara saya menyikapi sikap seseorang (pelaku pencemar) yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif dari penggunaan Hg dan memengaruhi orang-orang di sekitarnya untuk turut bersikap apatis terhadap masalah ini yaitu dengan memberikan informasi dan pemahaman mengenai bahaya air yang tercemar disertai dengan bukti berupa fakta yang akurat.
1. Yang menyebabkan terjadinya penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga adalah masuknya limbah merkuri (Hg) secara berlebihan kedalam perairan, yang sejalan dengan peningkatan aktivitas PESK (pertambangan emas sekala kecil).
BalasHapus2. Dari hasil data Kualitas perairan pada masing-masing stasiun pengamatan di Sungai X yaitu pada ST1 (Hulu-Non PESK) dengan H 2,52 menunjukkan bahwa perairan belum tercemar. Pada ST2 (Low-PESK) dengan H 1,98 menunjukkan bahwa perairan tersebut tercemar ringan. Pada ST3 (High-PESK) dengan H' 1,26 menunjukkan bahwa air tercemar sedang. Pada ST4 (Hilir-Non PESK) dengan H 1,49 menunjukkan bahwa air juga tercemar sedang.
3.Karena ST4 berada dihilir Sungai yang dimana limbah Hg yang dihasilkan dibuang kelingkungan dengan dialirkan kebadan perairan tanpa melalui proses penghilangan senyawa toksik/beracun terlebih dahulu sehingga limbah mengalir mengikuti arus sungai sampai ke hilir walaupun dihilir sungai tidak ada aktivitas PESK
4. Iya, konsentrasi Hg yang terdeteksi dalam jumlah rendah masih tergolong aman untuk ekosistem perairan karena mikroalga sebagai produsen dalam ekosistern perairan membutuhkan sejumlah logam sebagal mikronutrien untuk pertumbuhan dan metabolism ekosistem perairan tersebut.
5. Keterkaitan antara konsentrasi Hg dengan keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga adalah semakin berlimpah mikroalga semakin tinggi konsentrasi Hg karena Hg pada perairan bersifat biomagnifikasi.Sebaliknya semakin tinggi konsentrasi Hg kelimpahan mikroalga semakin sedikit karena terjadinya bioakumulasi.
6. Sikap terhadap seseorang yang secara sengaja mengabaikan dampak negatif penggunaan mercury (Hg) dan mempengaruhi orang lain untuk bersikap apatis terhadap masalah ini harus bijaksana. Penting untuk mengedukasi orang tersebut tentang dampak pencemaran Hg pada kesehatan dan lingkungan. Jika tetap tidak merespon, melibatkan otoritas lokal atau organisasi lingkungan untuk menangani masalah ini secara hukum bisa menjadi langkah yang diperlukan.
1.Penurunan jumlah keragaman dan kelimpahan mikroalga dapat disebabkan oleh berbagai factor,baik alami maupun manusia.beberapa factor yang dapat menyebabkan penurunan keragaman dan kelimpahan mikroalga meliputi:
BalasHapusa.perubahan lingkungan,seperti perubahan suhu air dan perubahan salinitas
b.polusi,pencemaran air oleh zat-zat kimia seperti yang di jelaskan pada ytb,terjadi pada aktivitas pertambangan emas skala kecil(PESK) menggunakan Merkuri(Hg)untuk mengikat emas.contohlainnya adalah pupuk,logam berat dll.zat-zat tersebut dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroalga.
c.perubahan Nutrien
d.perubahan iklim
e.persaingan dengan spesies lain,seperti persaingan dengan spesies alga lain atau organisme planktonic lainnya.
f.kegiatan manusia seperti penangkapan ikan dengan alat merusak habitat mikroalga dll
g.pendekatan biologis
2.Dari table 1.kelimpahan dan keanekeragaman mikroalga hasil temuan di Sungai X maka dapat disimpulkan bahwa:
1.ST1(Hulu-Non PESK) dengan indeks keankaragaman(H’) 2,52 (perairan belum tercemar)
2.ST2(Low-PESK) dengan indeks keanekaragaman(H’) 1,98 (perairan tercemar ringan,keanekaragman sedang,Tingakat kestabilan komunitas sedang)
3.ST3(High-PESK) dengan indeks keanekaragman (H’) 1,26(perairan tercemar sedang,Keanekaragaman sedang,Tingkat Kestabilan Komunitas Sedang)
4.ST4(Hilir-Non PESK) dengan indeks keanekaragaman (H’)1,49(perairan tercemar sedang,keanekaragaman sedang,Tingkat kestabilan komunitas sedang.)
3.Pada ST4 Tetap terdeteksi Hg meskipun merupakan area Non PESK karena Hg adalah symbol kimia untuk unsur raksa(mercury dalam Bahasa inggris ),yang merupakan logam berat.kehadiran merkuri di dalam perairan bisa terjadi karena berbagai alasan,terlepas dari apakah perairan tersebut merupakan area non PESK(penyelenggaraan Eksplorasi dan Eksploitasi sumberdaya Kawasan)atau bukan.berikut beberapa alasan mengapa merkuri(HG)dapat tetap terdeteksi di perairan:
A.sumber alamia
b.aktivitas manusia
c.siklus biogeokimia
d.pencemaran dari jarak jauh
f.konsentrasi yang rendah.
4.Pada table kelimpahan dan keanekaragaman mikroalga hasil temuan di Sungai X dapat kita lihat bahwa ST1-ST4 masih termasuk kedalam pencemaran ringan sampai perairan belum tercemar maka dapat disimpulkan bahwa konsentrasi Hg yang terdeteksi masih tergolong aman untuk ekosistem perairan.tetapi berbedah jika untuk di konsumsi hal ini menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907/MENKES/SK/VII/2002 yang Anda sebutkan menetapkan batas maksimum konsentrasi merkuri (Hg) dalam air minum di Indonesia sebesar 0,001 mg/L (miligram per liter). Artinya, air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak boleh mengandung merkuri melebihi konsentrasi tersebut.
5.Konsentrasi merkuri (Hg) dalam lingkungan perairan dapat memengaruhi keragaman jenis dan kelimpahan mikroalga, terutama karena merkuri adalah zat beracun yang dapat memiliki dampak negatif terhadap ekosistem akuatik. beberapa keterkaitan antara konsentrasi Hg dan keragaman jenis serta kelimpahan mikroalga: Penghambatan Pertumbuhan Mikroalga, Perubahan Komposisi Jenis, Dampak pada Keseimbangan Ekosistem, Biomagnifikasi, Pencemaran Lingkungan dan Dampak Kesehatan.
6.Pertama saya akan menegur lalu saya akan memberikan informasi yang jelas dan terpercaya tentang dampak negative penggunaan merkuri,baik pada Kesehatan manusia maupun lingkungan kemudian saya tawarkan solusi atau alternatif yang lebih ramah lingkungan dan terakhir saya akan memperingatkan konsekuensi hukum yang mungkin akan mereka hadapi jika Tindakan mereka melanggar peraturan yang mengatur tentang penggunaan merkuri.